Mohon tunggu...
Afif Yuliansyah
Afif Yuliansyah Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Afif Yuliansyah, kelahiran 31 Maret 1996, telah menemukan passion-ku dalam dunia menulis selama 2 tahun terakhir. Mengawali suka menulis baru 2 tahun terakhir. Menulis berbagai genre tulisan, mulai dari novel yang mengisahkan perjalanan kisah ku, cerpen yang penuh makna, hingga artikel blog tentang traveling yang ku tulis di blog ku sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Festival Tabot: Warisan Budaya Bengkulu

21 Januari 2025   20:04 Diperbarui: 21 Januari 2025   20:04 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Menjara (Arak-arakan Gendang Dol): kelompok-kelompok berparade di jalan-jalan sambil memainkan gendang dol, yang melambangkan seruan untuk berperang.

 Prosesi Menjara (Arak-arakan Gendang Dol) (sumber foto: bengkuluekspress)
 Prosesi Menjara (Arak-arakan Gendang Dol) (sumber foto: bengkuluekspress)

4. Arak Penja (Arak-arakan Tangan): Penja yang telah dimurnikan diarak keliling kota dengan diiringi musik tradisional. 

Prosesi Arak Penja (Arak-arakan Tangan) (sumber foto: Indonesia Kaya)
Prosesi Arak Penja (Arak-arakan Tangan) (sumber foto: Indonesia Kaya)

5. Arak Sorban (Proses Turban): Sorban putih dibawa melalui jalan-jalan sebagai simbol kesucian dan duka.

6. Ghum (Waktu Hening): Hari berkabung dan refleksi. Tidak ada kegiatan yang dilakukan pada hari ini yang melambangkan penghormatan terhadap almarhum.

7. Arak Gedang (Proses Akbar): Acara utamanya adalah ketika struktur tabot besar, menyerupai miniatur tempat suci, diarak keliling kota.

Foto Festival Bengkulu
Foto Festival Bengkulu

8. Tabot Tebuan (Melempar Tabot): Upacara penutupan melibatkan pelemparan simbolis struktur tabot ke laut, menandai berakhirnya masa berkabung.

Prosesi Tabot Tebuan (Melempar Tabot) (sumber foto: Travel Kompas)
Prosesi Tabot Tebuan (Melempar Tabot) (sumber foto: Travel Kompas)

Dampak Budaya dan Pariwisata

Festival Tabot tidak hanya merupakan festival keagamaan tetapi juga merupakan acara budaya besar yang menjadi daya tarik wisata utama. Setiap tahunnya, festival ini menarik ribuan wisatawan ke Bengkulu, sehingga meningkatkan perekonomian lokal dan mendorong pertukaran budaya. Prosesi yang rumit, musik tradisional, dan semangat masyarakat yang dinamis menawarkan wawasan unik tentang kekayaan warisan budaya Bengkulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun