Mohon tunggu...
Afa Fadila
Afa Fadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Prodi : Pendidikan Islam Anak Usia dini

STOP WISHING START DOING!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Macam-Macam Intelegensi dan Cara Pengukurannya

12 April 2021   23:08 Diperbarui: 20 April 2021   14:59 4378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecerdasan kinestetis, berhubungan dengan kemampuan mengontrol gerak tubuh dan kemahiran dalam respon, refleks, dan mengolah objek. Maknanya, kecerdasan ini cenderung pada kemampuan motorik atau gerak tubuh. Contohnya, seperti menari, berlari, dan bermain bola.

Kecerdasan naturalis, berkaitan dengan keahlian dalam membedakan anggota-anggota spesies, mengenali eksistensi spesies lain dan memetakan hubungan antara beberapa spesies, secara formal maupun non-formal. Pengertian lain, yaitu kecerdasan dalam memahami lingkungan alam di sekitarnya, seperti meneliti berbagai gejala alam, mengklasifikasi, serta mengidentifikasi berbagai kejadian alam.

Kecerdasan interpersonal, yaitu berkaitan dengan kemampuan bekerja sama dan berkomunikasi dengan orang lain. Dapat pula artikan dengan kepekaan mencerna dan merespons secara tepat sesuai hati, temperamen, motivasi, dan keinginan orang lain. Misal, kemampuan bergaul dengan orang lain, menjadi pemimpin, kepekaan sosial yang tinggi, negosiasi, bekerja sama, dan memiliki empati yang tinggi.

Kecerdasan interapersonal, yaitu bentuk kecerdasan dengan kemampuan memahami perasaan diri sendiri, membedakan emosi, dan pengetahuan mengenai kelemahan dan kekuatan yang dimilki. Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan dalam mengendalikan pemahaman terhadap aspek internal, seperti perasaan, proses berpikir, refleksi diri, intuisi, dan spiritual. Secara garis besar, yakni kemampuan seseorang dalam mengenali diri sendiri secara mendalam dan sensitif terhadap nilai diri dan tujuan hidup.

Setelah membahas berbagai macam intelegensi, pembahasan selanjutnya mengenai IQ (Intelligence Quotient). Istilah IQ diperkenalkan pertama kali oleh ahli psikologi berkebangsaan Jerman yang bernama William Stern pada tahun 1912. Kemudian Lewis Madison Terman, yang merupakan seorang ahli psikologi dari Amerika, menerbitkan revisi tes Binet pada tahun 1916, dan secara resmi istilah IQ mulai dipergunakan.

Menyatakan tinggi atau rendahnya tingkat intelegensi individu yaitu dengan menterjemahkan hasil intelegensi ke dalam angka. Angka yang diperoleh dapat digunakan sebagai petunjuk mengenai kedudukan  atau tingkat kecerdasan seseorang yang kemudia dibandingkan secara relatif terhadap suatu angka normatif.

Saifudin Azwar berpendapat bahwa secara tradisional angka normatif dari hasil tes intelegensi dinyatakan dengan rasio (Quotient) dan disebut dengan Intelligence Quotient (IQ). Umumnya tes intelegensi yang diberikan di sekolah terbagi menjadi dua kelompok, yaitu tes umum dan tes khusus.

Tes umum (General Ability test) disajikan berbagai soal mengenai bidang penggunaan bahasa, manipulasi bilangan, dan pengamatan ruang. Sedangkan, Tes khusus (Spesific Ability Test/ Spesific Aptitude Test) menyajikan berbagai soal yang terarah, sebagai upaya penyelidikan apakah siswa tersebut memuliki bakat khusus pada suatu bidang tertentu, seperti matematika, bahasa, atau ketajaman pengamatan dan sebagainya.

Hasil dari tes tadi, akan diaporkan dalam bentuk IQ (Intelligence Quotient), berupa angka yang diperoleh setelah seluruh jawaban dari seluruh soal tes diolah. Angka tersebut merefleksikan taraf intelegensi siswa atau peserta tes. Semakin tinggi angka yang diperoleh, maka semakin tinggi pula taraf intelegensinya. Sehingga dapat dimengerti bahwa IQ merupakan bentuk dari hasil tes intelegensi yang berupa angka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun