Maafkan aku, akhir-akhir ini
Rasanya seperti kau tak mengerti
Aku yang terkadang mengekspresikan diri
Bukan untuk menjatuhkan siapa pun,
Hanya saja, kata-kata sulit tersusun rapi
Untuk disampaikan padamu.
Maafkan aku, akhir-akhir ini
Rasanya aku selalu ingin dimengerti
Karena jujur saja, belakangan ini
Aku pun tak mengerti diri sendiri.
Seperti lautan yang bergelombang
Emosiku tak menentu, pasang surut
Kadang tenang, kadang mengamuk
Membuatku sendiri terombang-ambing
Di tengah lautan keraguan.
Aku ingin kau tahu,
Di balik kata-kata yang terbata
Ada hati yang merindukan pemahaman
Ada jiwa yang haus akan sentuhan
Yang dapat menenangkan badai di dalam diri.
Seperti bunga yang layu tanpa air
Aku pun layu tanpa sentuhanmu
Yang dapat menghidupkan kembali
Rasa percaya dan ketulusan
Yang sempat terkubur dalam kegelapan.
Aku tahu, kau pun punya beban
Yang mungkin tak mudah untuk dibagikan
Tapi percayalah, aku ingin ada untukmu
Seperti kau yang selalu ada untukku
Menjadi bahu untuk bersandar,
Telinga untuk mendengarkan.
Maafkan aku, jika aku tak sempurna
Jika kata-kataku tak selalu indah
Jika aku tak selalu mengerti diriku sendiri
Tapi percayalah, aku berusaha
Untuk menjadi yang terbaik untukmu.
Semoga kau dapat memahami
Rasa yang terpendam di dalam hati
Yang tak terucapkan dengan kata-kata
Hanya bisa dirasakan dengan hati yang tulus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H