Mohon tunggu...
Moch. Afif Ardiansyah
Moch. Afif Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya Moch. Afif Ardiansyah, seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Program Studi Ekonomi Pembangunan, sekaligus influencer TikTok dengan 18 ribu followers. Sebagai seorang visioner dan pengusaha muda, saya aktif membagikan konten yang menginspirasi serta berbagi pengetahuan tentang berbagai topik, mulai dari bisnis hingga kehidupan sehari-hari. Selain itu, saya juga terlibat dalam berbagai kegiatan dan organisasi di kampus, seperti UKM Taekwondo dan Kelompok Studi Pasar Modal, yang membantu saya berkembang baik secara profesional maupun pribadi. Saya selalu berusaha menjadi pribadi yang humble, jujur, dan berani mengambil langkah-langkah besar untuk meraih impian.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Manfaat Kulit Buah Naga untuk Mendeteksi Formalin pada Bakso

31 Desember 2024   03:49 Diperbarui: 31 Desember 2024   05:03 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metode ini memiliki keunggulan yang luar biasa. Selain sederhana dan praktis, alat yang digunakan juga sangat murah dan mudah didapat. Kulit buah naga yang biasanya dibuang sebagai limbah ternyata bisa dimanfaatkan untuk tujuan yang bermanfaat, sehingga tidak hanya membantu mendeteksi formalin dalam makanan, tetapi juga memberikan nilai ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.

Dan juga metode ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keamanan pangan. Dengan informasi yang lebih mudah diakses dan cara yang lebih praktis untuk memeriksa kandungan formalin pada makanan, diharapkan masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam memilih makanan yang aman untuk dikonsumsi, khususnya makanan yang sering dijual di pasaran seperti bakso.

Selain itu, metode ini juga memiliki potensi untuk mengurangi limbah organik. Kulit buah naga, yang selama ini sering dibuang begitu saja, bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi bahan berbahaya pada makanan, sehingga memberikan nilai tambah bagi lingkungan dan ekonomi.

Kesederhanaan dan efisiensi metode ini menjadikannya sebagai solusi yang sangat praktis dan efektif untuk memastikan keamanan pangan di masyarakat Indonesia. Dengan penggunaan bahan yang mudah didapat dan murah, siapa saja dapat melakukan deteksi formalin pada makanan di rumah tanpa perlu mengeluarkan biaya besar. Ini adalah langkah kecil yang dapat memiliki dampak besar dalam mencegah bahaya paparan formalin yang dapat merugikan kesehatan masyarakat.

Inovasi ini tidak hanya memberikan manfaat dalam hal kesehatan, tetapi juga memberikan kontribusi dalam mendukung keberlanjutan dan pengelolaan limbah organik. Penggunaan kulit buah naga yang sering dianggap sebagai sampah menjadi contoh nyata bagaimana bahan yang sebelumnya terbuang dapat diubah menjadi solusi yang bermanfaat. Ini adalah bukti bahwa solusi untuk masalah kesehatan tidak selalu harus mahal dan rumit, tetapi dapat ditemukan dalam bahan-bahan alami yang mudah diakses dan ramah lingkungan.

Dengan penerapan metode deteksi formalin menggunakan ekstrak kulit buah naga, diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih peduli terhadap kualitas dan keamanan makanan yang mereka konsumsi. Langkah sederhana ini bisa menjadi solusi nyata yang membantu mengurangi risiko paparan bahan berbahaya dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun