Soal regulasi ini bisa jadi kekuatan sekaligus kelemahan siaran televisi. Ketika OTT Platform seperti Netflix belum diregulasi isi kontennya, maka TV jadi media yang lebih aman untuk konsumsi konten dengan nilai-nilai yang sesuai bagi masyarakat Indonesia. Ini jadi kekuatan bagi TV dibandingkan Netflix.Â
Sebaliknya, ini juga bisa jadi kelemahan. Konten pornografi sudah lazim dijadikan formula menggaet penonton dewasa. Namun hal ini bertentangan dengan nilai-nilai di Indonesia sehingga formula ini haram diterapkan. Lalu, ketika Netflix belum diregulasi, mereka memperoleh kemudahan meraih khalayak dengan konten-konten tadi.
Siaran TV tentunya mampu menyaingi Netflix. Produksi lokal menjadi modal utama keunikan televisi di Indonesia menyaingi platform OTT dari luar negeri. Setidaknya sampai mereka benar-benar serius untuk menggarap konten lokal dalam melayani pasar Indonesia. Namun tentunya peluang bersaing siaran TV dengan Netflix yang masih besar ini perlu didukung dengan regulasi sehingga terjadi persaingan lebih sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H