Mohon tunggu...
AFNI NUR SADIAH
AFNI NUR SADIAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Syariah - UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

"tranquillitas est omnia" - ketenangan adalah segalanya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fundamentalisme Islam dan Peran Media: Pengaruh, Penyebaran, dan Dampaknya pada Masyarakat

1 November 2024   07:38 Diperbarui: 1 November 2024   07:53 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fundamentalisme Islam adalah gerakan yang ingin mengembalikan ajaran Islam ke bentuk aslinya, menekankan pemahaman literal terhadap teks agama dan menolak modernisasi atau sekularisasi. 

Secara ideologis, fundamentalisme ini cenderung menolak nilai-nilai Barat, mengusung praktik keislaman yang lebih konservatif, dan sering muncul sebagai respons terhadap tantangan global serta perubahan budaya yang dibawa oleh globalisasi dan modernisasi.

Media berperan besar dalam mendistribusikan ide-ide fundamentalisme Islam. Internet, televisi, dan media sosial memungkinkan pesan-pesan fundamentalis dapat diakses secara luas, terutama oleh kaum muda yang belum memiliki pemahaman yang dalam terhadap sejarah atau nilai-nilai di balik ideologi tersebut.

 Dalam banyak kasus, media memperluas jangkauan kelompok-kelompok fundamentalis, baik melalui propaganda langsung maupun melalui liputan insiden yang melibatkan kelompok ekstremis.

Media sosial, misalnya, sering kali menjadi sarana utama penyebaran propaganda dengan konten visual dan narasi menarik yang mudah mempengaruhi psikologi audiens. Pendekatan yang sederhana dan praktis memungkinkan kaum fundamentalis membangun koneksi dengan audiens, terutama melalui gambar dan video yang memperkuat pesan mereka.

Fundamentalisme yang tersebar melalui media sangat berpengaruh terhadap persepsi masyarakat terhadap Islam. Media dapat memperkuat stereotip bahwa fundamentalisme adalah bentuk keislaman yang utama, yang pada akhirnya merusak citra Islam secara global.

 Terlebih lagi, paparan ide-ide ekstremis bisa memicu beberapa orang untuk mendukung tindakan radikal atau bahkan bergabung dengan kelompok yang memiliki pendekatan kekerasan.

Di sisi lain, sebagian masyarakat menanggapi hal ini dengan munculnya Islamofobia atau kebencian terhadap Islam secara umum. Media arus utama terkadang memperkuat persepsi ini dengan menyoroti ekstremisme Islam tanpa memberikan konteks yang lebih mendalam, sehingga dapat memperburuk kesalahpahaman di masyarakat.

Pengaruh penyebaran gagasan fundamentalis melalui media sangat beragam. Beberapa orang, terutama yang memiliki pandangan konservatif, mungkin merasa terinspirasi untuk menjalankan kehidupan sesuai dengan pemahaman Islam yang ketat. 

Namun, bagi yang lain, fundamentalisme ini dapat memicu konflik sosial, diskriminasi, dan kekerasan, yang sering disebabkan oleh pandangan yang menolak keberagaman dalam interpretasi agama dan hanya menganggap pemahaman mereka yang benar.

Fundamentalisme juga sering kali terkait dengan radikalisasi, yang dapat mendorong individu atau kelompok untuk melakukan tindakan kekerasan. Kelompok fundamentalis biasanya menolak modernitas dan sering menggunakan retorika keras terhadap ide-ide yang dianggap sebagai "kafir" atau pengaruh Barat. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan antara mereka yang mendukung interpretasi agama yang lebih moderat dengan kelompok yang mengusung pandangan konservatif.

Media memiliki peran penting dalam menyebarkan ide-ide fundamentalis Islam yang berpotensi besar dalam membentuk persepsi publik. Media tidak hanya memperluas akses terhadap ide-ide ekstremis, tetapi juga membuka peluang bagi berbagai kelompok untuk memperkuat pengaruh mereka di tengah masyarakat. 

Akibatnya, publik dapat terpolarisasi dalam merespons fundamentalisme, baik dengan mendukung pandangan radikal maupun mengembangkan prasangka negatif terhadap Islam.Untuk menekan dampak negatif ini, diperlukan edukasi media yang seimbang serta peningkatan literasi media agar masyarakat mampu memilah informasi secara kritis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun