Berdasarkan dampak yang diakibatkan dari stunting, kita perlu melakukan strategi untuk mencegah terjadinya stunting pada anak balita. berbagai strategi perlu kita lakukan untuk mencegah terjadinya stunting dan mengurangi stunting pada anak balita. Strategi dalam mencegah dan mengurangi stunting dapat dilakukan dengan cara mengadakan kegiatan yang berfokus pada penanganan gizi buruk dan kronis balita di daerah pedesaan.Â
Selain itu, program kesehatan seperti menyediakan air, bantuan perbaikan gizi perlu diadakan untuk mencegah dan mengurangi stunting. Berkaitan dengan infeksi dengan waktu lama juga perlu diberantasi dengan meningkatkan pemberdayaan keluarga tentang pencegahan infeksi dengan memperbaiki pola makan dan pola kesehatan, serta meningkatkan ketersediaan pangan (Priyono, 2020).
Strategi lainnya dalam mencegah dan mengurangi stunting yaitu dengan memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dan menyusi terutama pada zat besi, asam folat, dan yodium, memberikan ASI eksklusif pada bayi, melengkapi pengetahuan dan penerapan MPASI dengan baik, pemberian imunisasi lengkap, dan berperilaku bersih dan sehat. Kegiatan seperti memeriksakan anak ke Posyandu secara runtin juga dapat menjadi strategi orang tua dalam mengurangi dan mencegah terjadinya stunting pada anak.Â
Menurut WHO (World Health Organization) dan UNICEF memberikan anjuran kepada masyarakat untuk memberikan MPASI optimal pada bayi usia 6-23 bulan. Pemberian MPASI pada bayi juga perlu diperhatikan. Pada bayi berumur 6-8 bulan sebaiknya diberikan MPASI sekitar 2 kali per hari atau lebih dan  bayi berumur 9-23 bulan diberikan MPASI sekitar 3 kali per hari atau lebih (Setiaputri, 2022). Sekretariat Wakil Presiden juga mengupayakan strategi dalam mencegah dan mengurangi stunting. Upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat dan mendorong pencegahan stunting melalui 5 pilar .
Pilar yang diupayakan oleh Setwapres mengenai pencegahan stunting terdapat 5 pilar menurut yaitu :
- Perjanjian dan visi kepemimpinan tertinggi negara;
- Kampanye nasional dan komunikasi perubahan tata laku;
- Pemusatan, koordinasi, dan konsolidasi dengan program pusat, daerah, dan desa;
- Gizi dan pangan;
- Pengamatan dan evaluasi.
Pemberian makanan pada saat pencegahan stunting mempunyai ketentuan dan sebaiknya makanan tersebut mempunyai kandungan minimal 4-7 jenis makanan. Jenis makanan tersebut meliputi serealia atau umbi-umbian, kacang-kacangan, olahan susu, telur, protein lainnya, dan vitamin. Berbagai jenis makanan dapat kita temui di kehidupan sehari-hari untuk mencegah terjadinya stunting. Berikut daftar jenis makanan bergizi untuk mencegah terjadinya stunting menurut (Erilia, 2022) :
Bagi Ibu Hamil
- Makan Pagi
- 1 porsi nasi/umbi-umbian (100 gram nasi/135 gram umbi-umbian)
- 1/2 porsi lauk hewani (45 gram ikan/40 gram ayam)
- 1/2 porsi lauk nabati (50 gram tempe/100 gram tahu)
- 1 porsi sayur (mangkuk kecil/100 gram)
- 1 porsi buah (50 gram pisang/100 gram jeruk manis)
- Minuman (250 ml susu/air putih)
- Makan Siang
- 1 porsi nasi/umbi-umbian (100 gram nasi/135 gram umbi-umbian)
- 1/2 porsi lauk hewani (45 gram ikan/40 gram ayam)
- 1/2 porsi lauk nabati (50 gram tempe/100 gram tahu)
- 2 porsi sayur (mangkuk kecil/100 gram)
- Minuman (250 ml susu/air putih)
- Makan Malam
- 1 porsi nasi/umbi-umbian (100 gram nasi/135 gram umbi-umbian)
- 1/2 porsi lauk nabati (50 gram tempe/100 gram tahu)
- 1 porsi sayur (mangkuk kecil/100 gram)
- 1 porsi buah (50 gram pisang/100 gram jeruk manis)
- Minuman (250 ml susu/air putih)
Noted : Jenis makanan dapat diubah sesuai dengan keinginan dan kesukaan.
Bagi Bayi
- Jenis Makanan
- Umur 0-24 bulan diberi ASI
- Umur 6-9 bulan diberi MPASI yang dilumatkan
- Umur 9-12 bulan diberi MPASI yang dilembekkan
- Umur 12-24 bulan diberi makanan keluarga
- Porsi MakananÂ
- Umur 6-9 bulan diberi makan sekitar 2-3 kali dengan diselingi ASI (MPASI sebanyak 125 ml sekali makan)
- Umur 9-12 bulan diberi makan sekitar 3-4 kali dengan diselingi ASI (MPASI sebanyak 125 ml sekali makan)
- Umur 12-24 bulan diberi makan sekitar 3-4 makanan keluarga dan diberi ASI (porsi makanan sebanyak 3/4 dari 250 ml)
Berbagai strategi dan makanan bergizi untuk penanganan stunting dapat kita lakukan sejak sekarang. Penanganan stunting kita mulai sekarang dengan cara menjalankan hidup sehat dan bersih pada diri sendiri.Â