Selain itu, klenteng ini juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan kebudayaan bagi komunitas Tionghoa di Surabaya. Dalam konteks sosial, klenteng Hok An Kiong juga memainkan peran penting dalam mempertahankan warisan budaya Tionghoa dan memperkuat identitas etnis Tionghoa di Surabaya.Â
Jadi Klenteng ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan keagamaan, kebudayaan, dan sosial bagi masyarakat sekitar, yang turut memperkaya dan memperkuat hubungan antar-etnis di Surabaya.
REFERENSI
KARTONO, J. Lukito. "STUDI TENTANG KONSEP TATANAN ARSITEKTUR TIONGHOA DI SURABAYA YANG DIBANGUN SEBELUM TAHUN 1945." DIMENSI (Jurnal Teknik Arsitektur) 39, no. 2 (2013).
Sugiharto, Hendry, and Andereas Pandu Setiawan. "Perwujudan Representational Meaning Kim Shin Kwang Kong Di Klenteng Hok An Kiong Surabaya." Jurnal Intra 1, no. 1 (2013): 1--9.
Pricilla Synthiadewi, W. (2018). Festival Kue Bulan di Kelenteng Hok An Kiong Surabaya (Doctoral dissertation, Universitas Darma Persada).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H