Mohon tunggu...
Affa Esens
Affa Esens Mohon Tunggu... Lainnya - @affa_esens

*ما حفظ فر، وما كتب قر*⁣ Bahwa, apa yang kita ingat-ingat saja, pasti akan lari (lupa). Dan apa yang kita tulis, pasti akan kekal.⁣ #bukutentangjarak #bukutuanrumah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Nostalgia Koko Putih

9 Juli 2019   09:16 Diperbarui: 9 Juli 2019   15:28 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PLAKKK!!! Belum selesai aku bicara, tangan besi itu menancap tepat dipipiku. Aku mendengus kesal.

"BERDIRRI!!". Bentaknya lagi.

Kemudian aku berdiri dengan tangan menyentuh pipi. Sakit.

Ah. Betapapun aku tak tau namanya, yang pasti aku sangat marah, mangkel. Bagaimana tidak? Tanpa pertimbangan aku disuruh berdiri di hadapan seluruh santri. Apalagi maghrib-maghrib begini, masjidnya full. Ah, dasar.

"KEDEPAN!! CEPATT!!". Tambah lelaki berpeci putih itu.

            Dengan berat hati aku melangkah gontai menuju shof paling wahid. Sesekali ejekan terdengar dari teman temanku. Aku tak peduli. Saat wiridan yaumiyah usai, komplit semua santri menatap ku tajam.  Muka jelek mereka sangat jelas terlihat. Ditambah deru suara mereka. "Huuuuuu"

"Huuuuu Huuu" "Huuuuuuuuuuuuuuuu"

Sudah kuduga, suara itu akan kudengar. Suasana menjadi gaduh.

"Ini masjid Kang! semuanya saja diharap tenang". Ungkap Pak Huda, lurah pondok yang terjadwal ngimami jamaah setiap maghrib itu lantas berdiri. Menghadap seluruh santri. Sekejap menjadi hening, tanpa bicara. Hanya lantunan rintikan hujan yang beberapa saat lalu menderu. Aku menghela nafas dalam-dalam..

"Ini hanya sebagai pelajaran buat kita semua. Biar kita bisa tafakkur betapa pentingnya mentaati peraturan". Tutur beliau. Aku menelan ludah.

Peraturan? Peraturan apa? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun