Mohon tunggu...
Afina Mahardhika
Afina Mahardhika Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Indonesian Studies, Faculty of Humanities, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Asmara Dua Belas Purnama

16 Desember 2015   16:24 Diperbarui: 16 Desember 2015   16:24 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seketika kau tiada

Menguap bersama kabut yang didera

Dan tinggalah aku meraba-raba

Hingga aku lelah menjadi buta

 

Dua belas purnama

Tiada kabar akan nyawa atau raga

Meninggalkan aku dan amarah

Dan pagi yang cerah menemu duka

 

Purnama tengah menjemput pagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun