Mohon tunggu...
Afkarina Khoiruz Zuhro
Afkarina Khoiruz Zuhro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

TADRIS MATEMATIKA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Baik dan Buruk serta Hak dan Kewajiban

8 Desember 2023   11:35 Diperbarui: 8 Desember 2023   11:53 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Pengertian Baik dan Buruk

Perbuatan manusia sering dikaitkan dengan nilai atau norma. Perbuatan tersebut dapat dinilai baik maupun buruk. Akan tetapi, baik dan buruknya suatu tindakan tergantung penilaian orang terhadap tindakan itu sendiri. Dalam hal ini, setiap orang memiliki perbedaan pendapat dalam menilai sesuatu tindakan yang meliputi baik maupun buruk. 

Maka dari itu, seseorang dapat mengatakan tindakan yang baik maupun buruk sesuai dengan penilaiannya masing-masing. Ada yang menganggap bahwa tindakan seperti bertegur sapa di jalan termasuk tindakan baik, akan tetapi ada beberapa orang yang menganggap buruk. Orang yang menganggap buruk hal tersebut adalah orang yang intovert dimana rasa sosialnya kurang.

Baik adalah sesuatu atau hal yang mencapai kesempurnaan, maksud dari kesempurnaan adalah hal yang bersifat utuh dan didalam kesempurnaan juga terdapat rasa kepuasan, kebahagian serta kesenangan. Baik dapat diartikan sebagai sesuatu yang mencakup kebenaran. Baik juga merupakan sesuatu yang diinginkan, sesuatu yang berharga serta sesuatu yang berguna dalam kehidupan manusia serta menjadi tujuan bagi manusia itu sendiri. 

Baik yang dapat kita lihat yaitu meliputi barang, perilaku atau tingkah laku seseorang maupun pencapaian seseorang. Barang dapat dikatakan baik, jika barang tersebut dilihat oleh seseorang dan seseorang tersebut akan merasa puas atau senang. Begitu pula dengan tingkah laku seseorang. Jika seseorang memiliki tingkah laku yang baik maka orang lain tidak akan merasa merugi melainkan memiliki rasa senang. Pencapaian seseorang juga dapat kita lihat, bila pencapaian yang diinginkan baik maka seseorang tersebut akan merasa puas dan bahagia. Jika seseorang memiliki akhlak yang baik atau pencapaian yang baik, maka seseorang tersebut telah mencapai kesempurnaan. 

Buruk adalah sesuatu hal yang tidak mencapai kesempurnaan. Buruk merupakan kebalikannya dari baik. Jika sesuatu yang tidak terdapat rasa kepuasan, kebahagiaan, kesenangan maka disebut buruk. Buruk juga termasuk dalam akhlak. Jika seseorang memiliki akhlak yang buruk maka seseorang tersebut dibenci atau dijauhi orang lain. Hal tersebut dikarenakan jika memiliki akhlak yang buruk akan merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Barang juga dapat dikatakan buruk, jika penampilan barang terlihat jelek, rusak dan kotor.

 Kita dapat memahami penilaian seseorang terhadap baik dan buruknya sesuatu itu relatif. Tergantung sudut pandang setiap orang atau penilaian setiap orang. Baik dan buruk adalah suatu tindakan yang harus diperhatikan. Kita dapat berperilaku baik sesuai yang kita inginkan tergantung niatnya kita sendiri, bukan hanya itu lingkungan juga dapat menjadi penyebab bahwa seseorang memiliki perilaku yang baik. Sebaliknya, jika seseorang dari niatnya saja tidak ingin menjauh dari perilaku yang buruk maka perilaku tersebut akan melekat terhadap dirinya sendiri. 

a) Adapun baik dan buruk menurut beberapa pendapat sebagai berikut:

- Ali bin Abi Thalib berpendapat bahwa kebaikan adalah menjauhkan dari larangan, mendapat suatu yang halal dan memberi sesuatu kesempatan kepada keluarga.

- Ibnu Maskawaih berpendapat bahwa kebaikan adalah sesuatu yang dikerjakan oleh manusia melalui keinginan sedangkan keburukan adalah sesuatu yang dikerjakan dengan memperlambat agar mencapai kebaikan.

- Muhammad Abduh berpendapat bahwa kebaikan adalah sesuatu yang lebih kekal manfaatnya meskipun mengakibatkan rasa sakit saat mengerjakannya.

- Louis Ma'luf berpendapat bahwa kebaikan adalah lawan dari keburukan. Kebaikan berarti sesuatu yang ingin dicapai secara sempurna sedangkan keburukan adalah sesuatu yang menimbulkan dosa.

- Harun Nasution berpendapat bahwa kebaikan adalah sesuatu yang dapat menimbulkan kebahagiaan sedangkan keburukan yang dapat menimbulkan kesengsaraan.

- Rahgib Al-Ishfahani berpendapat bahwa perilaku yang baik akan mencakup beberapa unsur yaitu indah, berguna, menyenangkan serta diterima dan disukai oleh orang lain. Sedangkan buruk adalah sesuatu kebalikannya dari baik yaitu tidak indah, tidak berguna, tidak menyenangkan serta tidak disukai oleh orang lain.

- Jahm ibn Safwan berpendapat bahwa melakukan hal yang baik dan meninggalkan yang tidak baik merupakan kewajiban, dikarenakan ilmu tentang baik dan buruk dapat diketahui oleh akal.

- Abd Jabbar berpendapat bhawa perilaku manusia tumbuh karena adanya kekuatan dari manusia itu sendiri. Jadi, perilaku dapat dilakukan sesuai kemampuan dan sesuai keinginan manusia, hal tersebut muncul sebelum adanya ilmu tentang kebaikan.

b) Dimensi-dimensi baik dan buruk

- Dimensi akal: Allah memerintahkan agar manusia berfikir menggunakan akal dalam menghadapi kejadian yang baik maupun buruk. Penggunaan akal disini memiliki manfaat agar kita dapat mengambil hikmah dari perjalanan orang yang mendustakan agama. Didalam Al-quran sudah dijelaskan bahwa orang yang mendustakan agama ialah orang yang menghardik anak yatim dan enggan memberi makan orang miskin. Adanya dimensi akal disini, agar kita berfikir bahwa menghardik anak yatim maupun tidak memberi makan antar sesama manusia serta termasuk orang miskin adalah sesuatu yang buruk dan termasuk mendustakan agama.

- Dimensi tanggungjawab: Sebuah akhlak jika didasari oleh tanggungjawab maka akan berguna. Manusia dapat mempertanggungjawabkan perilaku yang telah dilakukannya. Sesuatu yang baik dan buruk dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan, makhluk lainnya, sesama manusia dan kepada diri sendiri. Sesuatu yang dipertanggung jawabkan kepada tuhan meliputi sesuatu yang diperintahkan serta sesuatu yang dilarang oleh Allah. Sesuatu menjadi tanggung jawab manusia kepada makhluk lain meliputi jika hewan sedang kehausan maka manusia memiliki tanggungjawab untuk membantunya. Sesuatu yang menjadi tanggung jawab kepada sesama manusia meliputi hal yang telah dipercayakan kepada manusia misalnya jabatan sebagai bendahara kelas, maka manusia tersebut harus memiliki tanggung jawab yang besar dalam menagih kas setiap minggu kepada anggota kelas serta menjaga keuangan kelas. Sesuatu yang menjadi tanggung jawab kepada diri sendiri meliputi memiliki tujuan kehidupan yang terarah misalnya selalu mengatur waktu dalam melakukan segala sesuatu.

- Dimensi transenden: Akhlak dalam kehidupan manusia terkadang susah untuk dijelaskan secara historis, psikologis serta sosiologis maka untuk menjelaskannya harus memasuki filsafat dan agama. Manusia menyadari bahwa norma dikehidupan ada yang bersifat traseden sebagai kenyataan didunia empirik manusia. Traseden artinya berfikir tentang sesuatu yang lebih.

c) Macam-macam perilaku baik:

- Menauhidkan Allah berarti meyakini serta mengesakan Allah.

Contohnya: Mengerjakan segala sesuatu dengan mencari keridhaan Allah. Memiliki keyakinan seperti kita hanya memohon segala sesuatu kepada Allah serta kita harus yakin bahwa Allah akan mengabulkan doa-doa yang sudah kita sampaikan. Kita dapat mengerjakan sesuatu yang Allah perintahkan semisal sholat, menutup aurat, berpuasa dan sebagainya. Mengesakan Allah juga dapat diartikan bahwa Allah adalah tuhan satu-satunya serta tidak menyimpang dari keyakinan tersebut

- Husnuzan berarti berbaik sangka kepada Allah dan sesama manusia. cara berhusnuzan kepada allah yaitu dengan cara bertawakal kepada allah Swt serta menerima takdir yang sudah allah Swt berikan, sedangkan berhusnuzan kepada manusia yaitu selalu berfikir positif kepada sesama manusia atau saudara kita maupun muslim ataupun non muslim. Selain berhusnuzan kepada allah Swt dan manusia kita juga di anjurkan untuk berhusnuzan kepada diri sendiri dengan membiasakan percaya pada kemampuan diri, gigih, pantang menyerah, sabar, serta mempunyai inisiatif yang tinggi terhadap diri sendiri.

Contohnya: Husnuzan kepada Allah yaitu ketika kita dalam menghadapi musibah maka kita harus yakin dengan pemberian musibah dari Allah akan memunculkan manfaat atau hikmah kepada kita serta kita dapat memperbanyak doa kepada Allah. Sedangkan Husnuzan kepada manusia bisa dicontohkan seperti tetangga kita memiliki harta yang lebih, kita tidak boleh berburuk sangka dengan menganggap bahwa harta yang dimiliki didapatkan dengan rezeki yang haram. Oleh karena itu, kita harus berbaik sangka kepada sesama manusia agar terhindar dari penyakit hati. Sedangkan contoh dari berhusnuzon kepada diri sendiri yaitu selalu bersikap positif dengan setiap hal yang kita lakukan, bahwa apa yang kita lakukan dapat mendatangkan manfaat bagi kehidupan kita sehari- hari.

- Sabar berarti mengendalikan diri dari sikap keegoisan serta lapang dada terhadap sesuatu yang kita hadapi.

Contohnya: Saat kita diberi cobaan oleh Allah misalnya keluarga kita ada yang sakit, maka kita harus sabar dalam menghadapi hal tersebut dan selalu berdoa kepada Allah serta bertawakal untuk kesembuhan keluarga kita. Contoh lain dari sikap sabar yaitu sabar atas masalah yang selalu datang dalam kehidupan kita, serta percaya bahwa permasalahan tersebut akan di balas dengan kebahagiaan oleh allah Swt. Maka dari itu kita sebagai manusia yang beriman harus selalu bersabar, karena kesabaranlah yang akan membuat kehidupan kita tentram dan nyaman serta hati akan selalu tenang.

- Syukur artinya menerima serta menggunakan sesuatu yang telah diberikan oleh Allah. 

Contohnya: Jika Allah telah memberikan rezeki kepada kita, maka kita harus mensyukurinya misal kita hanya memiliki sepeda motor dan ini adalah rezeki yang diberikan Allah kepada kita. Sedangkan tetangga kita memiliki mobil maka kita boleh menginginkannya tetapi jangan lupa bersyukur atas pemberian Allah kepada kita. Selain itu, kita juga harus mensyukuri atas kesehatan yang diberi oleh Allah Swt serta juga mensyukuri jika kita di beri sakit, karena dari hal tersebut segala dosa- dosa kita akan diampuni. Contoh lain dalam kehidupan sehari- hari harus beranggapan bahwa setiap pencapaian seseorang ada yang berhasil maupun tidak berhasil, maka dari itu sebagai manusia yang beriman kita tidak boleh membanding- bandingkan pencapaian kita dengan orang lain. Ada baiknya kita harus mensyukuri semua pemberian ataupun takdir yang telah allah Swt tentukan.

- Jujur artinya menyatakan sesuatu dengan sesuai fakta atau suatu sikap yang lurus hati menyatakan hal yang sebenar- benarnya dengan tidak berkata bohong. Jujur juga bisa di artikan tidak curang, melalukan sesuatu sesuai dengan aturan yang berlaku.

Contohnya: Jika kita melakukan kesalahan maka kita harus jujur atau mengakui kesalahan yang telah kita perbuat. Selain itu, jika kita menemukan barang dijalan maka kita harus mengembalikannya kepada pemiliknya. Contoh lain dari jujur yaitu harus amanah pada manusia yang telah menitipkan amanah tersebut kepada kita.

- Al-iffah berarti menjaga kesucian diri atau keutamaan yang dimiliki manusia ketika seseorang itu mampu mengendalikan syahwat.

Contohnya: Kita dapat menjaga kesucian diri dengan cara melakukan hal-hal yang baik agar kita terhindar dari fitnah. Misalnya tidak mendekati atau berbuat zina kepada orang lain, menjaga kehalalan makanan yang kita makan, mengendalikan diri agar berbuat baik, serta memilih teman.

- Menolong berarti meringankan beban yang dialami oleh orang lain.

Contohnya: Jika ada seseorang yang kesusahan misalnya ada seorang ibu di pasar yang kesusahan membawa barang belanjaanya, maka kita dapat menolong ibu tersebut. Menolong yang dimaksud bukan ingin mendapat imbalan atau pujian tetapi melakukannya ikhlas dari hati.

d) Macam-macam perilaku buruk:

- Syirik berarti menyukutukan Allah.

Contohnya: Seseorang yang beranggapan bahwa ada Tuhan selain Allah dan seseorang tersebut meyakini bahwa ada makhluk lain yang sama memiliki sifat-sifat seperti Allah. 

- Kufur berarti tidak mensyukuri nikmat tuhan.

Contohnya: Ada keluarga yang diberikan rezeki lebih oleh Allah, tetapi keluarga tersebut tidak mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan. Melainkan, rezeki tersebut digunakan untuk hal-hal yang dilarang oleh Allah serta digunakan untuk foya-foya tanpa mengingat bahwa rezeki yang didapat adalah dari Allah. Demikian, perilaku tersebut termasuk kufur.

- Dengki berarti tidak menghagai nikmat yang dimiliki oleh orang lain.

Contohnya: Jika ada seseorang yang bahagia atas usaha yang diperoleh, misalnya seseorang yang telah wisuda S-2 maka kita seharusnya juga memberikan apresiasi dan ikut bahagia. Demikian, jika seseorang tidak menyukai hal yang membuat bahagia bagi orang lain, maka seseorang tersebut termasuk orang yang memiliki sifat dengki.

- Riya' berarti melakukan suatu hal dengan tujuan agar dipuji oleh orang lain.

Contohnya: Ada seseorang yang melakukan kebaikan misalnya mengerjakan sholat agar orang lain beranggapan bahwa seseorang tersebut rajin dalam sholatnya dan jika seseorang memberikan bantuan kepada orang lain agar orang lain beranggapan bahwa seseorang tersebut rendah hati. Jadi, jika segala sesuati yang dilakukan hanya untuk mendapatkan pujian dari orang lain maka hal tersebut dianggap riya'.

- Egois berarti lebih mementingkan dirinya sendiri

Contohnya: Semisal ada rapat, dimana semua orang harus menyampaikan pendapatnya masing-masing. Akan tetapi, ada seorang yang enggan menerima kritikan dari orang lain. Maka orang tersebut lebih mementingkan dirinya sendiri serta tidak ingin kalah dari orang lain.

B. Ukuran Baik Dan Buruk

Jika ingin mendapatkan ketentuan yang baik maupun buruk, kita tidak hanya dapat menemukannya dari kesimpulan manusia saja, hal itu dikarenakan penilaian atau pendapat manusia berbeda-beda. 

Dalam teologi terdapat dua aliran yang membahas tentang baik dan buruk yaitu ahlusunnah dan mu'tazil. Ahlusunnah berpendapat bahwa sesuatu yang baik yakni yang diperintahkan oleh Allah sedang sesuatu yang buruk yakni yang dilarang oleh Allah. Aliran ini beranggapan jika manusia melakukan sesuatu yang baik maupun buruk sesuai dengan kehendak Allah. Hal tersebut dikarenakan manusia tidak mempunyai kekuatan untuk memilih tindakan yang sesuai dengan dirinya maka hanya memiliki usaha dan bergantung pada kehendak Allah. Jika manusia ingin melakukan sesuatu yang baik maka sesuai dengan kemauannya sendiri serta adanya niat untuk melakukannya. Kemauan dan niat tersebut didasari oleh keimanan. 

Mu'tazil berpendapat bahwa baik dan buruk adalah sesuatu yang dilakukan manusia yang telah mengetahui terlebih dahulu bahwa sesuatu tersebut baik ataupun buruk. Menurut aliran ini, manusia bebas untuk melakukan perbuatan sesuai dengan keinginannya. Dikarenakan manusia telah mengetahui hal yang baik maupun yang buruk. Aliran ini mengemukakan bahwa manusia diberi akal oleh Allah. Oleh karena itu, manusia dapat memiliki kebebasan untuk melakukan sesuatu dengan menilai terlebih dahulu sesuatu tersebut.

Aliran ahlusunnah dan mu'tazil memiliki perbedaan dalam menilai sesuatu yang baik maupun yang buruk. Aliran ahlusunnah bersandarkan syari'at. Menurut ahlusunnah, kebaikan memiliki hubungan yang erat dengan kewajiban. Sesuatu yang baik adalah wajib, sedangkan sesuatu yang ditinggalkan dapat merugikan. Aliran Mu'tazil bersandarkan akal. Menurut aliran ini, baik buruknya sesuatu terbagi menjadi dua yaitu aqli sebagai petunjuk bagi manusia dan syar'I sebagai penjelas. Menurut kedua aliran tersebut, sesuatu yang baik yaitu yang dapat menimbulkan rasa kebahagian serta kesenangan dikehidupan manusia baik didunia maupun diakhirat. 

Berikut ukuran baik dan buruk menurut beberapa aliran yaitu:

- Aliran Sosialisme

 Aliran sosialisme adalah aliran yang memandang bahwa mengukur baik dan buruk tergantung dengan adat istiadat di lingkungan masyarakat. Jika suatu perbuatan yang taat, mengikuti serta tidak menentang adat istiadat. Maka perbuatan tersebut dipandang baik. Akan tetapi, jika suatu perbuatan tidak taat, tidak mengikuti serta menentang adat istiadat masyarakat maka dipandang buruk. Adat istiadat disuatu masyarakat adalah sesuatu perbuatan yang dilakukan secara berulang dan akan menjadi kebiasaan. Suatu masyarakat akan berbeda adat istiadatnya dengan masyarakat lain. 

 Maka dari itu, suatu perbuatan yang dianggap buruk belum tentu juga dianggap buruk oleh masyarakat lainnya. Akan tetapi, adat istiadat adalah sesuatu yang baik karena dapat menjadikan seseorang memiliki jiwa sosial yang tinggi serta bertanggung jawab. Jika adat istiadat tersebut dilanggar maka akan mengakibatkan seseorang menjadi buruk, tercela serta menyesal. 

- Aliran Hedonisme

Aliran hedonisme adalah aliran yang memandang tujuan manusia untuk mendapatkan kebahagiaan. Kebahagiaan dapat kita peroleh dari perbuatan yang didalamnya terdapat kenikmatan, kenyamanan, serta kepuasan nafsu biologis. 

Aliran hedonisme terbagi menjadi dua golongan, dalam melihat kebahagiaan. Pertama, berorientasi pada kebahagiaan diri sendiri. Golongan ini beranggapan bahwa setidaknya manusia lebih banyak mencari kebahagiaan untuk dirinya sendiri. Perbuatan dianggap baik maupun buruk sesuai dengan tingkat kenikmatan maupun kesengsaraan. Jika perbuatan seseorang lebih banyak tingkat kenikmatannya maka perbuatan tersebut dianggap baik. Jika perbuatan seseorang lebih banyak tingkat kesengsaraan maka perbuatan tersebut dianggap buruk. Kedua, berorientasi pada kebahagiaan bersama. Sesuatu perbuatan dapat dianggap baik maupun buruk dapat dilihat dari rasa kesenangan maupun kesengsaraan. Namun, rasa kesenangan atau kesengsaraan yang dimaksud adalah bukan hanya yang dirasakan oleh dirinya sendiri melainkan yang dirasakan oleh seluruh makhluk. 

Maka dari itu, jika seseorang melakukan perbuatan harus mempertimbangkan perbuatan tersebut. Perbuatan yang dilakukan harus seimbang antara kebahagiaan diri sendiri dan kebahagiaan bersama. Setiap perbuatan dianggap baik jika dapat menimbulkan rasa kebahagiaan.

- Aliran Instuisisme

Aliran Instuisisme adalah aliran yang memandang bahwa ukuran baik dan buruk dapat dilihat dari kekuatan batin manusia. Akan tetapi, kekuatan tersebut dapat berbeda disetiap manusia karena perbedaan lingkungan serta masanya. Manusia dianugerahi mata dan telinga, dimana mata berguna untuk melihat serta telinga berguna untuk mendengar. Jadi, manusia dapat mengukur sesuatu baik maupun buruk sesuai dengan yang dilihat maupun didengar. Aliran ini juga beranggapan bahwa menentukan baik dan buruknya sesuatu dapat dinilai dari hati nurani seseorang. 

- Aliran Utilitarianisme

Aliran utilitarianisme adalah aliran yang memandang bahwa sesuatu yang baik terletak pada fungsinya atau kegunaannya. Maka dari itu, aliran ini lebih banyak menggunakan sesuatu yang dianggap dapat digunakan, dimanfaatkan serta difungsikan. Menurut aliran ini, sesuatu yang buruk yaitu sesuatu yang tidak dapat digunakan, dimanfaatkan serta difungsikan.

- Aliran Vitalisme

Aliran vitalisme adalah aliran yang beranggapan bahwa sesuatu yang baik itu dapat dilihat dengan kekuatan manusia itu sendiri. Kekuatan yang dimaksud yaitu mengalahkan yang lemah. Oleh karena itu, jika seseorang telah memiliki kekuatan untuk mengalahkan yang lemah maka dianggap baik. Sebaliknya, jika seseorang tidak memiliki kekuatan maka dianggap buruk. Akan tetapi, aliran ini tidak digunakan lagi di zaman Sekarang karena saat ini masyarakat lebih megakkan nilai demokratis.

- Aliran Religiosisme

Aliran Religiosisme berpendapat bahwa baik atau buruk itu sesuai atau tidak dengan kehendak tuhan. Sesuatu dianggap baik jika dikehendaki tuhan, tetapi sesuatu dianggap buruk jika tidak dikehendaki tuhan. Aliran ini beranggapan bahwa ilmu tentang tuhan yang diutamakan serta keimanan seseorang terhadap Tuhannya. Jika seseorang tidak memiliki keimanan terhadap Tuhannya maka seseorang tersebut tidak akan melakukan sesuatu sesuai kehendak Tuhannya.

- Aliran Evolusi

Aliran evolusi berpendapat bahwa sesuatu yang ada didunia mengalami evolusi. Evolusi yaitu perkembangan menuju kesempurnaan. Hal ini bukan hanya berlaku pada benda yang dapat dilihat saja tetapi berlaku juga pada sesuatu yang tidak dapat dilihat seperti akhlak dan moral.

C. Baik Dan Buruk Menurut Islam

Perilaku manusia berubah-ubah setiap harinya, serta perilaku manusia dengan manusia yang lain berbeda. Baik dan buruk dalam kehidupan memiliki perbedaan juga menurut manusia dan menurut tuhan. Jika sesuatu menurut manusia itu baik, belum tentu menurut tuhan itu baik. Begitu pula sebaliknya, jika menurut tuhan itu buruk belum tentu menurut manusia juga buruk.  

a) Adapun petunjuk utama dalam perilaku yang baik :

- Perilaku yang diperintahkan oleh Allah serta terdapat dalam Al-quran dan Sunnah yaitu berkata jujur, sabar serta bertanggungjawab.

- Perilaku yang menimbulkan manfaat atau kegunaan di dunia maupun akhirat misalnya menolong orang yang sedang kesusahan serta mengingatkan orang jika melakukan kesalahan

- Perilaku yang menambah kehormatan di kehidupan manusia lain dan Allah.

- Perilaku sebagai tujuan syariat islam dengan memelihara agama, akal, jiwa dan lainnya yaitu dengan menjauhi larangnnya dan mengerjakan yang diperintahkan.

b) Adapun petunjuk utama dalam perilaku yang buruk :

- Perilaku yang didasari hawa nafsu meliputi dendam kepada orang yang telah jahat kepada kita. Orang pendendam memiliki hawa nafsu yang tinggi karena dipenuhi oleh amarah serta keinginan membalas perilaku orang jahat tersebut.

- Perilaku yang merugikan meliputi mencuri barang orang lain. Jika mencuri berupa uang dengan alasan untuk menafkahi keluarga maka rugi yang didapatkan yaitu memakan uang haram.

- Perilaku yang berdampak bahaya bagi kehidupan di dunia dan akhirat meliputi penyakit hati. Penyakit hati terdapat beberapa macam seperti riya', hasad, dengki, takabur dan lainnya. Jika seseorang memiliki perilaku hasad maka berdampak bahaya bagi kehidupan duni dan akhirat. Dampak bagi kehidupan dunia ialah tidak akan disenangi serta dijauhi oleh manusia lain. Dampak bagi kehidupan akhirat ialah akan mendapatkan dosa karena merasa tidak bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepadanya.

- Perilaku bertentangan dengan tujuan syariat islam meliputi sesuatu perilaku yang menimbulkan kemudharatan seperti tidak sholat, berpuasa dan tidak menutup aurat.

- Perilaku yang mengakibatkan permusuhan, ketidaksukaan serta muncul rasa dendam seperti ketika ada masalah maka dapat dibicarakan secara baik-baik agar tidak timbul rasa dendam disetiap manusia. Jika ada permasalahan kita juga harus menjadi pemaaf agar tali silaturahmi tidak lepas dan agar tidak timbul ketidaksukaan atau permusuhan.

- Perilaku yang mengakibatkan kehidupan manusia menjadi tamak dengan nafsu dunia seperti kita membeli barang yang kita sukai tanpa melihat barang tersebut halal maupun haram. Tamak juga memiliki anggapan bahwa rezeki yang datang dari Allah terlalu sedikit padahal Allah sudah memberinya lebih. Oleh karena itu, seseorang yang memiliki sikap tamak tidak pernah bersyukur atas apa yang telah dimilikinya. 

Alquran dan hadis merupakan dasar untuk menentukan baik dan buruk. Didalam Al-Qur'an dan hadis terdapat istilah-istilah yang mengarah pada baik dan buruk. 

c) Istilah yang mengarah pada kebaikan(baik) : 

- Al Husnu menggambarkan tentang sesuatu yang disenangi atau disukai. Al-hasanah adalah menggambarkan sesuatu yang menimbulkan kenikmatan bagi manusia itu sendiri.

- Al Ihsan menggambarkan tentang sesuatu yang memberi kenikmatan kepada orang lain serta mengamalkan kebaikan.

- Al khair menggambar kebaikan berupa kenikmatan dunia. Al khairah adalah sesuatu yang menunjukkan kepada hal yang baik yaitu berakal, adil, keutamaan dan segala sesuatu yang berguna.

- Karimah menggambarkan pada hal yang terpuji dalam kehidupan sehari-hari.

- Mahmudah menggambarkan akibat dari mengerjakan yang disukai Allah adalah yang paling utama. 

- Al birr yaitu lebih memperbanyak atau memupuk kebaikan daripada keburukan. 

d) Istilah yang mengarah kepada keburukan (buruk):

- As-sayyiah menggambarkan kelaparan, kesusahan, serta kesempitan. As-sayyiah juga diartikan dengan siksaan.

- Qabihah artinya keburukan akhlak.

- Syarr artinya buruk. Keburukan yang dimaksud adalah jika sesuatu hal merugikan, membahayakan serta mendekatkan pada musibah.

D. Pengertian hak dan kewajiban

Hak atau hakikat kebenaran adalah sesuatu yang terdapat dalam diri manusia secara melekat. Hak merupakan hasil asli dari akal manusia. Hak itu tidak dapat berubah walaupun tempat dan waktu berubah. Hak dimiliki oleh semua insan atau semua manusia yang berakal, hak bukan hanya dimiliki oleh suatu negara dan bukan juga dimiliki oleh satu orang saja. Kebenaran yang dimiliki oleh seluruh manusia tidak ada perbedaan derajat didalamnya. Baik kebenaran yang dimiliki oleh orang miskin maupun orang kaya, baik penguasa maupun rakyat biasa serta baik raja maupun budak. 

Kewajiban adalah sesuatu hal yang harus dikerjakan. Kewajiban merupakan sesuatu yang datang dari pendirian manusia itu sendiri. Dalam dunia ini, ada berbagai macam manusia dan pekerjaannya. Maka dari itu, kewajiban yang dimiliki juga berbeda-beda. Misalnya kewajiban yang dimiliki petani berbeda dengan kewajiban yang dimiliki guru. Meskipun memiliki perbedaan, manusia akan dianggap terpuji jika telah melakukan kewajiban yang dimilikinya. 

Kewajiban dilakukan atas kehendak hati sendiri, jika dilakukan tapi mengharapkan pujian bukan termasuk kewajiban yang datang dari perasaan. Ada seseorang yang melakukan kewajiban dengan hati sendiri maka seseorang tersebut melakukannya dengan perasaan. Akan tetapi, jika seseorang melakukan kewajiban dengan kehendak orang lain, paksaan dari orang lain dan menginginkan pujian maka seseorang yang melakukannya dengan rasa takut dan paksa bukan dari perasaan bahwa itu kewajiban. 

Hak dan kewajiban memiliki hubungan yang sangat melekat. Hak selalu diikuti oleh kewajiban. Jika manusia telah melakukan kewajiban, maka manusia tersebut berhak melakukan sesuatu atau menghentikan sesuatu. Jika sesuatu yang dilarang oleh kewajiban, maka jangan melanggar maupun menentang. Kita harus menghormati kewajiban orang lain seperti halnya kita menghormati hak kita sendiri. 

Hak dan kewajiban memiliki makna tersendiri dalam Islam. Hak dalam Al-quran dapat diketahui dengan kata al-haqq yang berarti keserasian, kecocokan dan kesepakatan. Al-haqq mempunyai empat pengertian pertama ditujukan kepada pelaku yang melakukan sesuatu yang memuat manfaat misalnya Allah sebagai al-haqq karena Allah yang menjadi mengadakan sesuatu yang mengandung manfaat dalam kehidupan manusia, kedua ditujukan kepada sesuatu yang memuat manfaat misalnya matahari karena matahari bermanfaat bagi kehidupan manusia, manusia memanfaatkan matahari dalam kehidupan sehari-hari sebagai menambah imun tubuh manusia, sebagai menjemur sesuatu baik barang maupun makanan dan sebagai penerang bagi bumi, ketiga menyatakan keyakinan kepada sesuatu yang serasi dengan jiwa manusia misalnya keyakinan dalam masalah akhirat, dan keempat menyatakan suatu perilaku yang telah dilakukan berdasarkan porsi sebenarnya serta memiliki kesetaraan dengan waktu dan tempat.

Menurut ajaran islam, kewajiban sebagai sesuatu yang terdapat dalam hukum syara'. Kewajiban yaitu sesuatu yang dilakukan akan mendapat pahala dan sesuatu yang ditinggalkan akan mendapatkan siksa. Kewajiban dalam islam memiliki hubungan dengan hak yang telah Allah wajibkan.

a) Macam-macam hak manusia:

- Hak hidup

 Hak yang diutamakan adalah hak hidup dan menghormati kehidupan manusia lain. Allah memberikan hak hidup kepada manusia tidak memandang apapun, meskipun memiliki perbedaan suku, budaya, ras, serta jenis kelamin dihadapan Allah tidak ada perbedaan. Kita diberi hak hidup oleh Allah, kita dapat mensyukurinya. 

 Banyak sekali kasus yang membunuh manusia lain, perbuatan tersebut diharamkan. Jika manusia membunuh manusia lain maka dia tidak mensyukuri nikmat yang Allah berikan. Bukan hanya bersyukur atas hidup kita sendiri, kita harus menghargai kehidupan orang lain juga. Jika telah melakukan yang diharamkan oleh Allah yaitu dengan membunuh manusia, maka perbuatan tersebut akan diserahkan kepada yang berwenang bukan bermain hakim sendiri. Misalnya dalam kehidupan manusia berhak hidup ditempat yang nyaman. Nyaman yang di maksud ialah yang layak ditempati, aman serta manusia yang menempati merasa tentram. 

- Hak kebebasan bergama

 Di Indonesia terdapat beberapa agama serta seluruh warganya juga memiliki perbedaan agama. Dalam islam, manusia juga dibebaskan memilih keyakinannya masing-masing sesuai dengan kesukaan manusia itu sendiri. Islam juga tidak memaksakan kehendak manusia, jadi sebagai seorang muslim kita tidak boleh memaksa orang lain yang beragama selain islam untuk memeluk agama islam. Maka dari itu, islam mementingkan kebebasan dalam memilih agama sesuai keinginan manusia. Meskipun kita memiliki kebebasan dalam memilih agama, kita tidak boleh memaksakan kehendak orang lain dan jika orang lain telah memilih agama sesuai keinginannya maka kita harus menghargainya.

- Hak persamaan dan keadilan 

 Dalam islam, manusia itu memiliki persamaan yaitu diciptakan oleh Allah sebagai hambanya. Hanya saja manusia memiliki perbedaan dalam kriteria martabat yaitu ada yang lebih tinggi dari manusia yang lainnya. Kehadiran islam juga untuk mewujudkan keadilan. Maka dari itu, muslim harus mewujudkan keadilan yang dimulai dari dirinya sendiri, kepada Allah, sesama manusia serta kepada makhluk lain. Adil kepada diri sendiri seperti mengalah dalam masalah yang dihadapi dengan meminta maaf. Adil kepada Allah seperti Allah telah menurunkan akal kepda manusia maka manusia dapat menggunakan akal tersebut dengan berfikir terhadap sesuatu yang baik serta selalu mengingat Allah. Adil kepada sesama manusia seperti dalam pertemanan harus adil tidak membeda-bedakan teman, baik yang kaya maupun miskin. Adil kepada makhluk lain seperti jika binatang sedang kelaparan kita harus memberikannya makanan, adil yang dimaksud ialah tanpa membeda-bedakan binatang tersebut milik kita ataupun tidak. 

- Hak kebebasan berpendapat

 Islam mengaruniai kita agar dapat berfikir serta berpendapat kepada semua manusia. Kebebasan berpendapat bukan hanya untuk masalah negara atau agama saja, tetapi bebas berpendapat bisa disampaikan diberbagai masalah. Kebebasan berpendapat harus ditujukan untuk sesuatu yang baik serta untuk mengatasi sesuatu yang buruk. Dalam menyampaikan pendapat, kita juga harus menghargai pendapat orang lain. Kita tidak boleh meremehkan atau merendahkan pendapat orang lain, karena orang lain juga memiliki hak kebebasan berpendapat. Misalnya dalam rapat karang taruna untuk menyelenggarakan acara maulid nabi. Akan tetapi, banyak anggota yang memiliki perbedaan pendapat. Maka, kita tetap menerima perbedaan pendapat dengan bermusyawarah untuk menghasilkan hasil akhir yang baik dari rapat tersebut. Dimana hasil akhir tidak mengakibatkan salah satu atau lebih anggota karang taruna merasa diremehkan dengan pendapatnya, dengan demikian kita melakukan dengan bermusyawarah. 

- Hak jaminan sosial

 Manusia juga memiliki hak jaminan sosial, dalam al-quran juga dijelaskan bahwa kehidupan manusia sudah dijamin kualitasnya. Namun, jika manusia mengalami kesulitan ekonomi maka Allah sedang menguji kesabarannya. Kehidupan manusia itu seperti roda, kita tidak selalu ada diatas melainkan kita juga pasti ada dibawah. Jika kita berada di atas maka jangan lupa kita memberi zakat atau shadaqah kepada orang yang lebih membutuhkan. Bukan hanya tentang rezeki, kesehatan juga termasuk jaminan sosial. Dimana kita harus mendapatkan kelayakan jika sedang sakit, kelayakan seperti dapat periksa dirumah sakit mana saja. Di Indonesia terdapat sistem jaminan sosial seperti jaminan kematian, kecelakaan kerja, kesehatan dan lainnya.

- Hak atas harta benda

 Hak milik didalam ajaran islam sangat diutamakan. Demikian, seluruh manusia tidak boleh merampas hak milik orang lain. Merampas hak milik orang lain seperti halnya kita merugikan orang lain, baik sesuatu yang dirampas berupa barang, uang serta surat. Barang yang dimaksud seperti barang dagang serta surat yang dimaksud seperti surat tanah. Maka dari itu, kita tidak boleh mengambil atau merampas hak milik orang lain yang bukan milik kita sendiri.

b) Kewajiban juga dibagi menjadi empat yaitu :

- Kewajiban kepada Allah

Kewajiban yang dilakukan manusia kepada Allah yaitu dengan mengesakan Allah serta beribadah kepada-Nya. Jika kewajiban tersebut telah dilaksanakan, maka manusia akan mendapatkan hak katas kewajiban tersebut. Manusia yang beribadah, menghindar dari sesuatu yang dilarang serta menganggap bahwa Allah adalah Tuhan satu-satunya maka mendapat pahala. Akan tetapi, jika manusia tidak beribadah, melanggar larangan Allah serta tidak mengesakan Allah maka mendapat siksa dari Allah.

 

Artinya: Dan Dia (Allah) menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari padaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir. (QS. Al-Jasiyah, 45: 13)

Dalam kehidupan kita sebagai makhluk allah swt yang sempurna, kita wajib untuk menaanti segala perintah allah Swt dan menjauhi larangannya, serta mensyukuri apa yang telah diberikan oleh allah Swt. Sebagai orang yang beriman kita diberikan kewajiban untuk menjaga semua nikmat yang telah allah Swt berikan kepada kita, dan membuat nikmat itu bermanfaat untuk kehidupan kita dan orang lain. Serta sebagai manusia kita harus selalu beribadah kepada allah Swt seperti sholat, mengaji, memberi zakat, dan mengasihi anak yatim, dan kita harus selalu ingat bahwa semua yang kita lakukan akan diberi balasan kelak di akhirat dan kehidupan akhiratlah kehidupan yang kekal serta kehidupan yang abadi.

