Banyak cara untuk bertamasya di Pulau Raimuti, dari menyebrang mengunakan perahu, menggunakan kano dan berenang. Waktunya bisa pagi hari, klo siang jangan coba-coba karena panas dan ombak besar karena angin, bisa sore hari jika cuaca bagus dan malam hari untuk bakar-bakar ikan di pulau.
Jika menggunakan perahu sepertinya tidak menantang bagi Pak Garenk, maka untuk mencari keringat di air laut kami berenang menuju Pulau Raimuti. Tidak lupa dikawal oleh asisten pribadi beliau si Mas Kacong (asal dr madura) dengan mengunakan perahu kano.
Menjadi tantangan tersendiri untuk berenang dari pinggir daratan dekat dermaga Pak Haji yang biasa digunakan menjadi tempat start renang. Dengan mengukur ketinggian ombak yang masih dalam ukuran aman, kondisi arus yang landai dan kecerahan cuaca yang baik maka prosesi rekreasi ke pulau Raimuti dapat dilanjutkan.Â
Dengan menggunakan baju renang kulit hiu agar tidak tersengat ubur-ubur, kacamata renang anti bocor agar mata tidak kelilipan air asin dan sepatu karet khusus agar tidak tergigit batu karang saat tiba di pulau. Jarak dari dermaga ke pulau sekitar 300-400 meter tergantung pasang surut air laut dengan waktu renang sekitar 15 menit.
Sesampainya di pulau, biasanya bertemu dengan masyarakat yang juga melancong ke pulau dengan membawa anak-anaknya, bermain pasir dan berfoto ria, padahal sudah sering berkunjung ke Pulau tersebut.Â
Bagi pendatang baru pasti segala macam gaya, pose, sudut pengambilan gambar dilakukan, khususnya di papan nama Pulau Raimuti. Terkadang pemandangan mata terganggu dengan banyaknya sampah plastik yang terdampar di pulau saat berlabuh di pulau itu.
Setelah selesai dengan prosesi ambil-ambil gambar dan sudah merasa kedinginan, maka waktunya melanjutkan perjalanan kembali ke daratan menuju dermaga Pak Haji, dengan tetap selalu waspada mengatur nafas dan konsentrasi karena tangan sudah terasa capek untuk mengayuh air. Mas Kacong selalu berkonsentrasi untuk mengarahkan laju perahu kanonya untuk selalu berada di dekat perenang hingga tiba di dermaga.Â
Setelah sampai ke bibir daratan dan naik ke daratan, keringat campur air asin bercucuran dan segera berkumur-kumur dengan air tawar agar tengorokan tidak kering. Meregangkan badan, tangan dan kaki sambil bercerita pengalaman selama didalam air memandangi rusa peliharaan pak haji.