Sama halnya dengan rujak soto, rawon pecel menjadi menu kuliner khas yang tak boleh diabaikan sewaktu silaturahmi di Banyuwangi. Perpaduan hitamnya kuah rawon dengan lezatnya bumbu kacang yang disiramkan di atas sayuran menghasilkan rasa gurih sekaligus sedap yang bersandingan. Top pokoknya!
4. Sega tempongÂ
Penggemar makanan pedas tentu takkan melewatkan sajian sega tempong khas Banyuwangi. Sega tempong atau disebut juga nasi tempong bukan makanan yang super wah. Hanya berupa nasi hangat yang disajikan bersama sayur mayur dan siraman sambal pedas yang menjadi kunci kelezatan makanan ini.
Sambalnya terbuat dari cabai rawit, bawang putih, dan tomat ranti yang kesemuanya mentah. Tidak lupa terasi goreng, gula, garam, dan jeruk limau yang bikin sambal tempong ini terasa pedas sekaligus segar. Lauknya beragam. Mulai dari tempe, tahu, ikan asin, cumi goreng, hingga ayam goreng.
5. Pindang koyong
Banyuwangi memang dekat dengan laut. Tidak heran jika banyak makanannya yang berbahan dasar ikan. Salah satunya pindang koyong. Rasa kuah yang pedas, gurih, pedas, dan segar sangat cocok di makan di siang hari setelah berkeliling silaturahmi. Bumbunya sederhana, hanya campuran bawang putih, bawang merah, cabai rawit, tomat, kunyit, serai, daun jeruk, belimbing wuluh, gula, garam, dan merica.
6. Jangan kesrutÂ
Jangan kesrut atau kerap disebut sebagai Uyah Asem merupakan makanan khas suku Osing. Terbuat dari ayam kampung muda yang dibumbui dengan bawang merah, bawang putih, tomat, lengkuas, cabai rawit, cabai merah besar, terasi, gula, garam, dan tak lupa belimbing wuluh. Rasanya yang gurih, pedas, bercampur asam belimbing wuluh terasa segar jika dimakan tengah hari.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H