Untuk lebih memahami teori ini bisa dicontohkan kasus penerapan protokol kesehatan oleh masyarakat. Misalnya seorang kepala desa yang mana ia memiliki peran sebagai pemimpin desa. Sudah pasti ia akan berperilaku bijak terutama dalam menerapkan protokol kesehatan. Perilaku baik yang kepala desa tersebut lakukan akan membawa kesan atau anggapan para warganya bahwa kepala desanya adalah seseorang yang baik dan taat aturan sehingga warganya pun bisa meniru apa yang dilakukan kepala desa tersebut. Nah, hal yang dilakukan kepala desa dengan berperilaku baik dan taat protokol kesehatan ini disebut front stage.Â
Kepala desa berusaha memerankan dirinya sebaik mungkin agar warganya mempersepsikan dirinya sesuai dengan yang diinginkannya. Kepala desa memerankan seseorang yang baik karena kepala desa adalah orang yang harus dicontoh dan dia harus menaati aturan umum walaupun bisa saja aturan tersebut tidak sesuai dengan kehendaknya. Dibalik front stage pasti ada back stage, misalnya kepala desa tersebut ketika tidak berada di kantor atau tidak berada di dekat warganya maka dia ada di back stage.Â
Peran kepala desanya seketika hilang. Di back stage bisa saja sikap yang ditunjukkan berbeda. Misalnya kepala desa tersebut jarang mencuci tangannya dirumah atau tidak  memakai masker saat keluar ke tempat yang jauh dari jangkauan warganya. Hal seperti ini bisa saja terjadi karena seseorang telah lepas dari tanggungjawab perannya. Namun, saat kembali ke front stage maka sikap yang dilakukan kembali lagi seperti peran yang diinginkan. Hal-hal semacam ini adalah hal-hal yang selalu terjadi pada kehidupan manusia. Semua manusia memiliki dramaturginya masing-masing, manusia akan berusaha menampilkan terbaik saat front stage dan bisa saja sikapnya berbeda saat di back stage. Hal ini menandakan bahwa setiap orang itu memiliki perannya masing-masing dan teori Dramaturgi ini tidak lepas dari sifat manusia yang ingin selalu eksis dan dianggap baik oleh sesama nya. Walaupun teori Dramaturgi ini mengungkap kepalsuan tiap manusia yang ditampakkan didepan namun disisi lain kita bisa belajar berbuat dan tampil sebaik mungkin terhadap sesama.Â
Short Bio : Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Ampel SurabayaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H