- Kewajiban kepada diri sendiri

  Kewajiban yang dilakukan kepada diri sendiri yaitu sesuatu yang harus dilaksanakan dengan keharusan dan diselesaikan dengan baik, kewajiban dapat dilakukan dengan menambah wawasan terhadap ilmu, bersikap tenang dalam keadaan apapun, menjaga kesucian diri baik jasmani ataupun rohani, serta memelihara kerapian dalam diri kita sendiri. Misalnya dalam kehidupan sehari- hari kita wajib menjaga kebersihan diri kita dengan mandi 3 kali sehari. Kewajiban terhadap diri sendiri bisa dilakukan dengan cara dapat mengontrol diri kita dari perbuatan yang tidak baik, dengan menjalankan sesuatu yang baik terhadap kehidupan kita, agar menciptakan akhlak yang baik. Dalam kehidupan sehari- hari manusia juga dianjurkan untuk memikirkan kewajiban diri sendiri agar nantinya dapat memberi manfaat dalam kehidupannya terutama pada kehidupan diri kita sendiri.

- Kewajiban kepada sesama manusia

Kewajiban terhadap sesama manusia yaitu sesuatu yang baik yang dapat dilakukan untuk disalurkan kepada orang lain atau sesama manusia. kewajiban terhadap sesama manusia juga diperintahkan langsung oleh allah Swt untuk senantiasa berbuat baik kepada manusia lainnya. Kewajiban terhadap sesama manusia juga penting dalam kehidupan kita, terutama kewajiban kita didalam keluarga dan lingkungan kita, kita dianjurkan untuk berbuat baik kepada mereka dengan melaksanakan tugas yang sudah disepakati oleh keluarga kita maupun aturan yang sudah disepakati oleh lingkungan sekitar kita dengan patuh dan penuh tanggung jawab.

Kewajiban manusia kepada manusia yang lain dapat diketahui dalam Al-quran yaitu:

* Ta'awun berarti sikap saling melengkapi antar sesama manusia.

* Adil berarti perilaku yang tidak memberatkan sebelah jadi harus sebanding.

* Pemaaf berarti menerima permintaan maaf dari manusia lain.

* Menepati janji berarti melakukan suatu hal yang telah dijanjikan dan tidak mengingkarinya.

 

Artinya: Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al-Hujuraat: 10)

  Dalam kehidupan sehari- hari banyak contoh yang dapat kita ambil dalam kewajiban kita terhadap manusia lainnya. contohnya rukun dengan keluarga kita, dengan melaksanakan tugas kita sebagai anggota keluarga dengan memberi kasih sayang yang penuh terhadap kelurga, dan contoh kecilnya yaitu kita sebagai anak harus patuh kepada kedua orang tua kita, jangan pernah menyakiti atau membuat mereka sedih dan kita harus membuat mereka senang dan bangga terhadap kita. Contoh dari kewajiban kita terhadap lingkungan kita yaitu hidup rukun antar tetangga, jika ada permasalahan yang kecil harus diselesaikan dengan cara yang baik dan damai, menjalankan aturan yang sudah tertera dalam lingkungan kita dengan tidak melanggar aturan tersebut.

- Kewajiban kepada makhluk lain

Kewajiban kepada makhluk lain yaitu sikap manusia terhadap makhluk allah Swt yang lainnya seperti tumbuhan maupun hewan, dengan rasa penuh kasih sayang. kewajiban yang dapat dilakukan oleh manusia yaitu dengan membantu hewan dan tidak merusak tumbuhan. 

Manusia dapat membantu hewan sesuai keperluan hewan tersebut, misalnya kucing yang sedang lapar dapat dibantu dengan memberi makanan.


 : . 

Artinya: Seorang perempuan disiksa karena mengurung kucing sampai mati, maka ia masuk ke dalam neraka. Karena ketika ia mengurung kucing itu tidak diberi makan dan minum, dan tidak pula dilepaskan untuk mencari makanan sendiri dengan mangsanya berupa binatang bumi. (HR. Al-Bukhari).

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai manusia harus menjalankan kewajiban untuk melihat lingkungan sekitar kita, bahwa bukan hanya manusia yang harus di berikan kewajiban yang penuh, tetapi juga makhluk allah swt lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Mereka juga di ciptakan untuk memberi manfaat juga untuk kehidupan kita, maka dari itu sebagai makhluk allah Swt yang sempurna, kita diberikan kewajiban penuh untuk memenuhi kebutuhan makhluk allah swt lainnya.

E. Hubungan Antara Hak Dan Kewajiban Dengan Akhlak

Hak adalah sesuatu yang dimiliki oleh setiap manusia dan manusia lain tidak dapat menghalanginya. Sesama manusia harus menghormati serta menjaga haknya. Hak juga merupakan bagian dari akhlak karena akhlak yang harus dikerjakan oleh manusia sebagai haknya. Kemudian, akhlak tersebut tertanam dalam kepribadian setiap manusia dan muncullah kewajiban yang akan dikerjakan. Kewajiban juga diartikan sebagai suatu perbuatan yang harus dikerjakan, dan perbuatan itu dianggap benar. 

Jadi, hubungan antara hak dan kewajiban dengan akhlak sangatlah erat. Dimana ada hak maka kewajiban juga ada, dalam memenuhi dan menuntut hak tidak terlepas dari pemenuhan kewajiban yang harus dilaksanakan. dengan demikian jika manusia melakukan suatu hal yaitu dengan mengerjakan hak yang sesuai dengan seimbang. Seimbang yang dimaksud yaitu sesuai dengan waktu, tempat serta porsinya. jika hak dan kewajiban serta akhlak tidak berjalan dengan seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

  Dalam kehidupan sehari- hari kita harus memenuhi kewajiban kita, karena dari pemenuhan kewajiban itu kita mendapatkan hak kita sebagai manusia. contoh yang dapat kita ambil dalam kehidupan sehari- hari yaitu menaati peraturan yang telah di buat dan tidak melanggarnya terutama dalam kehidupan bermasyarakat agar hidup menjadi nyaman dan tentram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun