Mohon tunggu...
AFIF NUR FAUZAN
AFIF NUR FAUZAN Mohon Tunggu... Lainnya - Sebagai seorang pembelajar

Berminat dengan konten di bidang industri, teknologi proses, agama, perbukuan, dan isu-isu yang sedang berkembang saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Pendek: The Journey with Al-Quran

17 Januari 2025   20:00 Diperbarui: 15 Januari 2025   14:01 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mulai Datangnya Tantangan Berat

Aku punya tantangan di masa kuliah dengan membawa bekal 10 juz. Jurusan teknik yang cukup sulit dan di perguruan tinggi favorit, aku khawatir apakah 10 juz ini dapat ku jaga, bisa hingga selesai 30 juz? Agar tetap terjaga hafalanku, akhirnya aku memutuskan untuk mencari pesantren Al-Quran kembali, mengingat aku dapat menghafal karena berada di lingkungan yang baik.

Sampai akhirnya aku kembali masuk ke pesantren yang jaraknya cukup dekat dengan kampus. Tantangan berat menghampiri dikala hafalanku mencapai 20 juz. Kemalasan muroja'ah, putus asa antara menambah hafalan atau menjaga hafalan yang sudah ada, tugas kuliah yang semakin berat, kegiatan kampus yang tak kunjung usai, mengerjakan praktikum, Indeks Prestasi Semester (IPS) menurun, godaan dari lawan jenis, dan berbagai ujian berat lainnya.

Di tengah lamunanku, tiba-tiba teringat dengan kisah mengenai perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan Israel yang diceritakan oleh temanku sewaktu SMP dulu. "Hmm bagaimana di saat dalam kondisi tanah kelahirannya dijajah sempat meluangkan waktu menghafal Al-Quran ya?" gumamnya diriku penuh keheranan. Aku pun coba searching di internet. Tiba-tiba, 'Mood Booster' dalam diriku meningkat dengan drastis setelah melihat perjuangan anak-anak palestina dalam menghafal l-Quran di tengah kondisi negaranya dijajah. "Aku harus bisa seperti mereka. Bismillah.."

Penutup

Alhamdulillah sebelum sidang pendadaran untuk mendapatkan gelar sarjana, aku telah bertekad menyelesaikan 30 juz terlebih dahulu. Surat Ar-Rahman adalah surat terakhir yang aku setorkan. Setelah menyetorkan Surat Ar-Rahman, akhirnya gelar hafidz sudah aku dapatkan. Senang bercampur sedih. Senang karena mendapat karunia yang besar dan sedih karena mempunyai tanggung jawab yang besar. Sebenarnya ini adalah titik awal perjuangan menjadi jundullah, menjaga kalamnya hingga akhir hayat. Tak terpikirkan di awal sebuah perjalanan dengan Al-Qur'an sehingga kisahku benar-benar sebuah "The Journey With Al-Quran."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun