Pada saat ini Masih ada beberapa orang yang mempertahankan sudut pandang yang hampir tidak ada habisnya tentang pola pikir atau perspektif profesi keperawatan yang menjadi perbincangan, baik secara pribadi maupun publik, profesi keperawatan sering disalahartikan. Dalam hal ini, anggapan bahwa perawat adalah asisten dokter didasarkan pada informasi yang salah kaprah tentang bidang keperawatan.
Perawat bukanlah bawahan atau asisten dokter lebih tepatnya Perawat bekerja bersama dengan dokter dan profesional medis lainnya, termasuk ahli radiologi, bidan, apoteker, psikolog, dan psikiater, dan bukan sebagai pembantu dokter. Masyarakat umum sering kali memiliki kesalahpahaman tentang profesi perawat, meskipun sebagian besar orang tidak secara eksplisit menyatakan bahwa perawat adalah asisten atau pembantu dokter. Meskipun demikian, karena kurangnya pengetahuan tentang pekerjaan perawat yang sebenarnya, sebagian besar orang terus berpikir bahwa profesi perawat hanya membantu dokter dan menjadi asisten atau bawahan mereka. Secara umum, perawat memiliki peran penting dalam perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia.Â
Sebagai contoh, karena perawat merupakan bagian yang cukup besar dari staf medis di rumah sakit, perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki dampak paling besar terhadap penyediaan layanan kesehatan di Indonesia. Sebagai contoh, perawat adalah tenaga kesehatan dengan jumlah yang cukup untuk benar-benar berdampak pada penyediaan layanan kesehatan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Â
Selain itu, profesi keperawatan adalah profesi kesehatan yang memiliki landasan hukum yang mengatur tanggung jawab dan wewenang perawat dalam menjalankan praktik keperawatan. Oleh karena itu, perawat bukanlah profesi yang bersifat membantu atau asisten dokter.  Bukanlah hal yang mudah untuk menjadi seorang perawat, apalagi mengubah persepsi masyarakat tentang citra  perawat. Secara umum, beberapa orang masih sering beranggapan bahwa perawat kurang mandiri dan kurang mengerti. Salah satu dari sekian banyak faktor yang dapat menyebabkan penilaian semacam ini adalah ketika masyarakat umum tidak menyadari tanggung jawab perawat.Â
Persepsi masyarakat terhadap tanggung jawab perawat dipengaruhi oleh tanggung jawab perawat yang berhubungan langsung dengan pasien. Asuhan keperawatan mutlak dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pasien, terutama pasien yang memiliki ketergantungan tinggi. Bahkan saat ini, perawat memiliki peran yang signifikan dalam membantu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, mandi, dan buang air atau besar.
Ketika dokter bekerja dalam tim kolaboratif untuk memberikan perawatan kesehatan pada masyarakat, perawat bertugas sbagai rekan kerja dokter maupun tenga medis lainnya. (Henderson. 1991) mendefinisikan kolaborasi sebagai berbagi informasi dan tujuan antara profesional kesehatan (seperti dokter, perawat, dan profesional lainnya) dan pasien serta keluarga mereka. Salah satu kelompok profesional kesehatan yang bertugas melayani kebutuhan kesehatan pada masyarakat adalah profesi keperawatan. Profesionalisme berasal dari etimologi kata profesi, yang berarti pekerjaan. Sementara itu, para spesialis atau ahli disebut sebagai profesional, dan profesional adalah bagian dari kualitas profesionalisme (John M. Echols & Hassan Shadily, 1990: 449).Â
Dengan demikian, profesi adalah karier yang membutuhkan pelatihan, pemahaman, dan penguasaan pengetahuan khusus. Sebuah pekerjaan biasanya dianggap sebagai profesi jika diakui oleh masyarakat profesional, mematuhi kode etik, dan memiliki sertifikasi dan prosedur perizinan khusus untuk bidang tersebut (Aresha, 2018). Masyarakat umum biasanya percaya bahwa pekerjaan yang dilakukan dengan nama yang berbeda memenuhi syarat sebagai sebuah profesi, namun tidak selalu demikian. kriterianya  yang menjadi pembeda antara  pekerjaan dengan profesi.
Menurut Nursalam (2018), ada 10 standar yang harus dipenuhi agar suatu pekerjaan dapat diklasifikasikan sebagai profesi: 1. Memiliki dasar keilmuan yang kuat dan luas. 2. Menerapkan informasi dengan pendekatan metodis dan ilmiah dalam asuhan keperawatan. 3. Memiliki kemampuan teknis yang kuat. 4. Memiliki kapasitas untuk bekerja sendiri dan dalam kelompok. 5. Membuat komitmen untuk menawarkan layanan terbaik. 6. Menerima akuntabilitas dan tanggung jawab atas perbuatan mereka. 7. Memiliki asosiasi profesional yang kuat yang bekerja untuk memajukan pertumbuhan bidang keperawatan. 8. Mematuhi kode etik profesi Kode etik profesi memberikan pedoman bagi perawat dalam melaksanakan tugas-tugasnya. 9. Menetapkan struktur untuk pertumbuhan dan pembinaan profesional yang berkelanjutan. 10. Diakui dan disambut baik oleh masyarakat Keperawatan diakui oleh masyarakat sebagai profesi yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Selain memenuhi sepuluh persyaratan yang tercantum di atas, keperawatan juga dapat dianggap sebagai sebuah profesi karena memenuhi semua persyaratan tersebut. Perawat adalah seseorang yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan keperawatan formal dan mendapatkan lisensi resmi untuk melakukan praktik keperawatan, menurut Stuart dan Sundeen (2022). Tanggung jawab utama perawat adalah mendukung pasien dalam mencapai kesehatan yang optimal dengan menawarkan asuhan keperawatan menyeluruh yang berpusat pada kebutuhan setiap pasien dan mengikuti proses keperawatan.Â
Membantu klien mencapai kesehatan yang optimal adalah tanggung jawab utama perawat. Asuhan keperawatan yang lengkap: Asuhan keperawatan yang komprehensif dari seorang perawat akan memenuhi semua kebutuhan pasien, termasuk kebutuhan fisik, emosional, sosial, dan spiritual, kebutuhan individu: Perawat memperhatikan kebutuhan spesifik klien dan memberikan asuhan keperawatan yang memuaskan mereka. Proses keperawatan: Untuk memberikan asuhan keperawatan yang metodis dan ilmiah, perawat menggunakan proses keperawatan sebagai kerangka kerja: Untuk membangun hubungan kepercayaan dengan klien, perawat harus memiliki kemampuan komunikasi terapeutik yang kuat: Untuk mencapai tujuan perawatan yang optimal, perawat harus mampu berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
Sementara itu, perawat didefinisikan oleh Wardhono (1998) sebagai seseorang yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan keperawatan profesional dan memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaannya. Profesi keperawatan telah memenuhi persyaratan sebagai profesi dengan memiliki organisasi keperawatan (PPNI), kode etik keperawatan yang ditetapkan oleh organisasi keperawatan dan PPNI, kemampuan untuk melayani masyarakat, dan ahli atau tokoh keperawatan yang mengembangkan teori keperawatan yang mendasar, seperti Florence Nightingale, ikon keperawatan dunia, dan Jean Watson, yang mengembangkan teori caring dan 10 faktor karatif dan Florence Nightingale (sebagai tokoh keperawatan Dunia) yang mana teorinya menjadi dasar utama Keperawatan.
Dokter dan perawat memberikan perawatan medis di lahan Pratik sesuai dengan pedoman profesi masing-masing sebagai bagian dari aktivitas profesional mereka. Diagnosis keperawatan, misalnya, digunakan dalam profesi keperawatan. Proses mendiagnosis sesuatu melibatkan analisis secara kritis dan menyeluruh untuk memastikan sifatnya (Carpenito, 2001). Menurut NANDA International (2018), sedangkan diagnosis keperawatan adalah penilaian klinis mengenai respons seseorang, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan saat ini dan yang diantisipasi, atau proses kehidupan. Sebaliknya, Poter & Perry (2009) mendefinisikan diagnosis medis sebagai identifikasi kondisi penyakit berdasarkan penilaian khusus dari tanda-tanda fisik, gejala, riwayat kesehatan pasien, temuan pemeriksaan, dan teknik diagnostik. Â Berikut ini adalah perbedaan antara diagnosis medis dan keperawatan:Â
Pertama, diagnosis keperawatan: a). berpusat pada respons pasien terhadap penyakitnya, b). berpusat pada pasien atau individu, c). perubahan sebagai respons terhadap modifikasi klien, d). mengarah pada peran otonom perawat dalam melakukan intervensi dan penilaian keperawatan. 2. Diagnosa Medis; a). Berorientasi pada kondisi patologis, b). Berkonsentrasi pada elemen-elemen yang bersifat pengobatan dan penyembuhan, c). Biasanya konsisten, dari sakit sampai sembuh, d). menghasilkan intervensi medis yang dapat ditangani sebagian oleh perawat. Profesi dokter yang melakukan tindakan pada diagnosis medis. Dengan demikian, hal ini membantu kita untuk menghargai bahwa fokus praktik profesi medis dan keperawatan berbeda. Ketika berpraktik, perawat menempatkan prioritas tinggi pada gagasan kepedulian sebagai landasan profesi mereka. Dalam hal ini, kasih sayang mempengaruhi bagaimana profesi keperawatan memberikan layanan, menekankan pada unsur klinis dan humanistik. Sementara itu, bidang medis menempatkan prioritas yang lebih tinggi pada penyembuhan, yang merupakan pengobatan situasi patologis atau pemulihan penyakit yang diderita pasien atau klien .
 Berdasarkan konsep-konsep yang disebutkan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa profesi perawat memang luar biasa tugas dan tanggung jawabnya. Menurut penulis, oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk mengubah kesalahpahaman bahwa perawat adalah seorang profesional medis dan mitra dokter, bukan hanya sebagai asisten. Seorang perawat bukan hanya seorang profesional klinis; selain itu, mereka memiliki keahlian yang luar biasa di berbagai bidang seperti bedah, penyakit dalam, manajemen, penelitian, dan pengajaran. Hal ini memungkinkan mereka untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat luas dan mempromosikan masyarakat yang sehat.Â
Akibatnya, tanpa bantuan perawat, dokter tidak dapat sepenuhnya memenuhi tanggung jawab mereka. Ketika memberikan layanan kesehatan, perawat dan dokter memiliki tanggung jawab yang berbeda. Masyarakat dapat memahami bahwa keperawatan dan kedokteran memiliki tujuan mendasar yang berbeda dalam memberikan perawatan kesehatan dengan mengetahui perbedaan kedua profesi ini dalam hal ini. Dokter lebih berfokus pada pengobatan penyakit patologis yang diderita pasien, sedangkan perawat lebih berfokus pada bagaimana klien merespons penyakitnya. Dengan demikian, jelaslah bahwa perawat tidak bertindak sebagai "asisten atau pembantu" dokter dalam penyediaan layanan; sebaliknya, kedua profesi ini berkolaborasi untuk meningkatkan kesehatan pasien dan menawarkan solusi untuk masalah kesehatan yang mungkin mereka hadapi.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. (2001). Nursing Diagnosis : Application To Clinical Practice. Philadlphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Herdian, Fitra. (2016). Retrieved from: http://dosen.stikesdhb.ac.id/fitra-herdian/wp-content/uploads/sites/19/2016/02/jtptunimus-gdl-masniarg2a-6121-3-babii.pdf
Henderson, V. (1991). The nature of nursing: definition and it's implications for practice, research, and education. US: Natl League for Nursing Pr.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2009). FUNDAMENTAL KEPERAWATAN POTTER PERRY VOL 1.pdf. In 1. https://doi.org/10.1109/RELAW.2008.2
Nursalam, (2018). Tantangan dan Strategi Pengembangan Profesi Keperawatan di Era Globalisasi. Jurnal Keperawatan Indonesia, 25(1), 1-6.
Shanty. (2013). Profesionalisme Perawat Dalam Praktik Keperawatan. Retrieved from: https://www.slideshare.net/septianraha/profesionalisme-perawat
Simamora, R. H., Purba, J. M., Bukit, E. K., & Nurbaiti, N. (2019). Penguatan Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Melalui Pelatihan Layanan Prima. JPPM (Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat), 3(1), 25-31.
UU nomor 38 Tahun 2014. Retrieved from: Â sinforeg.litbang.depkes.go.id/upload/.../UU_No._38_Th_2014_ttg_Keperawatan_.pdf
UIN Sunan Ampel Surabaya. ( Konsep Dasar Profesi. Retrieved from:. http://digilib.uinsby.ac.id/6465/2/Bab%201.pdf. Diakses pada Minggu, 19 Mei 2019 20:14 WIB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H