3. Menjara (Arak-arakan Gendang Dol): kelompok-kelompok berparade di jalan-jalan sambil memainkan gendang dol, yang melambangkan seruan untuk berperang.
4. Arak Penja (Arak-arakan Tangan): Penja yang telah dimurnikan diarak keliling kota dengan diiringi musik tradisional.Â
5. Arak Sorban (Proses Turban): Sorban putih dibawa melalui jalan-jalan sebagai simbol kesucian dan duka.
6. Ghum (Waktu Hening): Hari berkabung dan refleksi. Tidak ada kegiatan yang dilakukan pada hari ini yang melambangkan penghormatan terhadap almarhum.
7. Arak Gedang (Proses Akbar): Acara utamanya adalah ketika struktur tabot besar, menyerupai miniatur tempat suci, diarak keliling kota.
8. Tabot Tebuan (Melempar Tabot): Upacara penutupan melibatkan pelemparan simbolis struktur tabot ke laut, menandai berakhirnya masa berkabung.
Dampak Budaya dan Pariwisata
Festival Tabot tidak hanya merupakan festival keagamaan tetapi juga merupakan acara budaya besar yang menjadi daya tarik wisata utama. Setiap tahunnya, festival ini menarik ribuan wisatawan ke Bengkulu, sehingga meningkatkan perekonomian lokal dan mendorong pertukaran budaya. Prosesi yang rumit, musik tradisional, dan semangat masyarakat yang dinamis menawarkan wawasan unik tentang kekayaan warisan budaya Bengkulu.