Mohon tunggu...
Afif Auliya Nurani
Afif Auliya Nurani Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Semakin kita merasa harus bisa, kita harus semakin bisa merasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antara "Pantesan" dan "Panteskan"

26 Oktober 2018   20:59 Diperbarui: 26 Oktober 2018   21:13 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu artinya, dengan kalimat-kalimat yang mengandung pantesan di atas rupanya kita sudah melakukan tindak kekerasan mental dan karakter seseorang, especially pada kerja keras dan kepercayaan dirinya. Sepele tapi hiks bgt khaaan.

Jadi, coba deh ganti kalimat-kalimat itu dengan:

"Pantesan pinter, tiap malem dia mencoba baca buku sebelum tidur"
"Pantesan bahasa inggrisnya lancar, orang dia selalu berusaha praktekin meskipun masih banyak kurangnya"
"Pantesan gampang paham, pas kuliah dia rajin nyatet sampe gonta ganti buku tulis"
"Pantesan nggak pernah ngeluh finansial, ternyata dia selalu merasa cukup dengan keadaannya"
"Oh, berarti aku harus gini gini gini..."

Akan lebih enak didengar bukan?

Please, stop saying pantesan, lets panteskan diri kita masing-masing saja.

Wallahua'lam bisshawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun