Mohon tunggu...
A Afgiansyah
A Afgiansyah Mohon Tunggu... Dosen - Digital communication specialist

Praktisi dan Akademisi Komunikasi Media Digital dan Penyiaran. Co-Founder Proxymedia.id // Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana, Universitas Indonesia, dan Universitas Paramadina

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Digital Bukan Selalu Online, Salah Kaprah Siaran TV Digital

20 Mei 2022   21:50 Diperbarui: 2 November 2022   18:35 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tv analog dan tv digital. (Shutterstock via kompas.com)

Namun tidak semua benda elektronik sistem terbaru dengan teknologi digital dapat disandingkan dengan teknologi analog.

Contohnya adalah jam digital. Sebelum kita mengenal jam digital berupa smart watch seperti Apple Watch atau Galaxy watch, teknologi jam menggunakan sistem mekanik. Jam menggunakan jarum panjang dan pendek untuk penunjuk waktu tidak menggunakan sistem analog. 

Mekanik, bukan analog. Saat ini sudah terlanjur salah kaprah di mana sistem yang tampak manual dianggap sebagai sistem analog. 

Padahal, dalam konteks jam tangan konvensional, pada dasarnya tidak bersifat manual karena sistem mekanik bergerak secara otomatis dengan digunakan oleh energi listrik dari baterai.

Satu lagi salah kaprah yang sering muncul adalah kamera foto digital. Teknologi lama sebelum penerapan sistem digital pada dasarnya menggunakan sistem mekanik untuk memicu proses kimiawi. 

Salah kaprah jika menyebut kamera foto menggunakan gulungan film seluloid disebut sebagai kamera analog. Proses penangkapan gambar dilakukan secara mekanik dengan membuka bagian kamera yang disebut "shutter" hingga film seluloid terpapar oleh cahaya yang masuk ke lensa (dan diatur besarannya lewat bagian yang disebut "iris"). 

Ketika film seluloid terpapar cahaya, maka secara kimiawi material ini akan menangkap gambar sehingga tersimpan di dalam film. Jadi, kamera dengan sistem lama menggunakan film seluloid, bukan kamera analog.

Sistem analog merupakan cara menyimpan atau mengirimkan informasi dalam bentuk gelombang elektronik. Informasi yang disimpan umumnya berbentuk sinyal audio atau video. 

Sebagai contoh, pita kaset berbahan magnetik yang menyimpan sinyal audio. Penyimpanan sinyal audio ini menggunakan teknologi analog untuk dapat diputar kembali secara elektronik. 

Begitu juga dengan siaran radio. Sinyal audio dikonversi menjadi gelombang elektromagnet dalam bentuk analog untuk dipancar luaskan melalui pemancar sehingga dapat diterima oleh radio di rumah. Sistem yang sama berlaku untuk sinyal audio visual dan siaran televisi.

Kita kembali lagi ke salah kaprah siaran digital. Sama seperti sistem analog, pada dasarnya sistem digital merupakan cara menyimpan atau mengirimkan informasi dalam bentuk gelombang elektronik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun