Di sisi lain, sebagai Agent of Control dan Social Control mahasiswa tidak boleh luput karena terlalu memfokuskan pada pengembangan diri terhadap perubahan jaman. Kita harus tetap menjunjung norma-norma dan nilai murni serta mengaplikasikannya pada keseharian agar masyarakat tetap tertata dan juga tidak adanya ketidakadilan di kalangan masyarakat. Namun, begitu banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan mahasiswa sebagai agent of control tidak kemudian menumpukkan segala beban dan tanggung jawab diatas pudak mereka. Kerjasama yang baik dengan pemerintah juga diperlukan oleh generasi 4.0 atau generasi muda. Harapan terbesar ialah agar pemerintah menyediakan tempat bagi mahasiswa untuk mengabdikan dirinya pada negara tanpa banyak syarat yang seringkali tidak banyak berpengaruh kepada perkembangan negara.
Iron Stock
Sebagai iron stock atau calon pemimpin masa depan yang menggantikan generasi yang telah ada dan melanjutkan tongkat estafet pembangunan dan perubahan bangsa, sebaiknya menerapkan Tri Darma Perguruan Tinggi Pendidikan yang meliputi pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian sebelum terjun ke masyarakat.
Mahasiswa generasi 4.0 sebagai iron stock dituntut untuk melek teknologi, sebab untuk menjadi mahasiswa yang siap dan matang dalam bersaing dengan negara dan menghadapi revolusi industri 4.0 tidak boleh hanya menyerap ilmu dari dosen secara mentah diperkuliahan saja. Namun, juga memiliki keterampilan lebih diuar kegiatan akademik atau harus punya soft skill seperti keterampilan berkomunikasi, public speaking, berorganisasi dan lainnya. Hal yang harus diingat, generasi 4.0 harus mampu meningkatkan sumber daya manusia yang ada pada dirinya serta mampu dan lebih cerdik melihat peluang yang ada
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H