"Oalah," sebuah mantra, sebuah jampi,
Menghentikan badai, meredakan api.
Menyadarkan diri, bahwa marah tak berbuah,
Hanya luka, hanya derita, yang tertinggal.
"Oalah," sebuah kata, sederhana, namun sakti,
Membuka mata, melihat kenyataan.
Bahwa hidup terlalu singkat, untuk dipenuhi amarah,
Terlalu indah, untuk disia-siakan dengan perih.
"Oalah," sebuah pilihan, sebuah jalan,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!