Amerika Serikat berdiri atas negara demokrasi, dan menjadi salah satu pondasi demokrasi yang sangat dihargai oleh negara Amerika Serikat adalah hak kebebasan berekspresi dan berpendapat, serta bergagasan bahwa rakyat dapat mengatur pemerintah. Amerika Serikat bukan hanya negara yang mengadopsi awal sistem negara demokrasi, melainkan juga salah satu negara yang terus menjadikan demokrasi sebagai salah satu kebijakan luar negerinya sangat penting sejak Perang Dingin II.
Sleman, Yogyakarta (kompasiana) -Hak Asasi Manusia seperti kebebasan tidak dapat dijauhkan dari demokrasi, jadi penting untuk menjaga dan mendukung upaya hak asasi di Amerika Serikat ini. Amerika Serikat telah mengakui bahwa demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan tidak dapat digunakan secara eksklusif dalam kebijakan luar negeri, hal ini merupakan kesalahan bagi Amerika Serikat untuk menyimpang dari kepentingan nasionalnya. Pemerintah Amerika Serikat mengundang pemerintahan untuk melaksanakan hak asasi dengan komitmen dan kewajiban mereka untuk melindungi hak asasi manusia.
Dalam sejarah rasisme Amerika Serikat, sudah banyak sekali kasus pelanggaran rasial terjadi. Di Amerika Serikat sejarah rasisme telah mencatat beberapa kasus rasial yang dilakukan oleh polisi, selain kasus rasisme dari masyarakat. Akibat sering terjadinya kasus pelanggaran rasial ini telah berdampak pada kesejahteraan pada bidang ekonomi, kesehatan, dan pendidikan, terutama perbuatan diskriminatif antara warga kulit hitam dan warga kulit putih.Â
Rasisme sendiri adalah pola pikir tentang kelompok yang berbeda dalam masyarakat Amerika Serikat. Cara memberikan label kepada kelompok minoritas dan mendiskriminasi mereka secara sosial telah menyebabkan sikap rasis ini. sifat dan perilaku rasis dapat menyebabkan reaksi emosional yang sangat kuat, terutama bagi mereka yang telah menjadi korban diskriminatif dan eksploitasi sebagai akibat dari sifat dan perilaku tersebut di Amerika Serikat.Â
GERAKAN BLACK LIVES MATTER SEBAGAI TANGGAPAN TERHADAP KETIDAKSETARAAN RASIAL
Hak Asasi Manusia adalah prinsip universal yang menegaskan bahwa setiap individu memiliki hak yang menyatu sebagai manusia, tanpa diskriminasi. Namun, di Amerika Serikat, rasialisme sistematik sudah lama menghambat pelaksanaan HAM bagi komunitas kulit hitam yang terwujud dalam bentuk diskriminasi, ketidakadilan, dan kekerasan yang terstruktur.Â
Realisme sistemik di AS merujuk pada pola diskriminasi yang melibatkan lembaga dan sistem hukum, seperti kepolisian, peradilan, dan pendidikan, yang mana secara historis memberatkan warga kulit hitam. kasus-kasus kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam seperti pembunuhan terhadap George Floyd pada tahun 2020 memperburuk ketegangan rasial dan membuka kembali perdebatan tentang pelanggaran HAM yang dialami oleh komunitas tersebut.
Dalam kasus kematian George Floyd pada 25 Mei 2020 lalu telah menjadi salah satu potret buram panjang dalam sejarah rasisme di Amerika Serikat yang berakhir tragis. Dia telah menjadi sosok utama dalam demonstrasi menuntut kesetaraan dan keadilan bagi warga Afrika-Amerika dan tercatat sebagai aksi protes melawan rasisme terbesar sejak tahun 1960-an.Â
Di Amerika Serikat, isu diskriminasi rasial yang berkembang mendorong lahirnya Undang-Undang Hak Sipil tahun 1964, yang bertujuan untuk mengatasi ketidaksetaraan berdasarkan ras. Namun, meskipun lebih dari 50 tahun telah berlalu, rasisme dan ketidaksetaraan masih terus ada, dengan diskriminasi yang sering terjadi terhadap orang-orang dengan warna kulit berbeda atau people of color. Dengan demikian, masalah rasial masih tetap menjadi persoalan yang signifikan di Amerika Serikat.
Hukum internasional mengenai hak asasi manusia dapat menjamin hak semua orang di seluruh negara, tetapi standar HAM di Amerika Serikat tidak efektif dilakukan, sehingga perlu dilaksanakan melalui hukum lokal, negara bagian, atau federal. Pengadilan internasional dan badan pengawas tidak memiliki kemampuan untuk secara langsung menerapkan keputusan mereka di Amerika Serikat, perjanjian internasional mencakup definisi umum hak-hak tersebut. Salah satu upaya terbaik untuk meningkatkan penerapan hak-hak di Amerika Serikat adalah dengan cara memperkuat perlindungan hukum domestik dengan menegakan undang-undang yang mengakui keberadaan hak-hak tersebut dan mengakui keberadaan undang-undang  dan memastikan bahwa hak-hak tersebut diterapkan oleh pemerintah dan pengadilan AS konsesional.Â
Gerakan Black Lives Matter lahir sebagai respons terhadap kekerasan dan ketidakadilan rasial ini. Gerakan ini menuntut pengakuan atas nilai dan hak hidup warga kulit hitam serta reformasi sistemik untuk mengakhiri diskriminasi rasial di semua sektor. Melalui gerakan ini, Black Lives Matter menantang praktik-praktik yang merugikan dan memperjuangkan hak-hak dasar yang seharusnya dimiliki setiap individu terlepas dari ras atau warna kulit.Â
Black Lives Matter telah berkembang menjadi gerakan sosial yang populer di Amerika Serikat sejak 2013 dengan tujuan utama untuk menghapus kekerasan terhadap warga kulit hitam dan rasisme sistematik di negara itu secara keseluruhan. Gerakan ini mendapat dukungan politik yang akan memperoleh visibilitas global yang belum pernah terjadi sebelumnya.Â
Black Lives Matter juga menyoroti betapa pentingnya untuk melindungi hak asasi manusia sebagai bagian dari perjuangan lebih luas untuk mengatasi rasialisme sistematik yang telah berlangsung lama. Tanpa penyelesaian yang mendalam terhadap masalah ini, hak asasi manusia bagi komunitas kulit hitam di Amerika Serikat tidak akan dapat terwujud secara efektif.Â
Meskipun gerakan Black Lives Matter telah mendapatkan perhatian besar dan memberikan suara penting bagi komunitas kulit hitam, ada argumen yang menyatakan bahwa tidak semua masalah yang dikaitkan dengan rasialisme sistematik di Amerika Serikat adalah akibat dari diskriminasi rasial yang sengaja diciptakan oleh sistem. Adapun persepsi tentang gerakan Black lives Matter sering dikritik karena berhubungan dengan kekerasan atau kerusuhan yang terjadi selama aksi protes. banyak pihak yang berargumen bahwa aksi kekerasan ini merusak kredibilitas gerakan dan lebih memperburuk ketegangan rasial daripada menyelesaikan masalah yang ada. Mereka berpendapat bahwa ada cara yang lebih efektif dan damai untuk mengadvokasi perubahan, yang dapat menciptakan dialog yang lebih produktif antara berbagai kelompok di masyarakat.
Isu hak asasi manusia dan rasialisme di Amerika Serikat adalah masalah yang kompleks dan saling terkait, yang melibatkan ketidaksetaraan struktural yang telah berlangsung selama berabad-abad. Rasialisme sistematik yang terwujud dalam kebijakan dan praktik diskriminatif yang melembaga, telah menyebabkan penderitaan berkepanjangan bagi komunitas kulit hitam, terutama dalam sistem peradilan, kepolisian, pendidikan, dan akses ekonomi. Meskipun kemajuan telah dicapai, seperti adanya reformasi kebijakan dan peningkatan representasi politik, ketidaksetaraan raisal masih menjadi masalah yang signifikan.Â
Meskipun Undang-Undang Hak Sipil 1964 berhasil mengurangi beberapa bentuk diskriminasi rasial di Amerika Serikat, masalah ketidaksetaraan rasial masih tetap ada hingga saat ini. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang lebih progresif untuk mengatasi masalah ini. Salah satu langkah yang penting adalah meningkatkan pendidikan mengenai sejarah ketidaksetaraan rasial dan keberagaman, yang dapat membantu mengurangi stereotip dan prasangka, terutama di kalangan generasi muda. Selain itu, memperluas akses terhadap peluang ekonomi, seperti pendidikan, pelatihan keterampilan, dan lapangan kerja, sangat penting untuk mengurangi kesenjangan ekonomi yang ada di kalangan komunitas yang terpinggirkan. Reformasi dalam sistem peradilan pidana juga sangat dibutuhkan untuk memastikan perlakuan yang adil bagi semua kelompok rasial, karena ketidaksetaraan dalam penegakan hukum masih menjadi masalah besar.
Kebijakan anti-diskriminasi yang lebih kuat dan tepat perlu diterapkan untuk mengatasi bentuk diskriminasi yang terus berkembang, sementara program dialog dan rekonsiliasi rasial dapat membantu meningkatkan pemahaman dan hubungan antar kelompok rasial. Terakhir, penting untuk melakukan pengawasan dan evaluasi yang berkelanjutan terhadap pelaksanaan kebijakan ini, untuk memastikan efektivitasnya dalam mengurangi diskriminasi dan ketidaksetaraan.
Secara keseluruhan, hak asasi manusia dan perjuangan melawan rasialisme sistematik di Amerika serikat membutuhkan pendekatan yang komprehensif, yang mengakui peran penting gerakan seperti Black Lives Matter dalam mendorong perubahan, dan juga melibatkan berbagai faktor sosial dan ekonomi untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H