Untuk Kalian
Tidak ada persahabatan yang murni antara laki-laki dan perempuan
Benar juga kutipan tersebut. Dua sahabatku, yang ternyata Tuhan punya cara asyik 'mengakrabkan' kalian. Yakinlah hubungan yang terjalin ini bukan "kamu ambil dia dari A" atau "dia datang ke kamu karena berpaling dari B" atau semacamnya.Â
Khususnya Kamu,
Sahabatku paling cantik dan dewasa. Kadang kecemasanmu sendiri lah yang menyulitkanmu. Kenapa sih si cemas itu kayak bahagiaa banget bisa sering-sering barengan kamu. Bahkan hal biasa, bisa memicu kecemasanmu.Â
Kalau kamu terus mikirin perasaan orang lain, kapan orang lain bisa mikirin 'perasaan' dari sudut pandangmu?
Di antara 'kita' sudah ada 'kalian' dan tidak ada perubahan yang berarti. Maka baik-baik saja, kan.
Masalahnya.. Pertemanan yang lain ?
Aku tidak punya hak untuk beropini atas nama orang lain, bahkan jika itu teman terdekat sekali pun.
Namun jujur aku pernah berada di posisi 'korban tikungan tajam teman dekat sendiri'. Tadi aku sempat mau membahas ini denganmu. Tapi kamu masih sibuk membalas pesan selamat dari seluruh kolegamu. Aku tulis di sini saja.