Mohon tunggu...
Afni Ika
Afni Ika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa psikologi semester 5 di Universitas Pembangunan Jaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Efek Jangka Panjang Polusi Udara di Perkotaan pada Kesehatan Masyarakat

24 Oktober 2024   14:00 Diperbarui: 24 Oktober 2024   14:19 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa polusi udara juga dapat mempengaruhi hasil pendidikan. Penelitian menunjukkan bahwa ketika siswa mengikuti ujian pada hari-hari dengan tingkat polusi yang lebih tinggi, hasil nilai mereka cenderung lebih rendah dibandingkan dengan hari-hari ketika polusi lebih rendah. Di kota-kota seperti Beijing dan Mexico City, berbagai inovasi telah dilakukan untuk membersihkan udara, termasuk pembangunan menara saringan udara dan struktur penangkap polusi. Teknologi ini dirancang untuk mengurangi dampak polusi yang berasal dari kendaraan dan sumber lainnya, membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi warga kota (William Park, 2019) . 

Namun, dengan beberapa langkah sederhana, polusi ini bisa dikurangi atau dicegah. Berikut cara-caranya (Dinas Perhubungan Aceh, 2024)  :

Promosikan Transportasi Berkelanjutan: Mengajak masyarakat untuk menggunakan transportasi umum, bersepeda, atau beralih ke mobil listrik dapat membantu mengurangi emisi kendaraan bermotor, yang merupakan penyebab utama polusi udara. Perbanyak Ruang Hijau: Membangun taman dan area hijau lainnya bisa membantu membersihkan udara, menyerap polusi, dan mendukung kelangsungan hidup hewan-hewan di kota.

Gunakan Energi Bersih: Beralih ke energi dari matahari atau angin dapat membantu mengurangi polusi yang dihasilkan dari pembangkit listrik konvensional.

Kendalikan Polusi Industri: Mengatur dan memantau polusi dari pabrik-pabrik, serta mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi asap dan zat berbahaya.

Edukasi Masyarakat: Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang dampak polusi udara dan cara-cara sederhana untuk membantu, seperti mengurangi penggunaan bahan bakar, mendaur ulang, dan tidak membakar sampah.

Hijaukan Bangunan: Menerapkan desain bangunan yang ramah lingkungan dengan menanam tanaman di sekitar gedung dan menggunakan ventilasi alami untuk mengurangi polusi.

Penegakan Aturan yang Kuat: Menerapkan aturan ketat tentang pengendalian polusi udara dan memberikan hukuman bagi yang melanggar.

Dukung Riset dan Inovasi: Mendorong penelitian tentang teknologi yang bisa mengurangi polusi, seperti kendaraan ramah lingkungan dan sistem transportasi yang lebih cerdas.

Untuk mengatasi polusi udara di kota, semua pihak perlu bekerja sama dengan pemerintah, masyarakat, dan industri. Jika dilakukan secara berkelanjutan, kita bisa menjaga kebersihan udara dan menjadikan kota sebagai lingkungan yang lebih layak huni dan sehat di masa yang akan datang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun