Itu artinya, dengan kalimat-kalimat yang mengandung pantesan di atas rupanya kita sudah melakukan tindak kekerasan mental dan karakter seseorang, especially pada kerja keras dan kepercayaan dirinya. Sepele tapi hiks bgt khaaan.
Jadi, coba deh ganti kalimat-kalimat itu dengan:
"Pantesan pinter, tiap malem dia mencoba baca buku sebelum tidur"
"Pantesan bahasa inggrisnya lancar, orang dia selalu berusaha praktekin meskipun masih banyak kurangnya"
"Pantesan gampang paham, pas kuliah dia rajin nyatet sampe gonta ganti buku tulis"
"Pantesan nggak pernah ngeluh finansial, ternyata dia selalu merasa cukup dengan keadaannya"
"Oh, berarti aku harus gini gini gini..."
Akan lebih enak didengar bukan?
Please, stop saying pantesan, lets panteskan diri kita masing-masing saja.
Wallahua'lam bisshawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H