Hari ketiga di meja kerjamu selalu ditemukan bangkai tikus. Kamu sudah begitu geram, setelah beberapa hari mencoba tenang, bahkan salah menuduh seseorang.Â
"Kok selalu ada bangkai tikus di ruang guru, ya!" Kamu mengabaikan gumaman pria paruh baya, petugas kebersihan di sekolah itu. Pandanganmu terus tertuju pada secarik kertas yang kamu temukan di samping bangkai tikus itu.Â
"Pak tolong dibersihkan, ya!" Kamu gegas keluar dari ruang guru menuju ke gerbang sekolah.Â
"Pak Agus, apa semalam ada yang datang ke sekolah?" tanyamu kepada satpam yang baru saja selesai membuat kopi.Â
"Ada apa, Bu Arimbi? Apa ada yang hilang?"Â
"Bukan. Apa ada siswa yang datang ke sekolah saat malam atau pulang paling akhir kemarin?" Pria dengan kumis lebat dan perut membuncit itu terdiam, Tatapannya mengarah ke atas dengan jari telunjuk mengetuk dagunya.Â
"Pak," tegurmu tidak sabaran.Â
"Eh, enggak ada, Bu. Saya juga jam enam sore sudah pulang. Tapi ...." Pria tersebut kembali terdiam.
"Ada apa, Pak?" tanyamu mendesak. Pria itu menggeleng. Membuatmu memilih pergi meninggalkannya dan kembali ke ruang guru.Â
"Bu, Bapak ingat kemarin lihat Mas Arles masuk ke ruang guru sambil bawa kotak warna hitam juga!"Â