ke masa, dari dulu engkau selalu sajak kegalauanku, karena engkau
selalu menyimpan di dasar airmu yang senyap keluasan pertanyaan tak
berbatas, namun tak pernah menyediakan jawaban.
Atau jika aku mendekatimu dengan filsafat, aku tahu kelahiranmu adalah awal keruntuhan
filsafat positivme, sebab melihatmu kebenaran itu sendiri, aku selalu yakin, engkaulah nilai itu. Mengejamu, aku tidak perlu piranti pengetahuan tertentu, sebab dengan bersamamu, pengetahuan
itu akan kutemukan sendiri, bahwa engkau sebenarnya bersemayam di balik
lirik puisi.
Oh, engkau yang menjadi simbol keserasian jagad raya...!
Istirahlah bersama
mimpi-mimpiku yang ajaib!
Musikku adalah kepiluan panjang, orkestra kecemburuan dan petikan