- Ketika sedang makan bersama
Dalam penelitian modern, kinerja otak akan meningkat ketika seseorang sedang mengunyah. Untuk itulah ada anjuran belajar sambil mengunyah permen karet supaya materi ajaran lebih mudah diserap. Ternyata konsep tersebut sudah ada sejak zaman-menuju-kejayaan-dinnul-islam. Menasehati anak ketika ia sedang makan itu baik, tentunya dengan catatan tidak sampai merusak mood anak sehingga ia kehilangan selera makan.
- Diwaktu sakit
Sebagaimana kodratnya, sakit dapat melunakkan hati yang keras. Gunakan kesempatan ini untuk mengambil hikmah dari penyakitnya agar anak lebih berhati-hati dalam melakukan segala sesuatu di masa mendatang.
3. Bersikap adil
Setiap anak memiliki hak yang sama dalam keluarga. Untuk alasan apapun, orangtua tidak diperkenankan untuk pilih kasih kepada anak-anaknya. Bersikap adil akan mencegah timbulnya rasa cemburu terhada saudara kandung. Dan rasa cemburu akan berbuah banyak ketika ia beranjak dewasa. Bisa jadi ia akan melampiaskannya di luar lingkungan keluarga, suka mencari perhatian kepada orang lain, bersikap kasar, dan masih banyak lagi “buah-buah” negatif lainnya yang disebabkan oleh ketidak-adilan. Intinya, jangan mendzalimi anak. Bukankah pelaku dzalim adalah seburuk-buruk manusia?
4. Mendidik dan mengasuh secara step by step
Dalam menyampaikan hikmah, Rasulullah SAW selalu melakukannya secara berangsur-angsur, sebagaimana ayat-ayat suci Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah SWT satu persatu sesuai dengan situasi dan kondisi pada masa kerasulan. Karena jika suatu hikmah diberikan secara menyeluruh, maka tidak akan semua tertangkap dalam hati. Untuk itu, mengasuh anak harus dilakukan secara telaten agar tidak ada yang sampai terlewatkan. Dan ingatlah selalu bahwa segala sesuatu butuh proses dan waktu.
5. Membantu dalam mengerjakan ketaatan
Di dalam kitab suci Al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang berisi tentang pentingnya saling membantu sesama manusia dalam mengerjakan ketaatan. Hal tersebut juga berlaku dalam mengasuh anak. Mendampinginya dalam melaksanakan perintah agama harus dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan atau kekeliruan yang akan dibawa sampai ia dewasa.
6. Tidak mencela dan memarahinya