Namun, penduduk setempat yang ketakutan di dekat laut masih melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi dan melaporkan bahwa permukaan air tiba-tiba turun. "itu besar" Pemimpin negara itu, James Marape, mengatakan gempa itu "serius" dan meminta orang-orang untuk berhati-hati, tetapi dia memperkirakan gempa itu tidak terlalu merusak dibandingkan gempa 2018 yang menewaskan sedikitnya 126 orang.
Namun, tingkat kerusakan dan jumlah korban pada hari Minggu masih belum diketahui. "Badan dan pemimpin penanggulangan bencana nasional dan regional diminta untuk menilai kerusakan dan cedera pada orang-orang dan merespons sesegera mungkin," kata Marape.
Perusahaan telekomunikasi milik negara DataCo mengatakan telah mengalami "beberapa gangguan layanan" dalam pengoperasian kabel telekomunikasi bawah laut domestik dan PIPE Pacific Cable 1 dari Sydney ke Guam.
Awalnya tidak jelas apakah ada kerusakan yang terjadi di bandara setempat. Pusat gempa berada pada kedalaman 61 kilometer (38 mil), sekitar 67 kilometer dari kota Kainantu, menurut Penelitian Geologi AS.
Papua Nugini rawan gempa karena terletak di Cincin Api Pasifik. Berdasarkan data BMKG, gempa terjadi pada Minggu (11 September 2022) pukul 06:47 WIB. Koordinat gempa 6,36 derajat lintang selatan dan 146,55 derajat bujur timur, Penelitian Geologi AS juga melaporkan dua gempa bumi kuat di Kepulauan Mentawai yang terisolasi di lepas pantai barat Sumatera di negara tetangga Indonesia.
Tidak ada laporan segera mengenai korban atau kerusakan, tetapi gempa tersebut membuat penduduk Kepulauan Mentawai melarikan diri ke pusat-pusat evakuasi yang didirikan minggu lalu setelah gempa lainnya.
Menurut seorang wartawan AFP, gempa bumi di Indonesia melanda kota Padang, ibu kota provinsi Sumatera Barat, di mana orang-orang harus mengungsi dari rumah mereka setelah gempa mengguncang bangunan.
Pada tahun 2004, gempa bumi berkekuatan 9,1 di lepas pantai Indonesia memicu tsunami yang menewaskan 220.000 orang di seluruh wilayah, termasuk sekitar 170.000 di Indonesia. -AFP
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H