"Bapak yakin?" Kamu memperhatikan dengan saksama pria paruh baya yang baru saja memberimu informasi baru itu. "Apa Bapak bisa saya minta kesaksiannya ketika Arles sampai sekolah nanti?"Â
"Bi-bisa, Bu, tapi Bapak takut kalau Mas Arles enggak mengaku!" Kamu terdiam sesaat sebelum akhirnya menjamin jika Arles tidak akan membuat ulah.Â
***
"Bapak lihat apa isi kotak hitam yang saya bawa?" Kamu memilih diam memperhatikan siswa bernama Arles itu yang tampak kesal setelah mendapat tuduhan.Â
"Bapak enggak lihat, hanya saja kotak di tempat sampah yang ada tikusnya itu sama kayak punya Mas Arles!"Â
"Sial! Bapak sudah tua, mending pensiun saja deh."Â
"Arles!" Kamu menegur siswa tersebut yang bicara tidak sopan kepada pria paruh baya itu. "Jaga ucapan kamu." Kamu berdiri dan menarik tangan siswa tersebut.Â
Mengabaikan tatapan dari siswa-siswi di lorong sekolah, kamu terus membawa siswa tersebut ke toilet pria. Di sana kamu menyuruh siswa itu untuk membersihkan seluruh toilet pria dan menyuruhnya untuk mencari tikus.Â
"Ibu enggak bisa seenaknya begitu saja kasih hukuman, dong!"Â
"Kenapa enggak? Saya dan guru di sini punya hak memberi hukuman kepada siswa yang membuat masalah!"Â
"Sial." Kamu mengabaikan umpatan siswa tersebut.