1. Kebenaran Firman Allah SWT: Zionis Yahudi menunjukkan sifat permusuhan kaum kafir terhadap umat Muslim, sebagaimana disebut dalam firman Allah SWT:
"Orang-orang kafir itu, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Jika kalian tidak melaksanakan perintah Allah (untuk saling melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar" (TQS al-Anfal [8]: 73).
Bantuan militer dan keuangan terus mengalir dari negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Jerman untuk mendukung Zionis.
2. Pengecutnya Zionis Yahudi: Meskipun mengerahkan kekuatan besar, militer Zionis masih menunjukkan ketakutan menghadapi pejuang Muslim. Mereka sering menyerang warga sipil namun kocar-kacir saat menghadapi serangan balasan.
"Mereka berkata, 'Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya selagi mereka ada di dalamnya. Karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu dan berperanglah kamu berdua. Sungguh kami hanya akan duduk-duduk menanti di sini saja.'" (TQS al-Maidah [5]: 24).
3. Ketegaran Muslim Gaza: Terlepas dari serangan brutal, kaum Muslim di Gaza tetap tegar. Mereka terus menjalankan ibadah, termasuk shalat, membaca al-Quran, dan shaum Ramadhan, menunjukkan iman yang tak tergoyahkan.
4. Pengkhianatan Para Penguasa Muslim: Para penguasa Arab dan Muslim malah memilih untuk tetap di barak-barak militer daripada mengirim bantuan ke Gaza. Mereka hanya bermain retorika politik dan memerintahkan doa, seolah-olah Muslim Gaza bukan saudara seiman yang perlu dibantu.
"Muslim itu saudara bagi Muslim yang lainnya. Tidak boleh menzalimi dan tidak boleh membiarkan saudaranya itu (dizalimi)" (HR Muslim).
Refleksi Kemanusiaan
Peristiwa genosida di Gaza selama setahun terakhir menjadi pengingat nyata akan penderitaan yang dialami oleh penduduk Palestina di bawah kekejaman Zionis. Meskipun kekuatan militer terus dikerahkan untuk memusnahkan Gaza, keteguhan dan ketabahan rakyatnya tetap kokoh. Namun, serangan brutal ini juga mengungkap ketidakpedulian penguasa Muslim yang lebih memilih bermain retorika daripada mengambil tindakan nyata untuk membantu saudara-saudara mereka di Palestina.
Krisis ini juga memperlihatkan dukungan aktif negara-negara Barat terhadap Zionis, memperkuat dominasi mereka di wilayah tersebut. Bagi umat Muslim di seluruh dunia, tragedi ini seharusnya menjadi pengingat akan pentingnya persatuan dan perlindungan antar sesama, sebagaimana yang diajarkan dalam ajaran Islam. Tidak cukup dengan hanya mengutuk dan berdoa; diperlukan tindakan kolektif yang konkret untuk membela hak-hak dan kehormatan umat Muslim yang tertindas.