Mohon tunggu...
Afief Burhany Thahir
Afief Burhany Thahir Mohon Tunggu... Insinyur - Penulis Pemula dan Freelance Desain Gambar Teknik

Seorang yang tidak pernah berhenti untuk berpikir dan merenung tentang segala hal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tiket untuk Masuk Surga

3 Februari 2024   09:00 Diperbarui: 3 Februari 2024   09:03 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mikhail : "Terus apa yang harus saya lakukan wahai malaikat ? Saya hanya melakukan ibadah selama 30 kali saja seumur hidup saya"

Malaikat : "Tunggu dulu kapan munculnya tiket surgamu"

Seketika tiket surga muncul dari tangan Mikhail. Tiket surga itu hanya ada 2, yang satu mengkilap. Satunya lagi seperti gosong terbakar.

Malaikat : "Tiketmu hanya ada dua. Tiket bersinar adalah tanda kalau kamu sering beribadah membantu sesama manusia. Namun, tiket ibadahmu hanya satu dan itupun terbakar"

Mikhail : "Berarti saya langsung masuk ke neraka tanpa kesempatan masuk surga wahai malaikat"

Malaikat : "Tidak, kamu tetap masuk surga. Tetapi kamu adalah manusia terakhir yang akan masuk surga dimana nikmatnya adalah nikmat paling terkecil diantara semua manusia yang pernah hidup didunia. Sisanya kamu alami saja hidupmu di neraka"

Mikhail : "Ya Tuhan, kalau saya bisa ke dunia lagi saya mau ibadah sebentar saja. Tapi sudah terlambat, saya harusnya sadar kalau ibadah utama adalah tiket surga yang sebenarnya."

Andrei, Nikov, dan Mikhail menjalani kehidupan selanjutnya berdasarkan ibadah utama yang dia lakukan.

Terlepas dari apapun agama anda, jangan pernah tinggalkan ibadah. Apalagi ibadah utama. Jangan beribadah karena takut akan neraka. Beribadahlah karena Tuhan merindukan anda di surga dan sebagai rasa terima kasih akan nikmat kehidupan yang telah diberikan selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun