Mohon tunggu...
Muhammad Affan Defara
Muhammad Affan Defara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia

Saya adalah seorang mahasiswa Hubungan Internasional yang sedang belajar dan memulai minat saya dalam dunia jurnalistik dan penulisan berita. Sebagai penulis artikel berita web, saya berfokus pada penyajian informasi yang akurat, relevan, dan menarik bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melawan Ketidaksetaraan: Hak Asasi Manusia dan Rasialisme Sistematik di Amerika Serikat

22 Januari 2025   22:40 Diperbarui: 22 Januari 2025   22:40 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Brunel Johnson: Black Dreams Matter (Copyright Brunel Johnson, 2020) 

Sleman, Yogyakarta (kompasiana) - Amerika Serikat berdiri atas negara demokrasi, dan menjadi salah satu pondasi demokrasi yang sangat dihargai oleh negara Amerika Serikat adalah hak kebebasan berekspresi dan berpendapat, serta bergagasan bahwa rakyat dapat mengatur pemerintah. Amerika Serikat bukan hanya negara yang mengadopsi awal sistem negara demokrasi, melainkan juga salah satu negara yang terus menjadikan demokrasi sebagai salah satu kebijakan luar negerinya sangat penting sejak Perang Dingin II.

Hak Asasi Manusia seperti kebebasan tidak dapat dijauhkan dari demokrasi, jadi penting untuk menjaga dan mendukung upaya hak asasi di Amerika Serikat ini. Amerika Serikat telah mengakui bahwa demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan tidak dapat digunakan secara eksklusif dalam kebijakan luar negeri, hal ini merupakan kesalahan bagi Amerika Serikat untuk menyimpang dari kepentingan nasionalnya. Pemerintah Amerika Serikat mengundang pemerintahan untuk melaksanakan hak asasi dengan komitmen dan kewajiban mereka untuk melindungi hak asasi manusia.

Dalam sejarah rasisme Amerika Serikat, sudah banyak sekali kasus pelanggaran rasial terjadi. Di Amerika Serikat sejarah rasisme telah mencatat beberapa kasus rasial yang dilakukan oleh polisi, selain kasus rasisme dari masyarakat. Akibat sering terjadinya kasus pelanggaran rasial ini telah berdampak pada kesejahteraan pada bidang ekonomi, kesehatan, dan pendidikan, terutama perbuatan diskriminatif antara warga kulit hitam dan warga kulit putih. 

Rasisme sendiri adalah pola pikir tentang kelompok yang berbeda dalam masyarakat Amerika Serikat. Cara memberikan label kepada kelompok minoritas dan mendiskriminasi mereka secara sosial telah menyebabkan sikap rasis ini. sifat dan perilaku rasis dapat menyebabkan reaksi emosional yang sangat kuat, terutama bagi mereka yang telah menjadi korban diskriminatif dan eksploitasi sebagai akibat dari sifat dan perilaku tersebut di Amerika Serikat. 

GERAKAN BLACK LIVES MATTER SEBAGAI TANGGAPAN TERHADAP KETIDAKSETARAAN RASIAL

Hak Asasi Manusia adalah prinsip universal yang menegaskan bahwa setiap individu memiliki hak yang menyatu sebagai manusia, tanpa diskriminasi. Namun, di Amerika Serikat, rasialisme sistematik sudah lama menghambat pelaksanaan HAM bagi komunitas kulit hitam yang terwujud dalam bentuk diskriminasi, ketidakadilan, dan kekerasan yang terstruktur. 

Realisme sistemik di AS merujuk pada pola diskriminasi yang melibatkan lembaga dan sistem hukum, seperti kepolisian, peradilan, dan pendidikan, yang mana secara historis memberatkan warga kulit hitam. kasus-kasus kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam seperti pembunuhan terhadap George Floyd pada tahun 2020 memperburuk ketegangan rasial dan membuka kembali perdebatan tentang pelanggaran HAM yang dialami oleh komunitas tersebut.

Dalam kasus kematian George Floyd pada 25 Mei 2020 lalu telah menjadi salah satu potret buram panjang dalam sejarah rasisme di Amerika Serikat yang berakhir tragis. Dia telah menjadi sosok utama dalam demonstrasi menuntut kesetaraan dan keadilan bagi warga Afrika-Amerika dan tercatat sebagai aksi protes melawan rasisme terbesar sejak tahun 1960-an. 

Di Amerika Serikat, isu diskriminasi rasial yang berkembang mendorong lahirnya Undang-Undang Hak Sipil tahun 1964, yang bertujuan untuk mengatasi ketidaksetaraan berdasarkan ras. Namun, meskipun lebih dari 50 tahun telah berlalu, rasisme dan ketidaksetaraan masih terus ada, dengan diskriminasi yang sering terjadi terhadap orang-orang dengan warna kulit berbeda atau people of color. Dengan demikian, masalah rasial masih tetap menjadi persoalan yang signifikan di Amerika Serikat.

Hukum internasional mengenai hak asasi manusia dapat menjamin hak semua orang di seluruh negara, tetapi standar HAM di Amerika Serikat tidak efektif dilakukan, sehingga perlu dilaksanakan melalui hukum lokal, negara bagian, atau federal. Pengadilan internasional dan badan pengawas tidak memiliki kemampuan untuk secara langsung menerapkan keputusan mereka di Amerika Serikat, perjanjian internasional mencakup definisi umum hak-hak tersebut. Salah satu upaya terbaik untuk meningkatkan penerapan hak-hak di Amerika Serikat adalah dengan cara memperkuat perlindungan hukum domestik dengan menegakan undang-undang yang mengakui keberadaan hak-hak tersebut dan mengakui keberadaan undang-undang  dan memastikan bahwa hak-hak tersebut diterapkan oleh pemerintah dan pengadilan AS konsesional. 

Gerakan Black Lives Matter lahir sebagai respons terhadap kekerasan dan ketidakadilan rasial ini. Gerakan ini menuntut pengakuan atas nilai dan hak hidup warga kulit hitam serta reformasi sistemik untuk mengakhiri diskriminasi rasial di semua sektor. Melalui gerakan ini, Black Lives Matter menantang praktik-praktik yang merugikan dan memperjuangkan hak-hak dasar yang seharusnya dimiliki setiap individu terlepas dari ras atau warna kulit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun