Mohon tunggu...
Afifah Nauffatih
Afifah Nauffatih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unesa

Whatever happens is okay

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh dari Kemaslahatan bagi Seorang Konselor

2 Agustus 2024   12:06 Diperbarui: 2 Agustus 2024   12:11 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

4. Berkehendak Dengan Cinta

Berkemauan mengenali diri dengan segala keterbatasan dan kelebihan. Dikenali diri sendiri tentang keterbatasan dan kelebihan, cintai apa yang menjadi kekurangan dan syukuri apa yang menjadi kelebihan. Berkemauan untuk mengenali orang lain dengan segala keterbatasan dan kelebihan. Mengenali orang lain dengan segala keterbatasan dan kelebihan menjadi suatu hal yang sulit, namun jika kita dapat menjadi konselor yang berkehendak dengan cinta maka kita akan mampu memahami, menerima tentang keterbatasan orang lain dan senang dengan kelebihan orang lain.

Berkemauan untuk berkomunikasi dengan orang lain, terutama untuk mendengarkan secara aktif. Maksud dari berkomunikasi dengan orang lain, terutama mendengarkan secara aktif yaitu kemampuan konselor maupun diri sendiri untuk focus kepada konseli maupun pembicara, mengerti apa yang disampaikan konseli maupun pembicara, menanggapi pesan yang disampaikan dengan keseriusan.

5. Merefleksikan Diri Dengan Cinta

Kemampuan memahami konseli (kognisi, afeksi, konasi, sikap dan perilaku).

*Kognisi merupakan peran penting bagi konselor agar dapat memandang satu kejadian yang dimiliki pada si konseli mengenai peristiwa-peristiwa didalam kehidupannya.

*Afeksi yaitu kemampuan konselor tentang memahami perasaan yang dijabarkan oleh konseli, contohnya memberikan pelukan hangat, pujian dan uga dukungan emosional. 

*Konasi yaitu kehendak atau kemauan konselor dalam memahami konseli, yang merupakan aktivitas konselor untuk melakukan pelaksanaan yang memiliki tujuan. 

*Sikap dan perilaku dalam hal ini yaitu konselor mampu memahami tentang sikap konseli dalam sesi konseling, perilaku konseli dalam melakukan sesuatu maupun bertindak.

Kesimpulan yang dapat diambil yaitu jadilah konselor yang melakukan apapun itu dengan penuh cinta, dalam artian atau tanda kutip yaitu mampu menjadi konselor yang angat sabar, penyayang, menjadi tempat cerita yang nyaman, menyenangkan dan juga keterbukaan. Pandangan orang lain terhadap kita entah baik atau buruknya kita, bukan menjadi acuan untuk menjadi pribadi yang lemah, namun sebagai acuan untuk menjadi lebih baik kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun