Mulai Datangnya Tantangan Berat
Aku punya tantangan di masa kuliah dengan membawa bekal 10 juz. Jurusan teknik yang cukup sulit dan di perguruan tinggi favorit, aku khawatir apakah 10 juz ini dapat ku jaga, bisa hingga selesai 30 juz? Agar tetap terjaga hafalanku, akhirnya aku memutuskan untuk mencari pesantren Al-Quran kembali, mengingat aku dapat menghafal karena berada di lingkungan yang baik.
Sampai akhirnya aku kembali masuk ke pesantren yang jaraknya cukup dekat dengan kampus. Tantangan berat menghampiri dikala hafalanku mencapai 20 juz. Kemalasan muroja'ah, putus asa antara menambah hafalan atau menjaga hafalan yang sudah ada, tugas kuliah yang semakin berat, kegiatan kampus yang tak kunjung usai, mengerjakan praktikum, Indeks Prestasi Semester (IPS) menurun, godaan dari lawan jenis, dan berbagai ujian berat lainnya.
Di tengah lamunanku, tiba-tiba teringat dengan kisah mengenai perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan Israel yang diceritakan oleh temanku sewaktu SMP dulu. "Hmm bagaimana di saat dalam kondisi tanah kelahirannya dijajah sempat meluangkan waktu menghafal Al-Quran ya?" gumamnya diriku penuh keheranan. Aku pun coba searching di internet. Tiba-tiba, 'Mood Booster' dalam diriku meningkat dengan drastis setelah melihat perjuangan anak-anak palestina dalam menghafal l-Quran di tengah kondisi negaranya dijajah. "Aku harus bisa seperti mereka. Bismillah.."
Penutup
Alhamdulillah sebelum sidang pendadaran untuk mendapatkan gelar sarjana, aku telah bertekad menyelesaikan 30 juz terlebih dahulu. Surat Ar-Rahman adalah surat terakhir yang aku setorkan. Setelah menyetorkan Surat Ar-Rahman, akhirnya gelar hafidz sudah aku dapatkan. Senang bercampur sedih. Senang karena mendapat karunia yang besar dan sedih karena mempunyai tanggung jawab yang besar. Sebenarnya ini adalah titik awal perjuangan menjadi jundullah, menjaga kalamnya hingga akhir hayat. Tak terpikirkan di awal sebuah perjalanan dengan Al-Qur'an sehingga kisahku benar-benar sebuah "The Journey With Al-Quran."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H