Surabaya, Jawa Timur -- Bulan Ramadhan tahun ini membawa angin segar bagi para pedagang di sekitar Makam Sunan Ampel, Surabaya. Peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan selama bulan suci ini meningkatkan omzet pedagang secara drastis.
Kemeriahan Ramadhan di Ampel:
Sejak awal Ramadhan, kawasan Ampel telah ramai dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah di Jawa Timur. Mereka datang untuk berziarah ke makam Sunan Ampel, salah satu Wali Songo yang berperan penting dalam penyebaran Islam di tanah Jawa.
Kemeriahan Ramadhan di Ampel semakin terasa dengan adanya berbagai kegiatan keagamaan, seperti tadarus Al-Qur'an, buka puasa bersama, dan ceramah agama. Hal ini membuat kawasan Ampel menjadi salah satu destinasi wisata religi favorit masyarakat Surabaya dan sekitarnya.
Berkah Ramadhan bagi Pedagang:
Peningkatan jumlah pengunjung selama Ramadhan membawa berkah bagi para pedagang di sekitar Makam Sunan Ampel. Berbagai jenis dagangan, mulai dari makanan dan minuman, souvenir dan pernak-pernik religi, hingga jasa ojek dan becak, laris manis diburu oleh para pengunjung.
Salah satu pedagang, Ibu Tuti, yang menjual makanan dan minuman ringan di depan pintu masuk makam, mengaku bahwa omzetnya naik hingga dua kali lipat selama Ramadhan. "Alhamdulillah, Ramadhan tahun ini ramai sekali. Omzet saya bisa mencapai dua juta rupiah per hari," ungkap Ibu Tuti dengan bahagia.
Hal senada juga diungkapkan oleh Pak Ali, pedagang souvenir dan pernak-pernik religi. Pak Ali mengatakan bahwa omzetnya naik hingga tiga kali lipat dibandingkan bulan-bulan biasa. "Ramadhan memang selalu menjadi berkah bagi kami para pedagang di sini," ujarnya.
Dampak Ekonomi yang Positif:
Peningkatan omzet pedagang di sekitar Makam Sunan Ampel menunjukkan bahwa wisata religi memiliki dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat setempat. Hal ini sejalan dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa sektor wisata religi merupakan salah satu sektor penyumbang terbesar bagi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur.
Pemerintah Kota Surabaya pun terus berupaya untuk mengembangkan wisata religi di kawasan Ampel. Salah satunya dengan membangun berbagai infrastruktur, seperti taman, tempat parkir, dan toilet umum. Selain itu, pemerintah kota juga aktif mengadakan berbagai kegiatan keagamaan di kawasan Ampel untuk menarik lebih banyak pengunjung.
Tantangan dan Harapan:
Meskipun wisata religi memiliki dampak positif bagi ekonomi masyarakat, namun terdapat beberapa tantangan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah masalah sampah dan kemacetan yang sering terjadi di kawasan Ampel, terutama pada saat Ramadhan.
Pemerintah kota dan masyarakat setempat perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah ini. Salah satu solusinya adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan ketertiban.
Diharapkan dengan pengelolaan yang baik, wisata religi di kawasan Ampel dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
Kesimpulan:
Bulan Ramadhan membawa angin segar bagi para pedagang di sekitar Makam Sunan Ampel. Peningkatan omzet pedagang menunjukkan bahwa wisata religi memiliki dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat setempat. Pemerintah kota dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada agar wisata religi di kawasan Ampel dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi semua pihak.
Penulis : Afifatus Sholikhah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H