Mohon tunggu...
Afina Mahbubah
Afina Mahbubah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta

Menulis dan Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentingnya Bisa Membedakan Hadis Qudsi dan Hadis Nabawi

1 Desember 2024   10:58 Diperbarui: 1 Desember 2024   11:05 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam  Islam, hadis memegang peran penting sebagai sumber ajaran setelah Al-Qur'an. Hadis merupakan segala perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi Muhammad SAW yang digunakan sebagai pedoman hidup umat Islam. Hadis terbagi menjadi dua kategori utama: hadis Nabawi dan hadis Qudsi. Membedakan keduanya sangat penting, karena masing-masing memiliki kedudukan, peran, dan asal-usul yang berbeda dalam ajaran Islam.

Pengertian Hadis Nabawi

Hadis Nabawi adalah segala perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan ajaran agama. Hadis ini merupakan penjelasan atau tafsiran dari wahyu yang diterima Nabi dalam Al-Qur'an, serta contoh penerapan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Ciri-ciri hadis Nabawi:

Perkataan dan tindakan Nabi Muhammad SAW yang tidak terikat langsung dengan wahyu Allah.

Hadis Nabawi berasal dari perkataan atau tindakan pribadi Nabi Muhammad SAW yang tidak disandarkan langsung pada firman Allah.

Tingkat kedudukan hadis Nabawi adalah sebagai penjelasan dari wahyu yang ada dalam Al-Qur'an dan sebagai pedoman hidup umat Islam.

Contoh hadis Nabawi:

“Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa amalan seseorang bergantung pada niat yang ada dalam hatinya, dan ini adalah penjelasan dari ajaran Islam yang sudah ada dalam Al-Qur'an.

 Pengertian Hadis Qudsi

Hadis Qudsi adalah hadis yang berisi wahyu dari Allah, tetapi disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan bahasanya sendiri. Dalam hadis Qudsi, meskipun isi atau pesan yang disampaikan berasal dari Allah, tetapi penyampaian dan ungkapan menggunakan kata-kata Nabi Muhammad SAW.

Ciri-ciri hadis Qudsi:

Isi atau pesan yang disampaikan berasal langsung dari Allah, namun penyampaiannya dilakukan dengan menggunakan kata-kata Nabi Muhammad SAW.

Hadis Qudsi lebih berfokus pada pernyataan Tuhan yang disampaikan oleh Nabi, bukan penjelasan atau interpretasi Nabi atas wahyu yang ada.

Hadis Qudsi tidak memiliki tingkat hukum yang setara dengan Al-Qur'an, namun tetap dihormati karena berasal dari Allah.

Contoh hadis Qudsi:

"Wahai hamba-Ku, jika kamu datang kepada-Ku sejengkal, Aku akan datang kepadamu sehasta; jika kamu datang kepada-Ku sehasta, Aku akan datang kepadamu sedepa; dan jika kamu datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan datang kepadamu dengan berlari." (HR. Bukhari)

Hadis ini mengungkapkan kedekatan Allah dengan hamba-Nya dan menunjukkan sifat kemurahan Allah dalam menerima taubat dan amal baik hamba-Nya.

 Perbedaan Utama antara Hadis Nabawi dan Hadis Qudsi

Untuk lebih memahami keduanya, berikut adalah perbedaan utama antara hadis Nabawi dan hadis Qudsi:

Asal-usulnya:

Hadis Nabawi berasal dari Nabi Muhammad SAW, baik perkataan, perbuatan, atau persetujuan beliau.

Hadis Qudsi berasal dari Allah SWT, namun disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan kata-kata beliau sendiri.

Tingkat Kewahyuan:

Hadis Nabawi tidak termasuk wahyu dalam pengertian langsung seperti Al-Qur'an. Meskipun hadis ini mengandung kebenaran yang relevan dengan ajaran Islam, ia tidak dianggap sebagai wahyu.

Hadis Qudsi adalah wahyu dari Allah yang disampaikan melalui Nabi, sehingga mengandung pesan ilahi yang lebih tinggi kedudukannya dibandingkan dengan hadis Nabawi.

Peran dalam Hukum Islam:

Hadis Nabawi memiliki peran sebagai penjelasan atau tafsiran terhadap Al-Qur'an, dan terkadang menjadi dasar hukum Islam.

Hadis Qudsi, meskipun berisi wahyu Allah, tidak dijadikan dasar hukum Islam seperti Al-Qur'an, namun tetap memiliki kedudukan yang sangat tinggi.

Penggunaan Bahasa:

Dalam hadis Nabawi, Nabi Muhammad SAW menggunakan kata-kata beliau sendiri untuk menjelaskan ajaran Islam.

Dalam hadis Qudsi, Nabi Muhammad SAW menyampaikan wahyu dengan kata-kata beliau sendiri, namun isi atau pesan yang disampaikan adalah firman Allah.

 Pentingnya Membedakan Hadis Nabawi dan Hadis Qudsi

Membedakan antara hadis Nabawi dan hadis Qudsi sangat penting untuk beberapa alasan berikut:

a. Memahami Perbedaan Sumber Ajaran

Memahami perbedaan sumber ajaran dalam Islam akan membantu umat Islam mengetahui tingkat kekuatan dan kedudukan hadis tersebut. Hadis Nabawi sebagai penjelasan dari wahyu memiliki peran yang sangat penting dalam menjelaskan ayat-ayat Al-Qur'an dan sebagai pedoman kehidupan sehari-hari. Sementara itu, hadis Qudsi, meskipun berisi wahyu Allah, tetap tidak sama dengan Al-Qur'an dan tidak dijadikan dasar hukum, tetapi lebih pada pengajaran tentang sifat-sifat Allah dan hubungan-Nya dengan hamba-Nya.

b. Agar Tidak Salah Menafsirkan

Dengan membedakan kedua jenis hadis ini, umat Islam dapat menghindari kesalahan dalam menafsirkan hadis dan memastikan bahwa ajaran yang diterima berasal dari sumber yang benar dan sesuai dengan tujuan syariat.

c. Menjaga Keotentikan Ajaran Islam

Pembedaan ini juga penting untuk menjaga keotentikan ajaran Islam. Hadis Qudsi adalah wahyu dari Allah, namun disampaikan dengan bahasa Nabi Muhammad SAW. Dengan memahami bahwa hadis Qudsi memiliki status yang berbeda, umat Islam dapat lebih menghargai dan memahami makna yang terkandung di dalamnya.

d. Memperkuat Pemahaman tentang Hukum Islam

Hadis Nabawi memiliki pengaruh besar dalam penetapan hukum Islam, seperti dalam masalah ibadah, akhlak, dan muamalah. Dengan mengetahui perbedaan ini, umat Islam akan lebih mudah memahami kedudukan hadis dalam merumuskan hukum Islam dan dapat membedakan mana yang berasal dari wahyu dan mana yang merupakan penjelasan Nabi.

 Kesimpulan

Membedakan antara hadis Nabawi dan hadis Qudsi adalah hal yang sangat penting dalam memahami ajaran Islam dengan benar. Hadis Nabawi memberikan penjelasan dan tafsiran terhadap wahyu Al-Qur'an, sementara hadis Qudsi menyampaikan pesan langsung dari Allah SWT yang disampaikan melalui kata-kata Nabi Muhammad SAW. Dengan membedakan keduanya, umat Islam dapat memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran agama, menghindari kesalahan penafsiran, dan menjaga keotentikan ajaran yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun