Rasanya mau menyerah tapi jiwa berkata jangan pernah.
Rasanya kalah tapi raga berkata sudah tepat berarah.
Selintas daya yang tersisa dan bersuara akan bisa.Â
Bukan tentang apa dan kenapa.
Tapi tentang siapa dan bagaimana.
Pun akhirnya penuh dengan tanda tanya.
Energi yang hampir bertepi harus kembali.
Menikmati lagi irama duka dari kelopak mata.
Semesta merayakan rencananya.Â
Wahai jiwa berjedalah tanpa harus menyerah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!