Mohon tunggu...
Afham Hanan
Afham Hanan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Semeseter 1/Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Perkenalkan, saya Muhamad Afham Hanan. Saya adalah mahasiswa baru semester 1 yang kuliah di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Ilmu Komunikasi Saya pernah sekolah di SMA Yadika 6 Pondok Aren, SMPN 22 Kota Tangerang Selatan, MI Soebono Mantofani, tetapi saya hanya sampai kelas 4 MI disana, lalu saya pindah di SDN Parung Serab ketika saya duduk dibangku kelas 5-6 SD saat itu. Saya lahir di Jakarta, 28 Oktober 2003. Saya dilahirkan oleh ibu yang sangat cantik dan di adzani oleh ayah saya yang tampan dan pemberani. Saya biasa dipanggil Babam oleh teman-teman dekat saya, saya merupakan salah satu orang yang memiliki ketertarikan yang cukup tinggi terhadap perfilman khususnya Marvel Studio. Selain memiliki ketertarikan pada dunia perfilman saya juga sangat memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap organisasi, saya selalu ingin unggul di setiap klinik dari orang lain. Kalau kata orang tua ku, aku adalah anak yang ambis dan aktif , karena itu saya bangga dengan diri saya sendiri karena saat ini saya sudah cukup banyak meraih berbagai prestasi di berbagai macam bidang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan LGBT di Mata Generasi Z

7 Januari 2023   17:54 Diperbarui: 7 Januari 2023   18:03 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya, segi keamanan karena sudah banyak saat ini kasus-kasus pelecehan seksual pada anak dan remaja, hal ini termasuk dalam dampak dari adanya lingkaran LGBT tersebut, sehingga pelecehan seksual baik dari lawan jenis maupun sesama jenis sudah banyak terjadi di negara ini.

Pandangan generasi Z terhadap seorang LGBT pasti dapat dimaklumi karena banyak dari generasi Z ini yang sudah masuk kedalam lingkaran LGBT tersebut, karena mempunyai beberapa faktor yang diantaranya adalah keluarga, ketika seorang anak melihat perilaku yang tidak wajar seperti halnya di keluarga Broken Home, hal tersebut dapat membuat anak itu lari kedalam lingkaran LGBT. 

Tidak hanya keluarga, lingkungan dan pergaulan juga dapat menjerumuskan seseorang kedalam bagian dari LGBT, banyak generasi sekarang ini menjadi bagian dari LGBT karena teman-teman terdekatnya, penyimpangan ini dapat menular jika kita tidak bisa memilih mana yang baik dan mana yang benar. Dari kedua faktor tersebut, faktor pendidikan dan agama juga sangat penting karena jika seorang anak kurang dari segi pengetahuan dan nilai Agama yang ada di dalam diri, anak tersebut dapat terjerumus ke dunia LGBT.

Tetapi menurut Prof. Malik Badri pendiri dari International Association of Muslim Psychologists mengatakan bahwa penyimpangan ini dapat ditangani karena hal ini sama seperti faktor genetika yang dimana homoseksual dan lesbian dapat disembuhkan dengan cara terapi kognitif, terapi ini bertujuan untuk membangun kesadaran di dirinya bahwa yang dilakukannya salah tanpa harus seseorang menyudut dan mengucilkannya, dan setelah itu seseorang yang sudah terjerumus kedalam lingkaran LGBT dapat melakukan terapi behavior guna membentuk ulang perilaku dirinya menjadi lebih bersih dan lebih baik.

Generasi Z adalah generasi yang membawa perubahan, dengan lahirnya generasi Z di dunia teknologi, generasi ini harus membawa dunia menjadi yang lebih baik. Banyak cara untuk kita bisa mengingatkan jadi gunakanlah kecerdasan tersebut untuk menyadarkan orang-orang yang ada disekeliling kita yang sudah masuk ke dunia LGBT untuk bisa keluar dan lepas dari ikatan tersebut. Karena generasi Z harus bisa memilih mana yang baik dan mana yang benar, mana yang menyimpang dan mana yang tidak. 

Karena pada dasarnya kaum LGBT juga memiliki hak asasi yang sama-sama pantas mereka raih, yaitu adalah hak kehidupan, hak mendapatkan perlindungan, dan masih banyak lagi. Sehingga kita sebagai generasi Z yang dapat memahami dan paham kondisi mereka kita seharusnya jangan menyudutkan atau membatasi hak asasi kaum tersebut.

Kita harus menerika keadaannya, karena kita tahu bahwa LGBT adalah penyakit yang dapat disembuhkan dengan cara tidak emnyudutkan dan memberikan ruang berekspresi untuk kaum tersebut, sehingga nantinya ia nyaman dan keluar dari lingkaran LGBT yang ia masuki, sehingga kaum-kaum tersebut dapat kembali kedalam perilaku yang normal dan tidak menyimpang serta tidak melanggar aturan dan kodrat yang sudah ditetapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun