Adapun hal-hal yang sangat bisa kita kendalikan adalah persepsi, opini, pertimbangan, keinginan, tujuan, dan tindakan diri kita sendiri. Nah, lho, lebih banyak hal yang bisa kita fokuskan untuk menjadi lebih baik, bukan?
Lebih lanjut, Epictetus menjelaskan bahwa hal-hal yang bisa kita kendalikan sifatnya adalah merdeka. Tidak terikat, tidak terhambat, juga tidak memakai standar orang lain untuk mencapainya. Sebab, kebebasan dan kebahagiaan sejati hanya bisa datang dari dalam diri. Ketika kita memutuskan untuk bebas dan bahagia, maka kita akan lebih bisa mencintai diri sendiri.
Mengamalkan konsep dikotomi kendali ini memang tidak mudah, sementara kita senantiasa hidup dengan anugerah panca indera yang dapat menangkap pikiran dan perbuatan orang lain. Akan tetapi bukan berarti tidak mungkin, perlu waktu dan ilmu yang lebih untuk berlatih fokus hanya pada hal-hal yang berada dalam kendali kita.
Memulai penerapan konsep dikotomi kendali sebagai upaya mencintai diri sendiri dapat dilakukan melalui hal-hal kecil. Misalnya, ketika seorang teman berhasil mendapatkan beasiswa studi lanjut ke luar negeri, kita bisa memilih untuk berlarut-larut memikirkan bagaimana dia bisa seberuntung itu, atau berpikir bagaimana caranya SAYA bisa mencapai titik itu juga.
Misalnya ketika kita sedang berangkat kerja dan terjebak macet di jalan, kemudian pimpinan kita marah, melabeli kita dengan sebutan "pemalas", dan hal-hal buruk lainnya. Maka, kita bisa memilih: berlarut memikirkan apakah kita memang se-malas itu untuk kemudian menyalahkan jalanan yang macet, atau berkomitmen untuk berangkat lebih awal agar tidak terjebak kemacetan lagi? Semua pilihan itu ada di tangan kita masing-masing.
Bayangkan, jika banyak orang yang menerapkan konsep dikotomi kendali ini maka kesehatan mental kita akan semakin terhindar dari yang namanya insecure, anxiety, depression, dan sebagainya. Sudah semestinya setiap orang 'merdeka' dengan dirinya sendiri, bebas berekspresi sesuai norma tanpa harus takut dijustifikasi dan di-diskriminasi.
Akhir kata, konsep dikotomi kendali bukan mengajarkan untuk cuek bebek dan mengabaikan sepenuhnya terhadap hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan. Sebaliknya, dikotomi kendali mengarahkan kita untuk lebih fokus terhadap apapun yang bisa kita rengkuh.Â
Kebebasan kita dalam memilih dan mengendalikan sesuatu tanpa intervensi dari luar akan membuat kita lebih percaya diri. Barangsiapa yang percaya diri, maka dia mulai mencintai diri sendiri. Selamat mencoba!