Mohon tunggu...
Afiah Nuraida
Afiah Nuraida Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengujian Pengendalian “Audit Terhadap Siklus Pendapatan : Pengujian Pengendalian”

1 April 2016   15:50 Diperbarui: 1 April 2016   15:51 2461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN : PENGUJIAN PENGENDALIAN”

DESKRIPSI SIKLUS PENDAPATAN

                Siklus pendapatan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun secara tunai, retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang. Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari customer telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, maka perusahaan memiliki piutang kepada customernya. Transaksi penjualan kredit dilakukan melalui sistem penjualan kredit. Dalam transaksi penjualan tunai, barang diserahkan oleh fungsi pengiriman kepada cutomer atau jasa baru diserahkan jika fungsi peneriman kas setelah penerimaan kas setelah menerima uang dari customer. Transaksi ini dilaksanakan melalui sistem penjualan tunai.

                Pendapatan perusahaan dapat berkurang karena barang yang dijual dikembalikan oleh customer ke penjual dan pencadangan kerugian akibat tidak tertagihnya piutang usaha. Transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual dilaksanakan melalui retur penjualan dan transaksi pencadangan kerugian piutang usaha dilaksanakan melalui sistem pencadangan kerugian piutang usaha.

                Piutang yang dimiliki oleh perusahaan dapat berkurang karena debitur tidak mampu melunasi utangnya. Transaksi penghapusan piutang dilaksanakan melalui sistem penghapusan piutang.

TUJUAN AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN

                # Tujuan Audit terhadap Golongan Transaksi

1.       Keberadaaan/ keterjadian           : transaksi penjualan kredit dan tunai mencerminkan produk yang diserahkan kepada cutomer. 

2.       Kelengkapan                                      : semua transaksi penjualan dan adjustment terhadap penjualan yang terjadi selama periode yang diaudit telah dicatat.

3.       Hak & Kewajiban                              : entitas memiliki ha katas piutang usaha dan kas sebagai hasil dari transaksi dalam siklus pendapatan.

4.       Penilaian/ alokasi                             : semua transaksi penjualan dan adjustment  penjualan telah dicatat dalam jurnal, diringkas, & diposting ke dalam akun dengan benar.

5.       Penyajian & Pengungkapan        : rincian transaksi penjualan dan adjustment penjualan mendukung penyajian angka penjualan & piutang usaha dalam laporan keuangan, baik klasifikasi maupun pengungkapan.

 

# Tujuan Audit terhadap Saldo Akun

1.       Keberadaan/ keterjadian             : piutang usaha mencerminkan jumlah yang terutang oleh customer.

2.       Kelengkapan                                      : piutang usaha mencakup semua klaim kepada customer pada tanggal neraca.

3.       Hak & Kewajiban                              : piutang usaha pada tanggal neraca mencerminkan klaim resmi entitas kepada customer.

4.       Penilaian/ alokasi                             : piutang usaha mencerminkan klaim yang baik pada tanggal neraca dan sesuai dengan jumlah buku pembantu piutang.

5.       Penyajian & Pengungkapan        : piutang usaha diidentifikasi & diklasifikasi dengan semestinya dalam neraca.

 

PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN

·      Rerangka Perencanaan

Pembahasan perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap siklus pendapatan ini dibagi menjadi lima kelompok transaksi berikut ini :

1.       Penjualan Kredit

2.       Penjualan Tunai

3.       Retur Penjualan

4.       Pencadangan Kerugian Piutang

5.       Penghapusan Piutang

·           Perencanaan program audit untuk pengujian pengendalian berbagai sistem informasi akuntansi yang membentuk siklus pendapatan dilaksanakan melalui lima tahap berikut ini :

a.       Pemahaman terhadap SIA untuk melaksanakan transaksi.

b.      Penentuan kemungkinan salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi.

c.       Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi & mencegah salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi.

d.      Penetuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas pengendalian.

e.      Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi.

Pada tahap “pemahaman terhadap SIA untuk pelaksanaan transaksi”, setiap SIA yang membentuk siklus pendapatan diuraikan sebagai berikut :

1.       Fungsi yang terkait

Berbagai fungsi yang terkait dalam siklus pendapatan dari sistem penjualan kredit maupun tunai berada di tangan unit organisasi berikut ini :

v  Fungsi penjualan = Bagian order penjualan.

v  Fungsi pemberi otorisasi kredit = Bagian kredit.

v  Fungsi penyimpanan barang = Bagian gudang.

v  Fungsi pengiriman barang = Bagian pengiriman.

v  Fungsi penagihan = Bagian penagihan.

v  Fungsi pencacat piutang = Bagian piutang.

v  Fungsi akuntansi biaya = Bagian akuntansi biaya.

v  Fungsi akuntansi umum = Bagian akuntansi umum.

v  Fungsi penerimaan barang = Bagian penerimaan barang.

Sedangkan pada transaksi pencadangan kerugian piutang fungsi yang terkait ialah sebagai berikut :

v  Fungsi pencatat piutang = Bagian piutang.

v  Fungsi akuntansi biaya = Bagian akuntansi biaya.

v  Fungsi akuntansi umum = Bagian akuntansi umum.

Untuk transaksi penghapusan piutang yang digunakan adalah:

v  Fungsi pemberi otorisasi kredit = Bagian kredit.

v  Fungsi pencatat piutang = Bagian piutang.

v  Fungsi akuntansi umum = Bagian akuntansi umum.

 

2.       Dokumen

Dokumen yang digunakan dalam transaksi penjualan kredit dibagi menjadi dua golongan: dokumen sumber (faktur penjualan) dan dokumen pendukung (surat order pengiriman & surat muat/ bill of lading). Sedangkan dalam transaksi penjualan tunai  dokumen sumbernya (memo kredit), dan dokumen pendukung (laporan penerimaan barang). Dokumen yang digunakan dalam transaksi pencadangan kerugian piutang ialah dokumen sumber (Bukti memorial) dan dokumen pendukung (daftar umum piutang), dan yang terakhir untuk transaksi penghapusan piutang dokumen yang digunakan ialah dokumen sumber (bukti memorial) dan dokumen pendukung (surat keputusan manajer yang berwenang tentang penghapusan piutang).

 

3.       Catatan akuntansi

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah: jurnal penjualan, jurnal umum, buku pembantu piutang, buku pembantu persediaan, dan buku besar. Dalam retur penjualan yang digunakan ialah: jurnal umum, buku pembantu piutang, buku permbantu persediaan, dan buku besar. Pada pencadangan kerugian piutang catatan yang digunakan berupa : jurnal umum dan buku besar, sedangkan pada transaksi penghapusan piutang yang dipakai adalah jurnal umum, buku pembantu piutang, dan buku besar.

 

4.       Bagan alir SIA

Pada umumnya bagan alir SIA dari satu transaksi dan transaksi lainnya memiliki kesamaan hanyanya penempatan atau alurnya yang berbeda-beda.

 

 

 

EVALUASI HASIL PENGUJIAN PENGENDALIAN

                Sebagaimana telah diuraikan dalam bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian, penaksiran risiko pengendalian dilaksanakan oleh auditor melalui lima tahap berikut ini :

1.       Pertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari pemahaman atas pengendalian intern.

2.       Lakukan identifikasi salah saji potensial yang dapat terjadi dalam asersi entitas.

3.       Lakukan identifikasi pengendalian yang diperlukan untuk mencegah atau mendeteksi salah saji.

4.       Lakukan pengujian pengendalian terhadap pengendalian yang diperlukan untuk menentukan efektivitas desain dan operasi pengendalian intern.

5.       Lakukan evaluasi terhadap bukti dan buat taksiran risiko pengendalian.

Hasil dari pelaksanaan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap siklus pendapatan didokumentasikan oleh auditor dalam kertas kerja sebagai bagian dari pelaksanaan standar pekerjaan lapangan kedua : “Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan”.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun