4. Berkehendak Dengan Cinta
Berkemauan mengenali diri dengan segala keterbatasan dan kelebihan. Dikenali diri sendiri tentang keterbatasan dan kelebihan, cintai apa yang menjadi kekurangan dan syukuri apa yang menjadi kelebihan. Berkemauan untuk mengenali orang lain dengan segala keterbatasan dan kelebihan. Mengenali orang lain dengan segala keterbatasan dan kelebihan menjadi suatu hal yang sulit, namun jika kita dapat menjadi konselor yang berkehendak dengan cinta maka kita akan mampu memahami, menerima tentang keterbatasan orang lain dan senang dengan kelebihan orang lain.
Berkemauan untuk berkomunikasi dengan orang lain, terutama untuk mendengarkan secara aktif. Maksud dari berkomunikasi dengan orang lain, terutama mendengarkan secara aktif yaitu kemampuan konselor maupun diri sendiri untuk focus kepada konseli maupun pembicara, mengerti apa yang disampaikan konseli maupun pembicara, menanggapi pesan yang disampaikan dengan keseriusan.
5. Merefleksikan Diri Dengan Cinta
Kemampuan memahami konseli (kognisi, afeksi, konasi, sikap dan perilaku).
*Kognisi merupakan peran penting bagi konselor agar dapat memandang satu kejadian yang dimiliki pada si konseli mengenai peristiwa-peristiwa didalam kehidupannya.
*Afeksi yaitu kemampuan konselor tentang memahami perasaan yang dijabarkan oleh konseli, contohnya memberikan pelukan hangat, pujian dan uga dukungan emosional.Â
*Konasi yaitu kehendak atau kemauan konselor dalam memahami konseli, yang merupakan aktivitas konselor untuk melakukan pelaksanaan yang memiliki tujuan.Â
*Sikap dan perilaku dalam hal ini yaitu konselor mampu memahami tentang sikap konseli dalam sesi konseling, perilaku konseli dalam melakukan sesuatu maupun bertindak.
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu jadilah konselor yang melakukan apapun itu dengan penuh cinta, dalam artian atau tanda kutip yaitu mampu menjadi konselor yang angat sabar, penyayang, menjadi tempat cerita yang nyaman, menyenangkan dan juga keterbukaan. Pandangan orang lain terhadap kita entah baik atau buruknya kita, bukan menjadi acuan untuk menjadi pribadi yang lemah, namun sebagai acuan untuk menjadi lebih baik kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H