Untuk itu diperlukan sosialisasi singkat yang menyenangkan agar siswa tidak merasa bosan dan materi atau pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dan diterima dengan baik oleh siswa. Dengan begitu siswa dapat mengingat terus materi yang telah diterima dan langkah-langkah apa saja yang perlu diperhatikan dalam penggunaan sosial media, seperti harus melapor kepada orang yang lebih tua apabila ditemukan hal-hal yang tidak baik, dan juga membatasi waktu penggunaan sosial media. Selain itu untuk keberlanjutan dari sosialisasi ini diharapkan dari siswa itu sendiri, keluarga, maupun pihak sekolah tidak henti-hentinya memberikan peringatan untuk penggunaan sosial media bagi anak di bawah umur dan terus memantau apa saja yang dikonsumsi oleh siswa tersebut.
Â
D. KESIMPULAN
Sosialisasi mengenai bahaya media sosial kepada siswa kelas IV SDN 1 Ngijo telah dilakukan dengan pendekatan yang menyenangkan dan interaktif, yang berhasil menciptakan suasana belajar yang antusias dan positif. Kegiatan ini mencakup ice breaking, penyampaian materi tentang manfaat dan bahaya media sosial, serta aktivitas kuis dan pengisian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang mendorong pemahaman siswa. Namun, terdapat tantangan dalam menjelaskan konsep abstrak seperti risiko privasi dan dampak psikologis, karena pemahaman siswa masih terbatas pada bahaya yang lebih konkret, seperti gangguan kesehatan mata dan waktu belajar.
Penting untuk terus memberikan edukasi yang lebih mendalam, terutama mengenai bahaya media sosial pada aspek psikologis, seperti pengaruh tontonan yang tidak sesuai usia. Selain itu, pendekatan interaktif yang menyenangkan perlu dipertahankan agar siswa tidak bosan dan dapat memahami serta mengingat materi yang disampaikan.
Sosialisasi ini juga menyoroti pentingnya peran orang tua dan guru dalam memberikan bimbingan dan pengawasan. Dengan melibatkan mereka, pengawasan terhadap aktivitas siswa di media sosial dapat dilakukan lebih optimal. Langkah-langkah seperti membatasi waktu penggunaan, memberikan peringatan, serta mendorong siswa untuk melaporkan konten yang tidak pantas harus terus diterapkan secara konsisten.
Melalui kolaborasi antara siswa, keluarga, dan pihak sekolah, keberlanjutan program sosialisasi ini dapat terjaga. Hal ini diharapkan dapat membantu siswa menggunakan media sosial dengan bijak, memahami dampak positif dan negatifnya, serta melindungi diri dari risiko yang ada.Â
DAFTAR PUSTAKAÂ
Hastini, L. Y., Fahmi, R., Lukito, H., Program, M., Ilmu, D., & Unand, M. Apakah
Pembelajaran Menggunakan Teknologi Dapat Meningkatkan Literasi Manusia Pada Generasi Z Di Indonesia? *Jurnal Manajemen Informatika (Jamika)*.
https://doi.org/10.34010/Jamika.V10i1 Â