Mohon tunggu...
Afif Sholahudin
Afif Sholahudin Mohon Tunggu... Konsultan - Murid dan Guru Kehidupan

See What Everyone Saw, But Did Not Think About What Other People Think

Selanjutnya

Tutup

Politik

Setahun Serangan Gaza, Pengabaian terhadap Kemanusiaan

19 Oktober 2024   12:05 Diperbarui: 19 Oktober 2024   12:19 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setahun telah berlalu sejak konflik di Gaza semakin memuncak, dipicu oleh Operasi Banjir Al-Aqsa. Selama periode ini, dunia menyaksikan kekejaman yang terus dilakukan oleh militer Zionis terhadap penduduk Palestina. Serangan-serangan brutal dan tanpa henti tersebut menargetkan tidak hanya kelompok pejuang, tetapi juga warga sipil yang tak berdosa---termasuk perempuan, anak-anak, lansia, tenaga medis, dan jurnalis.

Kondisi Gaza yang semakin terisolasi dan hancur menjadi bukti nyata dari upaya sistematis untuk memusnahkan penduduknya, sementara bantuan kemanusiaan terhalang oleh blokade yang ketat. Meskipun begitu, sikap dunia internasional, khususnya dari negara-negara Muslim, lebih sering terlihat sebatas retorika tanpa tindakan nyata. Tulisan ini akan mengulas situasi krisis di Gaza, mengungkap kekejaman yang terjadi, serta sikap pasif para pemimpin Muslim yang seharusnya bertindak melindungi saudara-saudara mereka di Palestina.

Kehancuran yang Masif

Zionis dengan sengaja menghancurkan Gaza. Jumlah bom yang dijatuhkan sejak awal konflik mencapai 75 ribu ton, lebih banyak dari yang digunakan di Dresden, Hamburg, dan London selama Perang Dunia II. Kekuatan ledakan setara dengan 4,6 kali bom nuklir Hiroshima.

Sekitar 60% infrastruktur Gaza hancur, termasuk 814 masjid, 3 gereja, dan 19 kawasan pemakaman. Lebih dari setengah rumah sakit dan 564 sekolah rusak berat, serta situs sejarah yang berusia ratusan tahun juga ikut dihancurkan.

Korban yang terbunuh, terluka, dan hilang hampir mencapai 150 ribu jiwa dalam setahun terakhir, dengan 69% dari korban adalah perempuan dan anak-anak. Sekitar 2,3 juta penduduk terpaksa mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih, dan obat-obatan. Zionis bahkan memblokade truk bantuan pangan, menyebabkan lebih dari 70% penduduk Gaza mengalami kelaparan parah.

Serangan brutal ini juga tidak mematuhi aturan internasional. Mereka menyerang rumah sakit dan membunuh tenaga medis, jurnalis, serta petugas kemanusiaan. Tercatat 986 staf medis, 175 wartawan, dan 85 petugas pertahanan sipil tewas.

Selain itu, Zionis mencuri 2.300 mayat di Gaza, dan bagian-bagian mayat tersebut dijual. Warga Kristen di Gaza juga menjadi korban, dengan ratusan di antaranya tewas dan sejumlah gereja hancur. Situasi ini membuat para pemuka agama Kristen khawatir umat mereka akan punah di Gaza.

Serangan kini tidak hanya terbatas pada Gaza, tetapi meluas ke Libanon, Suriah, dan Yaman, dengan dalih membela diri. Pada September lalu, Zionis menjatuhkan 80 ton bom di Libanon, menargetkan Hizbullah, yang mengakibatkan banyak korban sipil.

Pelajaran Berharga

1. Kebenaran Firman Allah SWT: Zionis Yahudi menunjukkan sifat permusuhan kaum kafir terhadap umat Muslim, sebagaimana disebut dalam firman Allah SWT:

"Orang-orang kafir itu, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Jika kalian tidak melaksanakan perintah Allah (untuk saling melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar" (TQS al-Anfal [8]: 73).

Bantuan militer dan keuangan terus mengalir dari negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Jerman untuk mendukung Zionis.

2. Pengecutnya Zionis Yahudi: Meskipun mengerahkan kekuatan besar, militer Zionis masih menunjukkan ketakutan menghadapi pejuang Muslim. Mereka sering menyerang warga sipil namun kocar-kacir saat menghadapi serangan balasan.

"Mereka berkata, 'Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya selagi mereka ada di dalamnya. Karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu dan berperanglah kamu berdua. Sungguh kami hanya akan duduk-duduk menanti di sini saja.'" (TQS al-Maidah [5]: 24).

3. Ketegaran Muslim Gaza: Terlepas dari serangan brutal, kaum Muslim di Gaza tetap tegar. Mereka terus menjalankan ibadah, termasuk shalat, membaca al-Quran, dan shaum Ramadhan, menunjukkan iman yang tak tergoyahkan.

4. Pengkhianatan Para Penguasa Muslim: Para penguasa Arab dan Muslim malah memilih untuk tetap di barak-barak militer daripada mengirim bantuan ke Gaza. Mereka hanya bermain retorika politik dan memerintahkan doa, seolah-olah Muslim Gaza bukan saudara seiman yang perlu dibantu.

"Muslim itu saudara bagi Muslim yang lainnya. Tidak boleh menzalimi dan tidak boleh membiarkan saudaranya itu (dizalimi)" (HR Muslim).

Refleksi Kemanusiaan

Peristiwa genosida di Gaza selama setahun terakhir menjadi pengingat nyata akan penderitaan yang dialami oleh penduduk Palestina di bawah kekejaman Zionis. Meskipun kekuatan militer terus dikerahkan untuk memusnahkan Gaza, keteguhan dan ketabahan rakyatnya tetap kokoh. Namun, serangan brutal ini juga mengungkap ketidakpedulian penguasa Muslim yang lebih memilih bermain retorika daripada mengambil tindakan nyata untuk membantu saudara-saudara mereka di Palestina.

Krisis ini juga memperlihatkan dukungan aktif negara-negara Barat terhadap Zionis, memperkuat dominasi mereka di wilayah tersebut. Bagi umat Muslim di seluruh dunia, tragedi ini seharusnya menjadi pengingat akan pentingnya persatuan dan perlindungan antar sesama, sebagaimana yang diajarkan dalam ajaran Islam. Tidak cukup dengan hanya mengutuk dan berdoa; diperlukan tindakan kolektif yang konkret untuk membela hak-hak dan kehormatan umat Muslim yang tertindas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun