Mohon tunggu...
Afifah Nur Fauziah
Afifah Nur Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

ada apa??

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini

14 November 2022   09:43 Diperbarui: 14 November 2022   09:50 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

D. Karakteristik Evaluasi Pembelajaran PAUD

Evaluasi tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran, karena keefektifan pembelajaran dapat diketahui melalui evaluasi. Dengan kata lain, melalui evaluasi semua komponen pembelajaran dapat diketahui apakah dapat berfungsi sebagaimana mestinya atau tidak. Guru dapat mengetahui tingkat kemampuan peserta didik, baik secara kelompok maupun perseorangan.

Dalam proses evaluasi pembelajaran atau penilaian proses dan hasil belajar, tentu sering digunakan alat ukur tertentu, baik tes maupun nontes. Alat ukur ini mempunyai fungsi dan peran yang sangat penting dalam rangka mengetahui keefektifan proses pembelajaran di sekolah. Mengingat begitu pentingnya suatu alat ukur dalam kegiatan evaluasi pembelajaran, maka suatu alat ukur harus memiliki syarat-syarat tertentu sekaligus merupakan karakteristik alat ukur yang baik. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memenuhi syarat-syarat atau kaidah-kaidah tertentu, dapat memberikan data yang akurat sesuai dengan fungsinya, dan hanya mengukur sampel prilaku tertentu. Secara sederhana, Zainal Arifin (2011 : 69) mengemukakan karakteristik instrumen evaluasi yang baik adalah :

  • Valid, artinya suatu alat ukur dapat dikatakan valid jika betul-betul mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Tepat tidaknya hasil evaluasi ini antara lain dipengaruhi oleh penggunaan teknik dan instrument evaluasi. Maka seorang evaluator perlu memperhatikan teknik dan instrument yang akan digunakan agar sesuai dengan kemampuan atau jenis hasil belajar yang akan dievaluasi.
  • Reliabel, artinya suatu instrumen dapat dikatakan reliabel atau handal jika ia mempunyai hasil yang taat asas (consistent).
  • Relevan, artinya instrumen yang digunakan harus sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang telah ditetapkan.
  • Representatif, artinya materi instrumen harus betul-betul mewakili seluruh materi yang disampaikan.
  • Praktis, artinya mudah digunakan. Jika instrumen itu sudah memenuhi syarat tetapi sukar digunakan, berarti tidak praktis.
  • Deskriminatif, artinya instrumen itu harus disusun sedemikian rupa, sehingga dapat menunjukkan perbedaan-perbedaan yang sekecil apapun.
  • Spesifik, artinya suatu instrumen disusun dan digunakan khusus untuk objek yang dievaluasi.
  • Proporsional artinya suatu instrumen harus memiliki tingkat kesulitan yang proporsional antara sulit, sedang, dan mudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun