Baru nonton Video orasi Ainun Najib sang inisiator terlahirnya web KawalPemilu, dapat share info dari Facebook temen. Dengan judul:"Relawan Kawal Pemilu Turun Gunung ".
Bagi yang belum nonton, monggo bisa diklik disini:
http://www.youtube.com/watch?v=E9k419xe8aw&feature=youtu.be
Namun dalam kesempatan ini saya tidak akan membahas lebih detail tentang isi dari video tersebut, saya malah tertarik untuk membahas kader PKS. Mengapa? karena saya melihat ada aora wajah kader PK diwajah Ainun.
PK? yup, PK . Partai Keadilan yang merupakan cikal bakal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang saat ini sudah sama-sama kita ketahui.
Yuk kita detailnya terlebih dahulu mengapa saya menulis "aura wajah kader PKS". Terus terang ketika awal-awal PK berdiri banyak banget temen-temen kompleks rumah yang menawari bergabung. Namun kala itu saya kurang terlalu merespon, bukan karena menolak atau tidak suka, namun karena saya sering keluar kota.
Meski demikian, rasa hormat saya ke temen-temen PK kala itu masih tetap ada, bila ada waktu saya pasti menyempatkan waktu main kerumahnya atau sekedar ngobrol. Yang saya tangkap dari sepintas sosok kader PK kala itu adalah sosok yang Islami secara penampilan (jenggot, parameternya), wajahnya berseri (katanya sih pertanda sering Wudhu), kalau bicara enakin (adem dan mak nyes) dan yang terkahir cerdas (mereka sosok hebat dibidangnya, luas pengetahuanya).
Ok, kembali ke Ainun. Melihat sosok Ainun KawalPemilu kok saya seakan kembali menemukan wajah-wajah kader PK pada masa lalu yah?
Terus terang saya tidak kenal Ainun, namun dari penampilan sepintas saya melihat Ainun itu orang Sholeh dan baik. Dan yang membuat saya kagum adalah meski dirinya tinggal di Singapura tidak meninggalkan identitas yang diyakininya, bahkan sangat konsisten mempertahankanya. Identitas yang dimaksud adalah masalah kopyah dan jenggot lebatnya yang khas.
Ainun dengan tampilan berpakaian baju resmi, jenggot dan berkopyah namun memiliki pergaulan yang sangat luas. Bahkan bila melihat sepintas di video diatas, sangat kontras. Meski demikian Ainun dapat diterima oleh semua kalangan, tanpa harus melepaskan baju atau atribut yang dikenakanya.