Mohon tunggu...
nurul afifah
nurul afifah Mohon Tunggu... Guru - pencipta puisi amatiran

Pecinta puisi ingin mencoba mengekspresikan diri melalui puisi walaupun hanya amatiran.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Modul 2.1 Cara Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid

20 Februari 2024   21:51 Diperbarui: 20 Februari 2024   21:59 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saya Nurul ‘Afifah, CGP Angkatan 9, seperti biasanya saya akan menulis jurnal refleksi saya menggunakan model 4F (Fact, Feeling, Findings, dan Future) yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P yakni : Peristiwa; Perasaan; Pembelajaran; dan Penerapan.

1.      Fact (Peristiwa)

Pada modul 2.1 ini saya mulai mempelajari materi mengenai bagaimana cara memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi diawali dengan pembelajaran secara mandiri yaitu ‘Mulai Dari Diri’. Pada bagian ini saya diberikan pertanyaan pemantik “Bagaimana seorang guru dapat mengelola kelas dan memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya yang berbeda-beda?” dan membuat refleksi individu dengan poin-poin diantaranya 1) Bayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala keragaman murid-murid Anda; 2) Apa yang telah Anda lakukan untuk melayani kemampuan murid yang berbeda? Apa yang Anda lakukan untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih mudah untuk murid Anda? Apakah ada perlakuan yang berbeda yang Anda lakukan?  Jika ada, perlakuan seperti apa? Jika tidak ada, apa dampaknya terhadap murid Anda?; 3) Sebutkan tantangan-tantangan yang Anda hadapi dalam proses pembelajaran di kelas yang disebabkan oleh keragaman murid-murid Anda tersebut? Tindakan-tindakan apa yang telah Anda lakukan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut?; 4) Menurut Anda, untuk mengakomodasi tantangan yang terkait dengan keragaman murid tersebut, bagaimana seharusnya pembelajaran itu dirancang, dilaksanakan, dan dievaluasi?

Setelah mempelajari bagian ‘Mulai Dari Diri’, dilanjutkan ‘Eksplorasi Konsep’ dimana ada 3 materi yang esensial yaitu 1) Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi; 2) Miskonsepsi Pembelajaran Berdiferensiasi; 3) Mengetahui Kebutuhan Murid – Kesiapan Belajar (readiness), Minat Murid, dan Profil Belajar Murid.

Selesai eksplorasi konsep, saya berkolaborasi dengan kelompok lain yang dilakukan secara tatap maya dipimpin oleh fasilitator kami yaitu Ibu Sri Wachjuningsih, M.Pd. dalam sesi Ruang Kolaborasi.

Di ruang kolaborasi ini, kami dibagi menjadi beberapa kelompok dengan anggota kelompok masing-masing 4 orang. Diskusi mengenai pembelajaran berdiferensiasi jenjang TK, SD, dan SMP. Saya kebetulan mendapat kelompok jenjang SMP. Ruang kolaborasi yang kedua adalah presentasi. Kami banyak berdiskusi dalam sesi ini, khususnya dalam sesi menanggapi presentasi dari setiap kelompok.

Setelah berkolaborasi, kami fokus mengerjakan tugas mandiri lagi di bagian ‘Demonstrasi Kontekstual’. Di bagian ini saya membuat sebisa mungkin Modul Ajar yang mengandung Pembelajaran Berdiferensiasi dan saya implementasikan di kelas saya pada mata pelajaran IPAS matei siklus air.

Kegiatan selanjutnya dalam modul ini adalah ‘Elaborasi Pemahaman’ bersama instruktur. Di bagian ini, saya ditugasi untuk memberikan pertanyaan yang dapat menguatkan pemahaman saya tentang isi modul 2.1. Pada sesi ini saya banyak mendapatkan pendalaman pemahaman mengenai pembelajaran berdiferensiasi yang sebenarnya dan seharusnya dilakukan oleh guru di kelas.

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan, saya lanjutkan dengan membuat tugas ‘Koneksi Antar Materi’. Bagian ini adalah pengaitan antar materi yang sudah saya pelajari  mulai dari modul 1.1, 1.2, 1.3, 1.4,dan 2.1.  Tugas di bagian ini adalah menjelaskan pemahaman saya tentang konsep-konsep inti yang telah saya pelajari di modul ini.

Kegiatan terakhir yaitu pembuatan ‘Aksi Nyata’, dalam aksi nyata ini saya melaksanakan penerapan pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan perencanaan pada modul ajar. Dan pengalaman ini saya tulis dan posting pada LMS.

2.      Perasaan (Feeling)

Setelah mempelajari modul 2.1 ini saya mendapat pengalaman baru dan ilmu baru terkait pembelajaran berdiferensiasi. Yang tadinya saya dengar sekilas mengenai pebelajaran berdiferensiasi, setelah beljar bersama saya semakin paham bahwa apa yang saya lakukan sebelumnya ternyata sudah termasuk berdiferensiasi. Tetapi yang memang sedang booming adalah mengenai gaya belajar siswa, padahal tidak hanya gaya belajar, tapi kesenangan anak, kesiapan anak, kemudian cara-cara mereka belajar yang sesuai dengan lingkungan mereka yang nyaman juga harus diperhatikan. Saya merasa antusias sekali, tetapi ketika saya berpikir materi apa yang akan saya sampaikan dan disuruh untuk merencanakan secara matang materi yang akan diajarkan membuat saya pusing karena materi kelas 5 itu baru muali kurikulum merdeka jadi contoh modul ajarnya belum terlalu banyak di internet.

3.      Pembelajaran (Findings)

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Dalam mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi, maka guru harus memiliki pertimbangan yang masuk akal, seperti  tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya, lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar, manajemen kelas yang efektif serta penilaian berkelanjutan.

Ada 3 aspek yang mengkategorikan kebutuhan murid, yakni kesiapan belajar, minat dan profil belajar. Kesiapan belajar adalah adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru. Minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri. Profil Belajar mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu paling baik belajar.

Strategi diferensiasi ada 3, yakni diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Diferensiasi konten saya mengacu pada pemetaan kebutuhan murid. Guru menyajikan beragam media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid. Diferensiasi proses mengacu pada bagaimana jalannya sebuah pembelajaran berdasarkan gaya belajar. Diferensiasi produk mengacu pada produk yang dihasilkan sebagai unjuk kerja sesuai dengan kemampuan murid.

4.      Penerapan (Future)

Saya akan melakukan tes diagnostik di awal semester atau di awal pembelajaran dengan menggunakan angket gaya belajar, minat, bakat,dll. Saya akan merencanakan dan mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi sehingga murid terpenuhi kebutuhannya. Saya akan berkolaborasi dengan rekan sejawat yang sudah berpengalaman dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun