Mohon tunggu...
Afgiansyah Mundok
Afgiansyah Mundok Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi berolah raga, menyukai sesuatu yang menghibur dan yang menambah wawasan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesabaran Dalam Menegakkan Tauhid

4 April 2023   14:05 Diperbarui: 4 April 2023   22:05 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Allah subhanahu wa Ta'ala akan menguji hamba-hambanya yang beriman kepadanya dengan berbagai macam ujian walaupun dalam waktu yang lama, dan apabila seorang hamba bersabar atas semua ujian tersebut, maka Allah subhanahu wa Ta'ala akan memberikannya kemuliaan disisi-Nya. Nabi Nuh 'alaihissalam berdakwah kepada kaumnya selama ratusan tahun, namun sayangnya hanya sedikit dari mereka yang menerima dakwahnya tesebut. Bahkan isteri dan anaknya sendiripun tidak menerima dakwah yang dia sampaikan. 

Tidak hanya menolak dakwahnya, merekapun sampai menghinanya, namun Nabi Nuh tetap bersabar atas segala gangguan yang kaumnya perbuat terhadapnya, karena dia yakin akan pertolongan Allah subhanahu wa Ta'ala terhadap orang-orang yang beriman. Ketika seseorang bersabar atas gangguan orang-orang yang tidak meyukainya, atau bahkan sampai di tentang oleh keluarga sendiri disaat dia menjalankan perintah Allah subhanahu wa Ta'ala. Maka dia akan mendapatkan kedudukan yang mulia disisi-Nya, dan akan mendapatkan perlindungan-Nya didunia maupun diakhirat.

Dakwah Nabi Nuh 'alaihissalam Kepada Kaumnya dan Keluarganya

Kaum nabi nuh adalah kaum pertama yang melakukan kesyirikan dimuka bumi ini kepada Allah subhanahu wa Ta'ala, oleh karena itu Allah subhanahu wa Ta'ala mengutus Nuh 'alaihissalam kepada mereka untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran yang benar, yaitu menyembah Allah subhanahu wa Ta'ala semata.

Nabi Nuh 'alaihissalam mendakwahkan tauhid kepada kaumnya selama 950, dan selama itulah Nabi Nuh terus mengajak kaumnya untuk kembala kepada ajaran yang benar yaitu menyembah Allah subhanahu wa Ta'ala semata. Nabi Nuh memberitahukan kepada kaumnya bahwasanya apa yang mereka lakukan yaitu menyembah berahala-berhala orang-orang sholeh adalah perbuatan yang salah, dan memberitahukan kepada mereka apabila mereka tidak meniggakan itu maka Allah   akan megazab mereka dengan azab yang pedih. 

Tak hanya itu Nabi Nuh juga memberitahukan kepada mereka ganjaran apa yang akan mereka dapatkan setelah mereka meninggalkan kesyirikan-kesyirikan yang mereka lakukan tersebut. Namun kaumnya tetap menolak dakwah Nabi Nuh tersebut dan menghiraukan ancaman dan keutamaan yang Nabi Nuh sampaikan kepada mereka, dan berkata kepadanya bahwasanya apa yang mereka lakukan tersebut adalah apa yang dilakukan oleh nenek moyang mereka terdahulu. 

Yang dimana dahulu nenek moyang mereka membuat patung-patung itu untuk memuliakan orang-orang sholeh, namun ketika pada zamannya Nabi Nuh mereka mulai menyembah patung-patung tersebut.

Dengan sabar Nabi Nuh 'alaihissalam mendakwahi kaumnya dibawah cacian, makian maupun hinaan dari mereka. Bahkan setiap kali Nabi Nuh menyeru mereka untuk beriman kepada Allah subhanahu wa Ta'ala mereka memasukkan jari-jari mereka ke telinga mereka dan menutup wajah mereka dengan baju mereka seraya menyombongkan diri mereka dihadapan Nabi Nuh. Tak hanya mendapatkan penolakan dari kaumnya sendiri nabi Nuh juga mendapatkan penolakan dari keluarganya sendiri, yaitu isterinya dan anaknya.

 Yang dimana itu sangat membuat Nabi Nuh sedih, karena dia tau apabila seseorang tidak beriman kepada Allah subhanahu wa Ta'ala sampai dia meninggal maka Allah akan mendatangkan adzabnya bagi orang tersebut.

Nabi Nuh selalu mengingatkan kepada kaumnya dan keluarganya tentang keagungan Allah subhanahu wa Ta'ala dan kenikmatan-kenikmatan yang telah Allah berikan kepada. Namun hanya sedikit dari mereka yang mau mendengarkan Nabi Nuh dan mengikuti ajaran yang dia bawa.

Bahkan berkata kepada nabi Nuh bahwasanya apabila apa yang dikatakan oleh nabi Nuh itu benar maka datangkanlah kepada mereka adzab yang telah Nabi Nuh beritahukan kepada mereka. Namun Nabi Nuh tetap bersabar dan tidak membalas perkataan mereka tersebut dengan meng-iyakan atau menanggapinya dengan ancaman, beliau hanya mengatakan bahwasanya keputusan adzab bukanlah kehendaknya, melaikan kehendak Allah subhanahu wa Ta'ala semata. Nabi Nuh menjawab perkataan mereka didalam firman Allah subhanahu wa Ta'ala yang berbunyi :

Artinya : "Hanyalah Allah yang akan mendatangkan adzab itu kepadamu jika Dia meghendaki, dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri." (QS. Hud : 33)

Sampai pada akhirnya penolakan dan pembangkangan mereka kepda nabi Nuh sudah mencapai puncaknya, yang dimana para orang tua berwasiyat kepada anak yang sudah beranjak dewasa agar tidak beriman kepda nabi Nuh dan hendaklah terus memerangi dan menyelisihinya. Lalu nabi Nuh-pun berdoa kepada Allah subhanahu wa Ta'ala :

Artinya : "Maka dia (Nabi Nuh) berdoa kepada Robb-nya: Sesungguhnya diriku telah dikalahkan, maka tolonglah (aku)." (QS. Al-Qomar : 10)

Artinya : (Nabi Nuh) berkata : "Wahai Rabb-ku janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi." (QS. Nuh : 26)

Allah subhanahu wa Ta'ala mengabulkan doa Nabi Nuh 'alaihissalam dan memerintahkannya dan para pengikut yang setia kepadanya untuk membuat sebuah kapal yang sangat besar di atas bukit. Nabi nuh dan pengikutnya-pun melaksanakan perintah Allah subhanahu wa Ta'ala tersebut, namun dalam proses nabi Nuh dan pengikutnya membuat kapal itu mereka diolok-olok dan bahkan sampai dilempari dengan kotoran oleh kaumnya yang keras kepala dan tidak mau beriman kepada Allah , karena mereka menganggap bahwa nabi Nuh dan para pengikutnya adalah orang-orang gila, karena pada saat itu dalam kondisi kemarau. 

Setelah kapalnya selesai dibuat, Allah subhanahu wa Ta'ala memerintahkan Nabi Nuh masuk kedalam kapal bersama para keluarganya yang beriman dan para pengikutnya yang setia, dan hewan-hewan agar tidak terkena adzab Allah . 

Setelah itu Allah subhanahu wa Ta'ala menurunkan hujan selama empat puluh hari empat puluh malam, pada saat itu bumi dipenuhi dengan air. Nabi Nuh mendapati anaknya yang tidak beriman sedang berusaha lari dari air tersebut, namun akibat kesombongannya dia menolak ajakan ayahnya tersebut, dan pada saat air semakin naik anaknya pun ikut terombang-ambing oleh air.

Semua kaum Nabi Nuh 'alaihissalam yang membangkang dibinasakan oleh Allah subhanahu wa Ta'ala hingga tak tersisa seorangpun. Mereka tenggelam bersama kesombongan dan kesesatan mereka. itulah balasan bagi orang-orang yang menentang agama Allah subhanahu wa Ta'ala, dan orang-orang yang zholim terhadap orang-orang yang beriman.

Ketika seseorang bersabar atas gangguan orang-orang yang tidak menyyukainya disaat dia menjalankan perintah Allah subhanahu wa Ta'ala maka dia akan mendapatkan petunjuk dan perlindungan dari Allah subhanahu wa Ta'ala, dan dia akan mendapatkan kedudukan yang mulia disisi Allah subhanahu wa Ta'ala baik itu didunia maupun diakhirat. 

Sebaliknya ketika seseorang tidak bersabar dalam menjalankan perintah Allah subhanahu wa Ta'ala atau bahkan sampai menolak perintah Allah subhanahu wa Ta'ala, maka dia akan mendapatkan adzab yang pedih didunia maupun diakhirat, dan mendapatkan kedudukan yang sangat rendah disisi Allah subhanahu wa Ta'ala baik itu didunia maupun diakhirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun