Mohon tunggu...
Afipah Ratih
Afipah Ratih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanyalah manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebenaran Tidak Akan Menemukan Kebinasaan

31 Maret 2024   09:21 Diperbarui: 31 Maret 2024   09:25 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kebenaran adalah ibarat cahaya yang sangat terang yang bahkan kegelapan tidak akan mampu menghalangi sinarnya menembus ke segala arah. Dan kebenaran yang sangat terang itulah agama islam. Islam adalah kebenaran yang hakiki. Kebenaran yang disampaikan oleh Rasulullah SAW untuk disebarkan di seluruh dunia sebagai rahmatun lil 'alamin.

      Namun terkadang karena terangnya sebuah cahaya mampu membutakan penglihatan untuk meihat kebenaran. Sebagaimana Abu Lahab dan Istrinya yang mengingkari kebenaran agama islam, dan mereka justru menolak dengan tegas cahaya itu. Memusuhi Rasulullah SAW dan menghalangi dakwah islam sebagai rahmatun lil 'alamin. Segala cara akan dilakukan Abu Lahab untuk menghalangi Rasulullah menyampaikan kebenaran.

      Abu Lahab lupa bahwasannya kebenaran tidak akan menemukan kebinasaan. Bahwa apapun yang ia lakukan untuk menghalangi tersebarnya islam itulah yang akan menemukan kebinasaan. Abu Lahab mungkin memiliki dunia--- harta, kedudukan, jabatan tapi itu hanyalah dunia yang fana, dunia yang akan sirna dan tidak abadi. 

Kehidupan yang abadi adalah kehidupan di akhirat dengan segala kenikmatannya, dan kehidupan akhirat hanyalah milik manusia-manusia yang percaya pada Allah SWT. Abu Lahab dan istrinya akan binasa karena keingkarannya terhadap kebenaran. Berikut adalah tafsir setiap ayat surat al-Lahab

     Ab Lahab adalah paman dari Nabi s.a.w. sendiri, saudara dari ayah beliau, nama istrinya ialah Arwa. Dia dipanggilkan Ab Lahab, yang dapat diartikan ke dalam bahasa kita dengan "Pak Menyala", karena wajahnya yang bagus, terang bersinar dan tampan. Gelar panggilan itu sudah dikenal orang untuk dirinya.

     Hubungan Muammad s.a.w. sebelum menjadi Rasul amat baik dengan pamannya ini. Tersebut di dalam riwayat seketika Nabi Muammad s.a.w. lahir ke dunia, Ab Lahab menyatakan sukacitanya, Sampai Ab Lahab mengirimkan seorang jariahnya yang muda, bernama Tsuwaibah untuk menyusukan Nabi sebelum datang Halmat-us-Sa'diyah dari desa Bani Sa'ad. Tetapi setelah Rasulullah s.a.w. menyatakan da'wahnya menjadi Utusan Allah, mulailah Ab Lahab menyatakan tantangannya yang amat keras, sehingga melebihi dari yang lain-lain. Bahkan melebihi dari sikap Ab Jahal sendiri.

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia! 

Berarti bahwa kedua tangannya yang bekerja dan berusaha akan binasa. Orang berusaha dengan kedua tangan, maka kedua tangan itu akan binasa, artinya usahanya akan gagal. Bukan saja usaha kedua belah tangannya yang akan gagal, bahkan dirinya sendiri, rohani dan jasmaninya pun akan binasa. Apa yang direncanakan di dalam menghalangi da'wah Nabi s.a.w. tidaklah ada yang akan berhasil, malah akan menemukan kebinasaan.

Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.

Dia akan berusaha menghabiskan harta-bendanya untuk menghalangi dakwah Rasulullah. Hartanyalah yang akan licin tandas, namun hartanya itu tidaklah akan menolongnya.  Seberapapun banyaknya harta yang dia miliki, itu tidak akan mampu menghancurkan kebenaran yang tiada nilainya. Perbuatannya itu adalah percuma belaka. Segala usahanya akan gagal.

Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).

Karena keingkaran dan kebenciannya terhadap islam, ia akan mendapat kehancuran dan kerugian yang abadi--- yaitu berupa siksa neraka yang apinya menyala bergejolak. Itulah orang yang merugi di dunia dan akhirat.

Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). 

Dan istrinya akan disiksa sepertinya juga. Istri Abu Lahab bergelar Ummu Jamil: ibu dari kecantikan. Tetapi meskipun suaminya di waktu dulu seorang yang tampan, dan dia ibu dari kecantikan, karena sikapnya yang buruk terhadap agama Islam maka kehinaanlah yang menimpa diri mereka. Istrinya menjadi pembawa kayu bakar, yang maknanya menyebarkan fitnah tentang ajaran islam. Membawa perasaan kebencian terhadap Rasulullah dengan mengada-adakan yang tidak ada.

Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.

Di leher Ummi Jaml ada tali dari sabut yang dipilin untuk menyiksanya di hari kiamat. Sebab ia senang dengan fitnah yang disebarkannya untuk menghancurkan dakwah Nabi. Maka fitnahnya itulah yang akan menghancurkam dirinya sendiri. Tali dari sabut pengikat kayu api fitnah, artinya bisa menjerat lehernya sendiri.

Allah menurunkan Surat tentang Ab Lahab dan isterinya ini akan menjadi pengajaran bagi manusia yang mencoba berusaha hendak menghalangi dan menantang apa yang diturunkan Allah kepada Nabi-Nya, karena memperturutkan hawa nafsu, mempertahankan kepercayaan yang salah. Mereka menjadi lupa diri karena merasa sanggup, karena kekayaan ada. 

Disangkanya sebab dia kaya, maksudnya itu akan berhasil. Apakah lagi dia merasa bahwa gagasannya akan diterima orang, sebab selama ini dia disegani orang, dipuji karena tampan, karena berpengaruh. Kemudian ternyata bahwa rencananya itu digagalkan Allah, dan harta-bendanya yang telah dipergunakannya berhabis-habis untuk maksudnya yang jahat itu hilang dengan tidak memberikan hasil apa-apa. Malahan dirinyalah yang celaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun