Ekonomi
Tingkat ekonomi menggambarkan besaran biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan suatu kegiatan. Ditujukan pada pengeluaran yang dianggap tidak perlu, sia-sia, tidak bermanfaat atau berlebihan (Mahsun, 2018). Ekonomi sering disebut kehematan yang mencakup pengelolaan secara hati-hati atau cermat (prudency) dan tidak ada pemborosan.
nilai ekonomi tercatat sebesar 90%, yang menunjukkan bahwa perusahaan masih berada dalam kategori ekonomis dengan nilai perbandingan kurang dari 100. Namun, pada tahun 2023, terjadi lonjakan signifikan dengan nilai mencapai 229%, yang berarti nilai perbandingan berada di atas 100 dan dinyatakan tidak ekonomis.
Perbandingan ini menggambarkan perubahan yang cukup drastis dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Sumber data yang digunakan untuk analisis ini adalah data yang diolah pada tahun 2024. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa meskipun pada tahun 2022 perusahaan masih dapat dikategorikan ekonomis, situasi berubah secara signifikan pada tahun berikutnya, menunjukkan perlunya evaluasi dan perbaikan dalam pengelolaan anggaran untuk memastikan keberlanjutan ekonomi perusahaan.
2.Tingkat Efektivitas
Tingkat efektivitas mengukur kegiatan operasional perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan. Efektivitas melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Mahsun, 2018).
Â
Kedua periode menunjukkan bahwa realisasi pendapatan melebihi anggaran yang ditargetkan, sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan berhasil dalam pencapaian pendapatannya. Namun, meskipun nilai perbandingan di atas target, rata-rata efektivitas pendapatan tetap tidak mencapai target yang diharapkan.
Pembahasan
Guna menjawab dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kinerja keuangan Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta, maka metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif dan kualitatif. Menurut (Sugiyono, 2017) penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Menurut (Burhan Bungin, 2011) dalam bukunya Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Burhan Bungin menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah pendekatan penelitian yang berusaha menggali data atau informasi yang mendalam mengenai perilaku, fenomena sosial, dan interaksi yang terjadi dalam masyarakat. Penelitian ini lebih memusatkan perhatian pada kedalaman data daripada pada kuantitas. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data-data adalah observasi atau mengamati secara langsung terkait fenomena yang menjadi fokus penelitian dan dokumentasi yang merupakan sebuah catatan dari peristiwa yang telah berlalu. Peneliti menggunakan data sekunder dari penelitian terdahulu, teori ahli, serta dokumen Laporan Manajemen perusahaan dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir yakni periode 2022-2023.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif sebagai teknik analisis. Statistik deskriptif merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan tanpa ada upaya untuk menarik kesimpulan yang berlaku umum ataupun generalisasi. Termasuk dalam analisis statistik deskriptif adalah perhitungan persentase, maka pada penelitian ini menggunakan perhitungan persentase dengan membandingkan indikator dari setiap dimensi pengukuran. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan pengukuran Value for Money (Ferina & Arista, 2013) berikut:
1.Tingkat Ekonomi
(Realisasi Pengeluaran : Anggaran Pengeluaran) x 100%
Kriteria tingkat ekonomi:
a.Jika Perolehan nilai perbandingan kurang dari 100% (X < 100%) maka dapat dikatakan ekonomis;
b.Jika perolehan nilai perbandingan sama dengan 100% (X = 100%) maka dapat dikatakan ekonomis berimbang;
c.Jika perolehan nilai perbandingan lebih dari 100% (X >100%) maka dapat dikatakan tidak ekonomis.
2.Tingkat Efektivitas
(Realisasi Pendapatan : Anggaran Pendapatan) x 100%
Kriteria tingkat efektivitas:
a.Jika Perolehan nilai perbandingan kurang dari 100% (X < 100%) maka dapat dikatakan tidak efektif;
b.Jika perolehan nilai perbandingan sama dengan 100% (X = 100%) maka dapat dikatakan efektivitas berimbang;
c.Jika perolehan nilai perbandingan lebih dari 100% (X >100%) maka dapat dikatakan efektif.