Fundamentalisme juga sering kali terkait dengan radikalisasi, yang dapat mendorong individu atau kelompok untuk melakukan tindakan kekerasan. Kelompok fundamentalis biasanya menolak modernitas dan sering menggunakan retorika keras terhadap ide-ide yang dianggap sebagai "kafir" atau pengaruh Barat. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan antara mereka yang mendukung interpretasi agama yang lebih moderat dengan kelompok yang mengusung pandangan konservatif.
Media memiliki peran penting dalam menyebarkan ide-ide fundamentalis Islam yang berpotensi besar dalam membentuk persepsi publik. Media tidak hanya memperluas akses terhadap ide-ide ekstremis, tetapi juga membuka peluang bagi berbagai kelompok untuk memperkuat pengaruh mereka di tengah masyarakat.Â
Akibatnya, publik dapat terpolarisasi dalam merespons fundamentalisme, baik dengan mendukung pandangan radikal maupun mengembangkan prasangka negatif terhadap Islam.Untuk menekan dampak negatif ini, diperlukan edukasi media yang seimbang serta peningkatan literasi media agar masyarakat mampu memilah informasi secara kritis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H